Viona & Bayu

741 35 4
                                    

Setidak nya Aku tidak perlu melakukan hal yang berlebihan hanya untuk mendapatkan perhatiannya, tidak seperti mu yang terlalu gegabah dan kesannya seperti memaksa.

------------------
Melcia Bunga Anggraini
------------------

Typo belepotan dimana-mana.

Viona
Sayang nanti jam 15.00 jemput aku ya temenin belanja.

Isi pesan yang viona kirim ke bayu.

Bayu sedang asik tertawa seru dengan teman temannya melihat hal di sekeliling mereka yang beberapa kali terjadi sesuatu yang lucu yang berhasil membuat bayu dan temannya tertawa puas.

Ting!

Bunyi pesan masuk, bayu yang sedari tadi tertawa heboh berhenti dan meraih hp dari saku celananya,"bentar gaes bentar heh heh" ucap bayu dengan nafas yang tidak teratur, bayu melihat pesan yang viona kirim ia melirik jam tangan nya yang mana waktu sudah menunjukan pukul 14.50.

Bayu memasukan hp ke saku celananya dan bergegas ingin pergi meninggalkan teman-temannya,"eh bay mau kemana?" Tanya nuya yang melihat bayu berjalan pergi dari gerombolan.

"Gue mau kerumah vio nug, jam 15.00 dia minta temenin belanja, gue berangkat yak ntar telat berabe gue di ceramahin." kata bayu sambil bergegas berjalan pergi.

"bucin mah beda." lontar salah satu temannya.

Di jalan, bayu sedikit ngebut menuju rumah viona agar tidak terlambat, karna kalo terlambat ntar bisa panjang urusannya, bayu sesekali melirik arloji di pergelangan tangannya untuk memastikan jam namun saat ia melihat arlojinya jam menunjukan pukul, 14.59 sedangkan rumah viona mash rada sedikit jauh dari tempat bayu sekarang.

"shit",umpat bayu saat waktu sudah menunjukan pukul 15.00, bayu semakin menambah laju gas motornya.

Sedangkan keadaan viona.

"bayu kemana sih ih sebel banget, jam berapa ni ah males jadi nya." kesal vio sambil berjalan ingin masuk kembali kedalam rumah.

Namun saat viona ingin membuka pintu terdengar suara motor berhenti dari arah depan rumahnya.

Bayu membuka pagar dan berjalan menuju ke arah viona, viona melihat ke arah bayu dengan muka yang tak ada arti nya yang jelas bagi bayu sekarang itu terlihat seram.

"mati aku" umpat bayu dalam hati.

"yaudah yuk ayok vi aku temenin belanjanya." ucap bayu sambil memberikan senyuman terbaik.

Viona sedikit melirik jam yang ada di tangan nya,"JAM BERAPA SEKARANG, KAMU LAMA BANGET SIH CAPE TAU GA NUNGGUNYA!" marah viona.

Bayu menggaruk tekuk nya yang tidak gatal,"ya maaf vi namanya juga jalanan macet, kamu juga ngajak nya mendadak jadi wajar lah telat, lagian telat nya juga ga lamakan" jawab bayu apa adanya.

"oh jadi kamu nyalahin aku? Iya? Dan juga kamu bilang telat nya ga lama? 10 menit bay kamu telat cape tau ga nunggu kalo tau gini mending ga usah." ucap viona.

"ga ga aku ga nyalahin kamu, iya iya aku salah, sekarang jadi ga perginya?" tanya bayu dengan lembut.

"ga usah aku udah ga mood, udah sana mending kamu pulang aja." kata viona buang muka.

"yaudah aku minta maaf kalo gitu aku pamit pulang yah." pamit bayu.

Viona masih kekeuh sama pendirian nya tetap tidak memandang bayu yang pamit untuk pulang, bayu menaikin motor nya dan bergegas pulang.

Di perjalanan pulang bayu hanya menikmati angin sore sambil melihat ke area sekitar untuk melupakan permasalahan nya dengan viona, di perjalanan ia menegur pedagang kaki lima yang ia lewati tanpa berfikir ia kenal atau tidak yang penting ia tegur.

Sesampai nya ia berkeliling ia melihat sosok perempuan yang ia rindukan beberapa lama ini  bayu langsung berhenti dan berjalan mendekat ke arah perempuan itu.

"bung." panggilnya.

Yaps! bunga lah orang nya, Bunga yang sedang membeli es tong tong mendengar namanya ada yang nyebut segera menoleh ke arah belakang.

Dan ternyata bayu orangnya, bayu berjalan dengan cepat ke arah bunga,"kamu ngapain disini bung?" tanya bayu.

"lagi beli es tong tong, kamu dri mana bay?" jawab bunga dan bertanya balik.

"oh aku habis pulang dsri rumah viona bung." ucap bayu.

"oh"

"ini dek es nya udah jadi." ucap abang penjual es memecah kecanggungan mereka.

"oh iya bang, ini uang nya bng makasih." ucap bunga.

"eh bay pulang duluan yah." lontar bunga pamit pergi.

Bayu berusaha memberani kan diri, bunga ingin berjalan pergi sampai saat ada satu tangan yang berhasil menahannya.

"bung." ucap bayu sambil menahan tangan bunga.

Bunga menoleh lagi kearah sang pemilik tangan, cukup lama keheningan menyelimuti mereka dengan tatapan yang semakin di tatap semakin dalam maknanya sampai sang empu berbicara yang berhasil membuat jantung nya cukup berirama sangat cepat.

"bayu rindu." ucapnya pelan dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

Bunga sedikit shock, sedikit kaget dengan yang ia dengar. Apa ia tak salah dengar? Bayu rindu dengannya? Bukannya ia ada viona? Kenapa bayu merindukannya? Tidak tidak sepertinya ia salah dengar fikirnya.

"apa bay?" tanya bunga memastikan.

"bayu rindu." ulangnya yang semakin membuat detak jantung bunga semakin tak karuan.

Tolong bay jangan pernah ungkapkan kata-kata itu, tolong jangan bikin aku merasa kalau aku ini penting dalam hidup kamu tolong! Lirih bunga dalam hati.

Lanjut ga nih?

Vote ya dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan coment dan sarannya.
Terimakasih!

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang