Jikaa aku tau kedatangan mu hanya ingin membuat goresan yang sangat dalam aku pasti akan minta kepada Tuhan untuk menundanya.
Bayu menyeret bunga ke sebuah cafe setelah letihnya berkeliling melihat beberapa toko yang mereka mampir.
Bayu mengangkat tangan memanggil pelayan untuk memesan,"kamu apa bung?" Memberi buku menu ke bunga.
Bunga melihat beberapa menu makanan berakhir dengan memesan 'nasi goreng spesial 2 sama orange juice 2'.
Setelah memesan bayu bermain game Free fire di handphone nya sambil menunggu pesanan mereka tiba, bunga sedari tadi hanya membuka instagram, wa , menu , instagram, wa, menu itulah itu lah yang mereka ulangi sampai akhirnya bunga memberanikan diri untuk bertanya ke bayu," bay boleh nanya?" Bayu menoleh mendegar bunga bertanya dengannya.
"Boleh bung emang mau nanya apa?" Jawab bayu dengan fokus masih pada game.
Bunga menarik nafas dalam sebelum ia bertanya,"gimana hubungan bayu sama viona?" Pertanyaan yang bunga lontarkan berhasil mencuri perhatian bayu.
Bayu yang sedari tadi bermain game seketika berhenti, menatap bunga dan mendengar pertanyaan yang bunga lontarkan ,"sebentar" jawab bayu sambil mengeluarkan game yang ia main kan tadi.
Kini bayu meletak kan handphone nya dan bertanya balik ke bunga," kenapa bunga nanya itu?" Tanya bayu sambil menatap mata bunga, yang di tatap hanya nunduk dengan perasaan yang tak karuan.
"Gpp sih cuman pengen tau aja." Elak bunga.
"Bayu sama viona deket temenan karna kan viona temen kelas bayu jadi ya bayu deket." Jawab bayu dengan santai.
"Oohh deket."
"Tapi bukannya viona sama bayu pa-paca-ran ya?" Tanya bunga ragu.
Bayu diam sambil menatap bunga perasaan bayu sedikit gusar mendengar bunga bertanya akan kisahnya dengan viona, jujur untuk kali ini ia tak tau akan perasaannya kalau boleh dikatakan perasaannya dengan viona ia sayang ia cinta tapi kalau dikatakan perasaannya dengan bunga ia juga sama akan hal nya dengan viona tapi beda nya bunga bisa mengerti akan dirinya tidak dengan viona, bunga bisa memberikan rasa nyaman tidak dengan viona yang slalu memberi rasa kecemburuan bayu tidak suka itu.
"Iya bung dulu kami berpacaran tapi sekarang tidak kami hanya berteman." Lontar bayu
"Tapi untuk sekarang kami lagi masa pendekatan untuk balikan." Sambung bayu dengan santai yang berhasil membuat hati bunga tertohok.
Jleb!
Sakit? Itu yang bunga rasakan saat ini, ia merasakan ada rasa sakit di dalam hatinya, yang ia fikir kan sekarang untuk apa selama ini bayu slalu ngasih perhatian padanya? Untuk apa ia slalu ada di dekatnya? Kenapa ia menceritakan semua kisah buruk tentangnya? Apa ini semua? Apa semua laki-laki itu sama saja? Hanya bisa datang memberi harapan dengan beribu keyakinan lalu dengan mudahnya menghancurkan dengan memberinya dengan berjuta-juta tusukan?
OH MAY GAD! Ternyata dugaan bunga selama ini salah, bayu sering cerita, sering bercanda sering berada di dekatnya itu hanya menganggapnya sebagai teman mungkin lebih nya hanya sebatas sahabat tapi bunga yang beranggapan itu sebuah harapan yang lebih dari seorang sahabat.
"Ohh." Singkat bunga.
"Gue pengen pulang bay." Kata bunga tiba-tiba ingin menjawab dengan kata-kata 'aku' pun bunga menjadi segan karna ia tak berhak untuk menggunakan kata 'aku' yang biasa di gunakan orang-orang berpacaran atau lagi dalam mode pdkt.
Bayu mengerutkan dahi nya heran,"kenapa bung? Makanan kita belum sampai loh" ucap bayu dengan heran.
"Ga usah bay, ga tau knp gue jadi kenyang." Lontar bunga dan berjalan pergi meninggalkan bayu yang masih berdiri di tempat yang mereka duduk tadi.
Ah! Bunga baru menyadari 1 hal, bayu kan punya sifat jail mungkin kali ini bayu sedang menjaili nya dengan cara seperti ini! Seperti memberi perhatian seakan ia benar-benar perhatian, memberi harapan seakan akan harapan yang ia beri semuanya akan menjadi kenyataan namun nyatanya itu semua 'PALSU'.
"Lo bego bung dengan mudahnya lo narok hati sama orang yang jelas-jelas cuma anggep lo 'temen' ga lebih." batin bunga.
Bayu berjalan dengan langkah besar untuk menyeimbangi langkah bunga yang begitu cepat sampai ia berhasil meraih pergelangan tangan bunga dan menariknya,"bung knp? Apa ada yang salah sama yang gue ucap tadi?" Khwatir bayu.
Bunga narik nafas dalam berusaha tersenyum untuk meyakinkan bayu bahwa tidak ada yang terjadi terhadapnya,"ga bay ga ada sangkut paut nya sama yang tadi, gue mendadak kenyang aja jadi pengen pulang pengen tidur, lagian juga ini udah jam set 9 malam." Elak bunga.
"Aku anter ya bung, tapi kita balik ke cafe nya dulu bayar pesenan tadi baru pulang yah." Bunga hanya tersenyum membalas ucapan bayu dan mengikuti langkah bayu kembali ke cafe tempat mereka ingin makan tadi.
Di sepanjang perjalanan bunga merenung memikirkan semua hal yang bayu katakan, misalnya bayu sama viona bakal balikan untuk apa bayu ngedeketin dia? Untuk apa bayu menceritakan kisah buruk nya ke dia? Apa viona juga tau tentang kisah buruk nya itu?
Ntah lah semua nya membuat bunga lesu dan sedikit rada pusing.Setibanya di depan rumah bunga bunga langsung turun dari motor bayu dan langsung pamit masuk ke bayu,"jangan lupa istirahat bung" teriak bayu saat bunga ingin masuk ke dalam rumah.
Menutup dan menyender di pintu yang bunga lakukan sekarang tanpa ia sadara bulir air mata berhasil lolos dari kelopak mata yang indah itu, kenapa ia semudah itu mengira kalo bayu suka sama nya? Kenapa ia semudah itu mengira kalo bayu berbeda? Tapi nyata bya sama saja!
Dan bunga rasa kali ini bunga tidak bisa membuat viona 'BUNGKAM' karna kenyataannya bayu pun berada di pihaknya, semakin bunga berindak pasti bayu bakal berfikir yang tidak baik tentang nya. Dari pada hal itu terjadi mending bunga menghentikan niat awal nya untuk berurusan dengan 'VIONA'.
'Ya tuhan apa aku memang di takdir kan untuk tidak pernah merasakan arti kebahagiaan atau memang ini semua sudah takdir ku? Apa mungkin engkau sedang menyiapkan sesuatu yang indah di balik semua ini? Kalau iya tolong cepat sampaikan itu kepada ku biar aku cepat melupakan kesedihan ini ya tuhan' ucap bunga dalam hati dengan air mata yang masih mengalir dari kelopak matanya.
Lanjut ga nii?
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGA
Teen FictionSejak masuk sekolah menengah ke atas gadis cantik ini tak pernah ingin mengenal laki-laki lebih dalam lagi, bukan karna ia tak selera tapi karna ia trauma di permainkan dengan laki-laki. Gadis ramah dan manis ini harus merasakan rasa itu kembali kar...