4 Mei 2019
Ahra benar-benar bersyukur Hyunjin mengajaknya menginap tadi malam.
Kalau saja ia ada di rumah... entah apa yang akan terjadi.
Setelah barang-barang pentingnya dipindahkan ke rumah Hyunjin, kini rumah Ahra pun mulai diperbaiki.
"Ra, ini mau dibuang engga?" ujar Hyunjin sambil menunjukkan kotak milik Dejun.
"Engga!" seru Ahra. "Ya ampun, gue lupa ngambil ini tadiii. Lo engga ngecek isinya 'kan?"
"Udah gue cek sih... isinya surat doang 'kan?" ucap Hyunjin. "Tapi belum gue baca, emangnya dari siapa? Fans lo ya?"
"B-Bukan.."
"Terus? Oh... Dari mantan lo yang namanya- siapa lagi? Deokjun?"
"Dejun."
"Ohiya iya, Dejun. Sekarang dia di mana?"
"....."
"Kok diem?"
"Gue mau tidur siang..."
"Oh.. Y-Yaudah, tidur aja."
Tentu saja gadis itu tidak tidur.
Tepat setelah Hyunjin keluar dari kamar, Ahra pun segera beralih membaca surat-surat Dejun dari awal lagi.
Gadis itu tiba-tiba saja merasa rindu kepada Dejun.
Dulu, Ahra selalu memeluk tubuh pria itu tiap kali sedang merasa takut.
Dan sekarang.. Ahra tidak dapat memeluk siapa-siapa lagi.
Tapi— tunggu.
Ahra ingat dengan jelas bahwa jumlah surat Dejun hanya 79 surat.
Tapi entah kenapa... saat ini ada 80 surat.
Yang artinya.. ada satu surat yang belum Ahra baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Please, listen to me.. | XIAOJUN ✔️
Fanfiction[BUKU KEDUA] [2019] tolong baca buku pertama terlebih dahulu :)