🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Nama ku Rosseanne Park..
Ya, itu nama yang di berikan ibuku ketika aku lahir ke dunia ini.Semenjak aku lahir, aku bersama ibu tinggal di Australia dan kami hanya tinggal berdua di sana.
Tapi tepat ketika aku berumur 13 tahun, ketika aku akan masuk menjadi siswa Junior High School, ibu memboyongku pulang ke negara asal kami KOREA.
Ibu tak pernah sekalipun bilang apa alasan kami kembali ke korea, atau kenapa kami harus hidup di Australia.
Dan tentunya pertanyaan yang selalu membuatku penasaran. Kenapa kami hanya tinggal berdua saja di sana?
Di mana sebenarnya ayah sekarang?
Karena, tidak mungkin aku ada jika tidak ada seorang ayah yang mewariskan DNA dan darahnya pada keturunannya ini.Aku tak pernah berani bertanya kepadanya, karena menurutku yang lebih penting adalah aku tetap bahagia bersama ibu.
Setibanya di Korea. Aku bersama ibu tinggal di sebuah panti asuhan milik temannya di pulau Jeju. Ia membantu temannya mengelola panti asuhan itu. Aku pun tak masalah karena aku mendapatkan banyak teman seusiaku di sana.
Dan menurutku itu sangat menyenangkan. Aku hidup bahagia bersama ibu di lingkungan yang hangat, di kelilingi orang-orang baik dan tentu saja teman-teman yang menyenangkan yang selalu bersamaku.
Dan tibalah hari, di mana hari itu membuat hatiku hancur se hancur hancurnya. Ketika Ibu di nyatakan meninggal di meja operasi.
3 tahun sejak kepulangan kami ke Korea, ibu memang mulai sakit-sakitan. Namun aku tak menyangka hari kepergiannya begitu cepat sekali tiba, bahkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Duniaku seakan runtuh seketika. "Bagaimana aku bisa hidup tanpa ibu " lirihku di sela tangisanku yang sudah 3 jam aku lakukan tanpa berhenti sedetikpun.
"Aku tak sanggup menghadapi dunia, jika ibu tak ada di sampingku!
Aku tak akan sanggup hidup di dunia ini lagi, tanpamu ibu!
Aku ingin ikut denganmu!
Aku ingin tetap bersama mu!
Aku tak mau kau tinggalkan aku, bawa aku bersama mu..
Ibuuuu.. kembali lah.. Jangan pergi...!" Racau ku di pelukan hangat Min ahjumma teman ibuku.Dan tak sampai di situ saja, seakan tak ada hentinya masalah dalam hidupku.
Tepat 3 hari setelah pemakaman ibu, sebuah mobil mewah berhenti di pekarangan panti asuhan kami.
Seorang Tuan keluar dari mobil itu dengan pakaian mewahnya. Ia berjalan dengan begitu angkuh dan di ikuti beberapa pengawal di belakangnya, yang terlihat jelas mereka sangat setia mengikuti tuannya itu, kemanapun ia pergi.
Dan betapa terkejutnya aku. Sungguh aku benar-benar tak dapat mempercayai apa yang di katakan tuan tersebut.
Ia mengatakan, bahwa aku adalah anak kandung nya."Hey! Apa-apaan ini?!
.. Bukankah ini sangat lucu? Hah!
Apa aku tidak salah dengar?
Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Benar-benar membuat ku ingin tertawa.
Apa aku harus senang?! Apakah aku harus menganggap ini sebuah anugerah karena aku adalah keturunan dari orang yang sangat kaya raya?
Atau sebaiknya aku harus bersedih?
Karena mungkin saja ini awal dari penderitaanku""Menggelikan sekali. Kenapa dengan mudahnya ia tiba-tiba datang padaku?
Tak ada angin tak ada hujan ia tiba-tiba datang begitu saja kehadapanku.
Kenapa baru sekarang?
Kenapa setelah umurku 16 tahun dia baru muncul di hadapanku? Kenapa?
Kemana saja dia selama ini?
Apa dia suka mempermainkan kehidupan?
Apa dia kira, aku akan semudah itu percaya?
Ha maaf! Tidak semudah itu.
Aku sama sekali tak akan percaya begitu saja padanya""Oh tunggu! apakah mungkin aku ini anak haram? Seorang anak yang tak di inginkan oleh ayahnya, karena ia tak mau bertanggung jawab. Begitu?
Tapi maaf aku bukan anak haram, aku adalah anak ibu!"Batinku terus bermonolog, menebak-nebak dan mencibir si ahjussi sombong yang ada di depanku ini.
Aku semakin tak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini.
Katanya, aku harus ikut dengan ahjussi itu ke kota seoul bersamanya.
Tapi, yang menambah kebingunganku,
Kenapa Min ahjumma tidak melarang atau menolak pria itu untuk membawaku?Kenapa ia hanya terus menangis dan tak mengatakan sepatah katapun padanya? Ia terus diam seribu bahasa di sana.
Aku sungguh membenci pria itu. Tapi aku lebih benci diriku sendiri, yang tak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menolak keinginan si ahjussi yang katanya ayahku ini.
Aku benar-benar tak berdaya, aku hanya bisa pasrah menuruti keinginannya itu.
Aku terpaksa ikut dengannya, setelah segala penolakan yang aku lontarkan pada mereka tetap tak ada gunanya.Penolakan ku tak digubris sama sekali oleh mereka. Apalagi setelah Min ahjumma mengatakan bahwa ini adalah wasiat ibuku, bahwa aku harus hidup bersama ayahku. Dengan dalih ini semua demi masa depanku.
Maka akhirnya, aku pun tak bisa berbuat apa-apa maupun melawan kehendaknya ini.
Entahlah hatiku sungguh meragu dan tak ingin mengikuti si ahjussi ini ke Seoul.
aku sudah betah disini aku ingin tinggal bersama Min ahjumma di sini.
Tapi Min ahjumma tetap menyuruhku untuk ikut pergi bersama Tuan itu.
Dan akhirnya, aku pun pergi meninggalkan panti asuhan dengan kesedihan yang teramat dalam karena meninggalkan segala kenangan indah yang tercipta selama di sana .
Selamat tinggal kenangan indah ..
Selamat tinggal jeju ..
Selamat tinggal kebahagiaan ..
Karena ternyata kehidupan baru yang ku jalani di kota baru ini, membawaku kepada lubang kenistaan,
Aku hidup bagai di neraka dengan berbagai kepahitan yang ku terima dari orang-orang di lingkungan baruku.
Ternyata begitu gelap, sesak, dan mengerikan tempat yang baru ku singgahi ini.Doaku ,,
Tuhan kirim aku seseorang yang bisa membawaku kembali hidup dan pergi dari tempat gelap sesak dan mengerikan ini.
Itulah doa yang selalu aku panjatkan di setiap harinya .❄❄❄❄❄❄
Ff ketiga aku nih semoga pada suka yaa..😚😚
💜Love_RiniMarreta💜
Saranghae ..🙆💋
Comment dan vote adalah penghargaan terindah dari kalian semua..
Jadi jangan lupa yaaa... 😉

KAMU SEDANG MEMBACA
Bring ME to Life « RoseKook » | COMPLETE
De TodoKepahitan hidup dan kesulitan hidup mulai Rose rasakan semenjak ibunya meninggal yang memakasanya harus tinggal bersama ayah kandung yang sejak 16 tahun lalu tak pernah ia temui sebelumnya ,,, Berbagai kepedihan semakin menerpa nya ketika ia di pak...