21 Juli 2019
Karena tidak ada kerjaan, akhir-akhir ini Ahra jadi sering menghabiskan waktunya dengan membaca novel di rumah.
Dan sore ini gadis itu berniat untuk membeli beberapa novel baru lagi.
Sebenarnya di rumah masih ada banyak novel romance yang belum ia sentuh, namun sepertinya gadis itu lebih tertarik dengan genre misteri.
Entahlah, mungkin karena ia sendiri sudah terbiasa menjalani hidup dengan penuh misteri gara-gara Dej—
DEJUN?!!!
Sumpah demi apapun saat ini Dejun sedang berdiri tepat di hadapan Ahra.
Gadis itu benar-benar terkejut hingga tidak tau harus berbuat apa.
Saat ini pria itu sedang sibuk mencari sebuah buku dan tampaknya ia sama sekali tidak mengenali wajah Ahra.
"Misi... Boleh minggir dikit?" ujarnya sembari menatapi buku yang berada tepat di belakang tubuh Ahra.
"Oh— I-Iya!" seru Ahra lalu segera berlari pergi begitu saja.
"T-Tunggu!" ujar Dejun sambil menepuk pundak Ahra. "Boleh minta tolong?"
"M-Minta tolong apa?!"
"HP sama dompet saya ilang, sekarang engga tau cara pulangnya gimana" jelas Dejun. "Boleh minjem HP buat telepon temen saya engga?"
Pria itu tidak terdengar seperti Dejun.
Dan pada kenyataannya pria itu memang sudah bukan Dejun lagi, ia adalah Xiaojun si pria yang belum pernah Ahra kenali sebelumnya.
Seharusnya Ahra tidak perlu sepanik ini.
"Dari tadi udah nyoba minjem HP orang lain tapi temen saya belum ngangkat teleponnya," lanjut Dejun. "Sekarang baru mau coba lagi."
Dia bukan Dejun.
Dia bukan Dejun.Dia hanya orang asing yang sedang meminta bantuan.
"Y-Yaudah.." ucap Ahra sembari menyerahkan ponselnya.
Dan Dejun pun segera mengetik nomor telepon yang ia ingin ia hubungi sebelum akhirnya layar ponsel Ahra mulai menunjukkan nama Lucas tepat setelah Dejun selesai mengetik. "Loh.. Mbak temenan sama temen saya ya?"
F***!
Ahra. Memang. Bodoh. Sekali.
Bisa-bisanya gadis itu berani meminjamkan ponselnya kepada Dejun di saat jelas-jelas kontak telepon sahabat Dejun masih tersimpan di sana.
"E-Eh... Lo juga ya? Hehe...." ucap Ahra dengan begitu canggung sembari berharap aktingnya tidak terlihat buruk.
"H-Hehe..." balas Dejun dengan canggung juga, sebelum akhirnya beralih menghubungi Lucas agar dapat menjemputnya di sana.
Dan tentu saja Lucas terkejut setengah mati saat mendengar suara Dejun berasal dari nomor telepon Ahra.
"Iya iyaaa gue jemput sekarang!" seru Lucas kepada Dejun. "Ohiya, temen gue yang punya HP itu jangan diganggu ya kasian dia lagi banyak masalah di rumah, kalau bisa engga usah diajak bicara juga soalnya malem ini dia lagi pengen sendiri. Ya?"
"Ya. Oke. Sip."
Sejujurnya Dejun juga tidak ada niat untuk mengganggu gadis yang sama sekali tidak ia kenali itu, memangnya Dejun kurang kerjaan?!
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Please, listen to me.. | XIAOJUN ✔️
Fanfic[BUKU KEDUA] [2019] tolong baca buku pertama terlebih dahulu :)