Hai hai hai kalongeerrrssssss!
Judulnya toxic banget. hahahahah.
Mobil Yoona sampai di kampus Seohyun. Dari dalam terlihat sudah banyak mahasiswa beterbaran siap menggais ilmu. Namun, tak hanya wajah Korea, ada pula wajah mancanegara belajar di sini. Baik lewat jalur pertukaran pelajar, imigran, atau memang blasteran.
"Nanti pulang jam berapa?"
"Tidak lama. Tapi aku sedikit terlambat karena mau menemui teman. Ya soal skripsi."
"Siapa? Luna? Irene? Soyou? Hwanhee?"
"Hahahaha. Unnie mengabsen temanku?" tawa Seohyun memukul lengan Yoona. "Bersama Hyoyeon unnie."
Yoona mengerutkan kening antara tidak tahu dan tidak suka mendengar nama baru. Bukan sekali merasa kurang nyaman, tapi setiap kali Seohyun mengenalkan teman-teman pun dia kurang suka. Sampai akhirnya orang-orang tersebut memang sosok teman yang baik. Ya, sekadar teman.
"Hyoyeon unnie bekerja di kantor Yul unnie. Kami kenal saat aku menjemput Yul unnie."
"Oh, baiklah. Telpon saja kalau sudah selesai."
"Tidak usah. Nanti bisa naik bus. Kajja, berangkatlah! Aku masuk dulu." ujar Seohyun hendak membuka pintu, tapi Yoona langsung menahan.
"Tidak mencium Unnie?"
"Hahahaha, iya lupa. Cuph cuph cuph." patuh Seohyun meninggalkan kecupan di pipi kanan-kiri dan kening sebelum akhirnya keluar. "Hati-hati!"
"Seohyunnie, annyeong,"
Terdengar suara pria menyapa sang adik. Yoona mengamati dari dalam. Tepat sekali. Seorang pria lumayan tampan menghampiri Seohyun dan mengajaknya masuk bersama. Ketidaksukaan Yoona tersulut kembali. Sedikit kesal dinyalakan lagi mesin mobil dan melaju sambil mengumpat.
"Holyshit!"
*
Yuri menikmati secangkir kopi sambil menatap layar monitor. Di sisi map sudah bersusun rantang berisi makan siang yang dibawa Juran. Kantor mereka berdekatan hingga selalu berangkat, makan siang, dan pulang bersama.
"Minta office boy saja, Yeoboo."
"Aniyo. Mereka juga harus segera istirahat dan makan siang. Sebentar ne." pamit Juran meninggalkan ruangan sesaat.
Selang beberapa menit sepeninggal Juran, terdengar bunyi ketukan pintu. Ternyata seorang rekan berambut pirang yang sudah seperti keluarga bagi Yuri.
"Hai, Hyo. Kemari lah! Aku sudah tidak sabar melihat hasil laporan. Sunny memberiku sedikit spoiler dan membuat senyuman tak kunjung hilang."
"Ahahahaha. Senang mendengarnya. Semua laporan lengkap di sini. Kemarin kami sempat berkunjung ke lokasi. Sudah berjalan sekitar 85 persen."
"Hanya kalian berdua?"
"Tentu tidak. Ada Leeteuk Ssi dan Changmin Ssi. "
Lain di kantor Yuri, lain di kantor Yoona. Jika suasana hati Yuri sedang ceria membicarakan proyek, Yoona malah bergelut pada suasana hati yang kurang baik sejak pagi. Dia hanya mematuk kepala tanpa senyuman setiap kali disapa. Taeyeon sebagai sahabat tentu peka melihat paras dingin.
"Ada apa, Yoong?"
Tak ada jawaban. Yoona terus berkutat pada ponsel bahkan mengabaikan makanan. Tidak biasa di mata Taeyeon ketika seorang Yoona kehilangan nafsu makan. Kalau lah terjadi, maka ada sesuatu yang tidak beres.
"Yoong," panggil Taeyeon menepuk pelan lengan Yoona.
"Ah, ne?" kagetnya menutup layar ponsel dan menaruh perhatian ke semangkuk sop udang jamur dan nasi hangat. "Tadi masih terlalu panas. Hehehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Half Soul
FanfictionSetengah nyawaku ada dalam dirimu. -Yoona- Jantung kita berdetak dan berhenti bersama. -Seohyun-