Halo kalongers! Bahagia itu saat update lalu ketemu kalian di komentar.
Ini jujur loh ya, bukan gombal. Aku mah gak bisa bohong orangnya. wahahah
Semerbak susu dan madu melapisi tiap inchi kulit beterbaran dan terhirup ke paru-paru saat Yoona memakai kemeja. Tapi perhatian Seohyun tertuju pada hal lain. Dia mengamati perut kotak-kotak Yoona dari pantulan cermin. Tergoda melihat kemolekan kakak sekaligus kekasih. Jemari terasa gatal untuk sekadar berdiam diri.
"Muach!" kecup Seohyun di pundak Yoona sembari menaruh sepasang telapak tangan di perut kotak-kotak. Jemari Yoona sontak melepas biji kancing. Membiarkan tangan Seohyun leluasa mengusap lembut tanpa melepas pandangan dari pantulan cermin. "Seksi."
"Sayang Unnie tidak bisa ijin kerja untuk memenuhi hasratmu. Aawww!" erang Yoona seketika saat celotehan dibalas cubitan di pinggang.
Yoona terkikik melihat wajah Seohyun tersipu malu. Dia berbalik badan agar postur tubuh terlihat lebih jelas. Namun, Seohyun justru mengancingkan kemeja dan menutup pemandangan indah barusan.
"Langsung pulang!"
"Aigoo! Apa jiwa overprotect ku berpindah ke tubuhmu?" goda Yoona mengusap dagu Seohyun seraya memajukan bibir ingin mencium yang meninggalkan bekas di pundak tadi.
Bibir Seohyun menjemput bibir Yoona sembari melingkarkan lengan seakan ingin menunjukkan bahwa Yoona hanya miliknya. Kedua bibir berpagut dan lidah tak turut diam. Jemari Yoona menyelinap di tengkuk dan memberi sedikit usapan. Sementara telapak Seohyun masuk ke kemeja mengelus perut kotak-kotak.
"Muach." Kecup Seohyun mengakhiri ciuman sedikit basah mereka. "Sudah ne."
"Kau manis sekali pagi ini." puji Yoona menyisir jari helai rambut Seohyun.
Tap tap tap!
Jari Yoona buru-buru turun sementara Seohyun beralih mengambil blazer di ranjang.
Glek!
"Yoong ah, kenapa lama sekali? Aku dan Juran berangkat dulu karena ada rapat pagi-pagi."
"Oh ya. Kalian sudah sarapan?"
"Ne. Kami pergi dulu. Kau jangan kesiangan ya. Annyeong!" salam Yuri menutup kembali pintu kamar Seohyun dan bergegas pergi.
Seohyun menghela napas lega kemudian memakaikan blazer merah marun ke badan Yoona. Diraih tas kerja sembari menggandeng lengan Yoona untuk segera menuju dapur. Sekilas mereka seperti pasangan sah dan diam-diam Yoona mengulum senyum. Hatinya bak disinggahi musim semi.
"Nanti Luna dan Irene mau kemari."
"Baguslah! Kau tidak sendirian."
"Tidak marah lagi? Hihihi." Sindir Seohyun karena seperti yang diketahui bahwa Yoona kurang suka dia dekat-dekat orang lain meski orang tersebut berstatus sahabat.
"Ni shi wo de. (Kau milikku)" ujar Yoona sengaja berbahasa mandarin agar tidak ada yang memahami selain Seohyun.
*
Luna dan Irene terkesima melihat kumpulan foto Yoona dan Seohyun sepanjang liburan di Kashmir. Belum lagi saat mereka berfoto memakai saari, pakaian tradisional India. Kombinasi budaya dan alam yang harmonis.
"Aigoo, ini mengingatku saat wisata religi di Tibet."
"Ohhh iya. Tibet juga disebut Negri Surga atau Negri Para Dewa. Aahhhh, jadi iri. Kapan aku bisa ke sana? Beruntung sekali Seohyunnie." Luna iri seraya mengayun kaki yang terendam ke kolam.
"Hahahahah. Sabar ne. Setelah bekerja, rajin menabung, baru berangkat liburan."
Luna memanggut lesu seraya lanjut melihat foto lain. Ternyata Yoona dan Seohyun mampir ke Taj Mahal. Sebuah bangunan megah dan pernah masuk ke daftar tujuh keajaiban dunia. Konon bangunan tersebut adalah makam untuk mendiang Mumtaz Mahal yang didirikan oleh sang suami, Shah Jehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Half Soul
FanficSetengah nyawaku ada dalam dirimu. -Yoona- Jantung kita berdetak dan berhenti bersama. -Seohyun-