Geram Bunga!

921 36 0
                                    

Keteguhan mu yang membuatku semakin yakin untuk tetap bertahan.

Semenjak usai bayu mengakui ke-pribadian nya makin kesini bayu dan bunga semakin dekat membuat hampir tiada jarak untuk mereka berdua. Viona yang semakin hari semakin geram dengan hal itu semua harus mulai berusaha semakin keras untuk membuat bayu dan bunga menjauh, NTAH itu kapan tapi secepatnya pasti akan viona lakukan.

Seperti sekarang bunga sedang berbaring di kasur kamarnya yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu kecil dengan lagu 'Jangan Rubah Takdirku' yang terlontar dari handphone nya membuat malam ini terasa lebih tenang dan nyaman.

Apa lagi kalo sama bayu pasti lebih nyaman. Eh!

Bunga mulai menyanyikan lirik demi lirik yang di nyanyikan sang penyanyi namun saat ia sedang bernyanyi lagu seketika berhenti pertanda ada telfon masuk, bunga mengambil handphone ternyata bayu meng-VC nya. Bunga langsung loncat dari kasur menuju meja riasnya menyisir rambut yang sedikit berantakan dan sedikit memakai lipblam agar tidak terlihat pucat.

Usainya bunga dengan perasaan sedikit deg deg-an mengangkat vc bayu," Hallo bay knp?" Tanya bunga saat mengangkat vc bayu.

"Gpp bung mau vc aja, Kangen soal nya." Ucap bayu tersenyum.

Bunga membalas ucapan bayu dengan tersenyum sebab ia tak tau harus menjawab apa karna jantungnya yang nerdetak tak karuan membuatnya bingung, dari pada ia menjawab dengan kaku mending ia balas dengan senyuman.

Di sela-sela pembicaraan mereka bunga baru menyadari kalo bayu sedang tidak berada di rumah ataupun kamarnya karna latar bayu saat ini berbeda dari dinding rumah nya maupun kamarnya.

"Kamu di mana bay?" Tanya bunga.

"Di rumah temen bung." Jawab bayu.

"Temen siapa? Club bola kamu?" Tanya bunga mengitimidasi.

"Iya temen club bola aku bung."

Ini yang bunga takutkan kalo bayu sudah berkumpul dengan club nya pasti ia akan mengulang hal-hal yang sering ia lakuin, mabuk lah ngerokok lah bunga tak menyukai itu.

"Kamu 'NGEROKOK?!" Tanya bunga sedikit menekan kan kata-kata 'ngerokok'.

Bayu cengir kuda mendengar ucapan bunga yang sedikit menekan kata-kata rokok,"iya bung baru 1 batang" jawab bayu santai.

"Baru kamu bilang? Emang kamu mau berapa? SEBUNGKUS!" Ketus bunga.

Bayu tertawa pelan melihat bunga,"santai dong jangan ngegas" canda bayu,"bung malam ini bayu mau minta izin, kan malam ini club lagi ngadain acara jadi bayu yang traktir dan tadi temen bayu udah beliin semua uang nya gorengan rokok sama alkoh-"

Belum selesai bayu berbicara bunga sudah memotong ucapan bayu,"Bay mending kamu pulang deh dari pada kamu disana." Kata bunga memotong ucapan bayu dengan serius.

"Tapi bung kan sayang bayu yang beliin semua nya masa bayu ga nyicip." Kata bayu.

"Kamu yang bego! Dari pada uang kamu kamu habisin untuk beli minuman gituan mending kamu tabung buat kebutuhan, katanya mau berubah tapi kalo kamu gini kapan berubahnya bay!" Lontar bunga dengan sedikit emosi.

"Kali ini aja bung, bay janji udah malem ini ga lagi." Ucap bayu dengan muka memelas.

"Ga usah melas ga cocok sama muka!" Ketus bunga.

Bayu tertawa mendengarnya," ya bung malem ini aja ya, ya , ya?" Bunga mendengus pelan,"terserah kamu aja bay aku cuman bisa ngasih saran doang." Kata bunga sambil mematikan telfonnya.

Ting!

Chat masuk dari bayu.

Bayu
Bung kamu marah?

Bunga
Ga bay aku ga marah, untuk malem ini nikmatin lah pembelian kamu itu tapi untuk seterus nya berusaha lah ngurangin bay karna itu ga baik buat kesehatan kamu.

Bayu ternyum melihat pesan yang bunga kirim, untuk kali ini bayu tidak bisa tidak ikut dengan temen se-clubnya karna malam ini perpisahan salah satu anggotanya yang akan melanjutkan study ke USA dan juga semua minum malam ini bayu yang bayar karna sesuai perjanjian tempo lalu. Mendapat izin dari bunga bayu langsung berjalan mendekat ke arah segerombolan temannya dan mulai menikmati minuman yang bisa membuatnya berada di khayalan ke-7.

Jam sudah menunjukan pukul 23.00 di mana satu persatu personil club bayu berkurang sedangkan bayu masih terduduk lesu dengan keadaan yang setengah sadar,"bay gue pulang duluan ya" ucap salah satu temannya bayu hanya mengangguk membalas ucapan temannya itu.

Bayu berdiri pamit untuk pulang ke temannya ia berjalan perlahan dengan mata sayu dan badan berasa tak bertulang dengan berjalan tak ber-arah membuatnya hampir saja terjatuh untungnya ada seseorang yang memeganginya, bayu yang masih setengah sadar melihat kesamping kearah orang memeganginya itu dengn mengucapkan ,"ma-makasih" ucap bayu berusaha berjalan lagi namun apa kata kesadarannya mulai hilang dan berakhir ia tidur di pinggir jalan.

💫💫💫

Pagi ini viona amel dan okta sengaja datang lebih pagi karna mereka ingin membuat suatu jebakan untuk bunga, ya viona tidak mau langsung bermain kasar, mereka sedang bergelut di depan kelas bunga menyiapkan seluruh persiapan yang terlah mereka siapkan, mulai dari ember, telur, tepung dan sedikit air yang mereka capur menjadi satu. Amel memanjat kursi dan meja untuk meletakan ember yang berisi ramuan yang sudah mereka racik di atas pintu biar pas bunga datang ramuan yang mereka racik mengenainya.

Usai mereka meletakan semua peralatan yang mereka siapkan untuk bunga mereka mencari tempat bersembunyi yang tidak terlalu jauh dari kelas bunga ber-UNTUNG nya rombongn viona kali ini karna hari ini jadwal bunga piket pagi.

"Tinggal tunggu aja sasaran datang vi." Ucap amel dengan senyum sinis.

Bunga turun dari mobil nya dan berjalan dengan langka cepat melewati koridor sekolah menuju ke kelasnya karna pagi ini jadwal ia piket kalau sampai ia tidak piket bisa bisa ia di hukum membersihkan wc dengan buk sulas yang berlaku sebagai wali kelasnya. Dengan sedikit gusar bunga langsung menarik pintu untuk masuk kedalam kelas, namun apa kata ke-ajaiban tak berpihak padanya hari ini jebakan yang di bikin viona berhasil mengenai bunga.

Bangsad! - desis bunga dalam hati.

Dengan badan bunga terkena semua adonan yang viona dan temannya racik saat itu lah viona dan teman keluar dari persembunyian di ikuti dengan tertawa puas melihat sang sasaran kena jebakannya 100%.

Bunga yang geram langsung berjalan kearah viona dan langsung mencengkram kerah baju viona geram,"mau lo apaan sih vi, gue ga ada urusan ya sama lo, gue juga ga pernah ganggu lo kan?" Tanya bunga geram.

"Ups" ricuh viona dan temannya,"bunga" ucap viona sambil melepas tangan bunga dari kerahnya," lo memang ga ada ganggu gue-" kata viona ngegantung membuat bunga harus mengerutkan dahi bingung.

Cukup lama bunga menggantung ucapannya,"Tapi lo udah ngeganggu urusan gue bung!" Emosi viona sambil mencengkram kedua pipi bunga.

Bunga melepas paksa tangan viona sampai sang empu meringis karnanya.

"Jangan lo fikir yang kemaren gue diam makin kesini lo bisa seenak jidat lo ya vi, gue diam bukan berarti gue takut sama lo, tapi gue tunggu waktu yang tepat untuk bikin lo BUNGKAM!" Ketus bunga dengan tatapan tajam yang berhasil membuat sang lawan cukup diam.

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang