Bad Changes

646 92 41
                                    

hai kalongerrrsssss! ciieeee yg malming baca wattpad. hihihi

Irene menerawang ke ampas kopi di gelas atas meja di antara dia dan Jihoon. Berpikir keras menemukan kata-kata pas untuk dihaturkan. Dulu dia tak pernah mengalami obrolan serius pada pria manapun. Ini sungguh pertama kali dan menyangkut sahabatnya.

"Apa aku terlihat amat berharap?"

"Bukan begitu, Oppa. Hanya saja Hyunnie tak pernah bercerita apapun tentang cinta. Kami berteman sejak duduk di bangku SMA dan cukup mengenal dalam satu sama lain."

"Berarti?"

Udara tertarik perlahan menuju paru-paru sebelum kemudian terhembus lagi lewat mulut. "Seohyunnie tidak memprioritaskan asmara, Oppa."

"Jadi dia tak akan menerima cintaku?" pesimis Jihoon reflek beraut sayu.

"Entahlah. Sekalipun Hyunnie punya perasaan sama, mungkin dia tetap belum berniat menjalin hubungan dalam waktu dekat. Tapi tidak salah juga mencoba walau beberapa resiko akan datang. Seperti hubungan kalian akan sedikit cangguh nantinya."

Jihoon memanggut paham. Tidak salah lagi jika ungkapan cinta nanti berimbas pada persahabatan mereka. Walau mereka sudah dewasa, tapi tidak ada yang baik-baik saja setelah penolakan cinta terjadi. Butuh waktu pemulihan barulah bisa bersikap seperti dulu.

"Mianhae, Oppa. Aku tak bisa membantu banyak."

"Jangan begitu, Irene ah! Mau mendengar pun sudah cukup."

"Annyeong, Oppa, Baechu. Kalian sudah lama?"

"Tidak juga, Luna. Di mana yang lain?"

"Soyou, Seohyun, dan Minho oppa sedang belanja. Hwanhee tidak bisa ikut. Dia ada urusan jadi pulang lebih cepat. Kajja, kita menyusul!" ajak Luna mengulurkan tangan ke Irene. Mereka beranjak menyusul yang lain ke swalayan.

*

Yoona meninggalkan ruangan setelah rapat berakhir. Di saat seluruh wajah tampak bahagia dan mengulas senyum lebar, dia justru sebaliknya. Di belakang Victoria berlarian kecil menyusul.

"Yoong ah, besok ikut kan?"

"Eh, Unnie. Mana mungkin ditolak? Hahahahah. Aku mau ke kantin menyusul Taeng dan Sooyoung. Ayo ikut!"

"Tidak bisa. Krystal sudah menunggu di lobi."

"Krystal? Siapa?"

Victoria senyum-senyum tersipu malu. "Kekasihku. Hehehe. Ya sudah, sampai ketemu besok."

"Ya, hati-hati." Lontar Yoona melambai seiring Victoria menjauh. Dilanjutkan langkah menuju ruangan untuk menaruh file dan keluar lagi menuju kantin. Sesekali bertemu dan tegur sapa pada karyawan lain yang hendak pulang mengingat hari jumat hanya bekerja paruh waktu.

Tiba-tiba langkah melambat saat merasa ponsel berdering. Satu panggilan dari Seohyun.

"Ne, Sayang? Ada apa? Mau dijemput? Tapi Unnie makan siang dulu bersama Taeng dan Youngie. Mereka sudah menunggu."

"Aniyo, Unnie. Aku akan pulang telat karena mau ke rumah Soyou. Dia berulang tahun hari ini."

"Bersama siapa di sana?"

"Irene, Luna, Irene, Minho oppa, dan Jihoon oppa."

Yoona melirik lambaian tangan dari salah satu meja. Ada Taeyeon dan Sooyoung. Dia mengangguk sambil berjalan menuju meja tersebut. "Baiklah. Pulang jam berapa? Biar Unnie jemput di rumah Soyou."

"Tidak perlu. Nanti aku pulang bersama Luna dan Irene."

"Ya sudah. Ingat! Jangan minum alkohol dan sebelum makan malam sudah harus di rumah!"

Find Half SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang