Cabe Vs Celow

628 41 2
                                    

Bersedih secukupnya, Merindu sepantasnya saja. Kita cukup bijak menanggapi kekalahan, jangan terlena pada buai kehilangan.

Ting!

Bunyi notif , viona sedang menonton tv pun harus terganggu dengan suara notif hp-nya.

Deg!

Baru sebentar ia berusaha menenangkan diri dan belum hilang perasaan kesal nya dengan bayu tadi, kini perasaan kesal nya bertambah 180% , yang awal hanya kesal sekarang bertambah menjadi geram, kesal dan emosi yang termat dalam. Kalau misalnya viona ini berperan di film kartun mungkin sekarang kepala nya viona sudah mengeluarkan asap sangking terbakar dengan emosinya.

Viona menggenggam ERAT hp nya sampai urat-urat tangan satu persatu mulai terlihat, "LIHAT SAJA BEOSK BUNG APA YANG AKAN GUE PERBUAT SAMA LO!" geram viona.

***

"eh vin kantin yuk gue traktir." ajak bunga.

"ayok ga nolak gua, hehehe." jawab vina dengan bergegas.

Vina dan bunga berjalan menuju kantin, melewati anak anak tangga dengan nyanyian nyanyian kecil, saling bertegur sapa membuat perjalanan bunga dan vina menuju kekantin penuh dengan senyuman.

Namun perjalanan nya harus terhenti saat ia bertemu dengan segerombolan viona di pengkolan sekolah menuju kantin.

Viona terseyum sinis melihat bunga, tanpa ia harus bekerja keras menemuinya pun ia sudah datang sendiri heh!

"SINI LO IKUT GUE!" bentak viona sambil menyeret tangan bunga.

Bunga yang mendapatkan perlakuan mendadak tidak bisa menolak hal yang terjadi.

"eh eh apaan sih lu, main tarik tarik!" balas bunga berusaha melepas genggaman tangan viona.

"EH TEMEN GUE MAU LO AJAK KEMANA GILA!" teriak vina berusaha mengejar.

Tapi langkah vina harus terhenti saat kedua teman viona menahan nya,"lu diem aja, sampai lu ikut campur kita yang ngabisin lo disini!" ancamnya.

"TERUS? LO FIKIR GUA TAKUT?" ejek vina.

Viona masih menggenggam keras tangan viona hingga sampai mereka di sudut sekolah.

Plak!

Tamparan berhasil viona layangkan ke muka bunga, bunga terdiam sambil memegang pipinya.

Ia merasa sedikit panas pada pipi yang di tampar viona.

"sudah berapa kali gue bilang bunga, JANGAN PERNAH LO DEKETIN BAYU GUE!" marah viona penuh penekanan.

Bunga mengerut kan dahi," maksud lo apaan bngsd! Datang-datang narik terus nampar maksud lo apaan! Ngedeketin bayu lo bilang? Tolong gua ga pernah berniat sedikit pun  ngedeketin pacar lo itu!" balas bunga tak kalah.

"udah deh lo ga usah ngelak, kenapa lu ga laku emang? Sampai sampai lu mau jadi PHO di hubungan orang? Segitu murah nya lo?" kata viona sambil memegang baju dan rambut bunga.

Bunga menepis tangan viona yang bersikap seolah dia murahan.

"tolong ucapan lo di jaga ya!" geram bunga.

"gue diem bukan berarti lo bebas maki gue vi, gue diem bukan berarti lu bisa ngenilai kalo gue bisa lo injek-injek-"

"alah bacot lu, gini ya emang kalo dari orok udah ketularan perusak! Eh? Apa jangan jangan nyokap lo juga dulunya perusak hubungan orang ya bung? Sampai sampai lo jadi gini? Iya? Iya?" lontar viona mendekat ke arah bunga.

Emosi bunga memuncak, pasalnya disini yang terlibat dalam hinaan adalah ibunya,ia tak masalah di caci di maki atau apalah itu tapi kalo udah nyangkut sama kedua orang tua nya itu sudah ga bisa di toleransi.

Plak!!

Tamparan bunga yang berhasil buat viona bungkam!.

"LO DENGAR BAIK BAIK YA VI, GUE GA MASALAH LO HINA LO CACI LO MAKI TAPI GUE PALING ANTI YANG NAMANYA NYOKAP ATAU BOKAP GUE LO HINA!"

"LO SEKALI DUA KALI GUE DIEMIN VI, JANGAN LO KIRA DIEM NYA GUE LO MAKIN BEBAS BUAT NGINJAK GUE, BAHKAN TANPA LO SADAR PUN MUNGKIN GUE BISA BUNUH LO DALAM 1 DETIK! DAN MASALAH BAYU COBA LO TANYA SAMA PACAR LO DEH YANG NGEDEKETIN SIAPA? LO KALO GA TAU AWAL CERITA NYA GIMANA GA USAH SOK, GA USAH MERASA SEAKAN AKAN BAYU ITU SEUTUH NYA MILIK LO! SADAR!" ejek bunga sambil ngelap air mata yang sedari tadi mengalir di pipi nya.

"OH IYA SATU LAGI, LO DI AJARIN SOPAN SANTUN GA SAMA ORANG TUA LO? MULUT LO DI AJARIN UNTUK NGOMONG GINI YA SAMA ORTU LO? KAYAK NYA YANG LEBIH BURUK ITU ORANG TUA LO DEH BUKAN ORANG TUA GUE." lontar bunga dengan tersenyum sinis.

Diam, itu lah yang viona rasakan saat ini, kata kata yang ia lontarkan untuk bunga kini malah berbalik untuk dirinya.

Bunga mendekat ke arah viona,"inget kata-kata gue tadi!" ucap bunga menepuk bahu viona dan bergegas pergi.

Viona masih dengan diamnya, perlahan bunga mulai menjauh dan hilang.

"AAARGHHHH." teriak viona menendang kardus.

"Awas lo bung!"

TINGGAL KAN JEJAK DENGAN VOTE & COMMENT YA!

KARNA ITU GRATISSS GRATISS

TBC

Lanjut ga nih?

Btw maap yak kebanyakan huruf gede wkwk

Celow itu (cewe selow ya)

Tq untuk kalian yang masih mau baca cerita yang absurd ini! :)

Semoga makin suka!

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang