23 Juli 2019
Dejun terkejut setengah mati saat tiba-tiba ada seorang gadis yang sedang berbaring tepat di sampingnya.
"Kamu kok lupain aku?" ucap gadis itu, Ahra, si temannya Lucas yang kemarin Dejun temui di toko buku.
Apa-apaan ini? Kenapa gadis itu ada di sini?!
"Kamu kenapa lupain aku?" ulang Ahra lagi.
Maksudnya apa? Memangnya dulu Ahra itu siapa?
"Kita... pernah kenal?" ujar Dejun bingung.
Dan air mata gadis itu pun segera mengalir. "Aku masih nungguin kamu... Kamu harus inget aku! Kamu harus inget semuanya! Kamu harus tanggung jawab!"
"T-Tanggung jawab?"
"Kamu udah buat aku engga bisa lupain kamuuu" ucapnya. "Harusnya kamu juga engga boleh lupain akuuu!"
"T-Tunggu— Memangnya kita ini apa? Lo siapa?"
Gadis itu lalu terdiam sembari menatapi Dejun dengan begitu kesal. "Aku engga mau jawab."
" ........ "
"Kamu harus inget!"
—————————
Tepat setelah kedua mata Dejun terbuka, dalam sekejap kepalanya jadi terasa begitu sakit.
Benar-benar sakit.
Dejun sama sekali tidak mengerti dengan mimpinya sendiri.
Siapa sebenarnya gadis itu?
Andai saja gadis itu tidak memblokir seluruh akun milik Dejun, pria itu pasti dapat dengan mudah menganggap bahwa semua ucapan gadis itu hanyalah bagian dari mimpinya saja.
Namun fakta bahwa gadis itu benar-benar sedang menghindarinya... membuat Dejun jadi semakin yakin bahwa ada sesuatu di antara mereka berdua.
Dejun ingin ingatannya cepat kembali.
Dejun benar-benar merasa sakit tiap kali memaksa otaknya bekerja keras hanya untuk mengingat masa lalunya.
Dan rasa sakit itu tidak hanya berpusat pada kepalanya saja, namun juga di dadanya. Rasanya sesak sekali hingga membuat pria itu kesulitan untuk bernapas, seakan-akan tubuhnya sendiri ikut melarang Dejun untuk mengingat tentang masa lalunya.
—————————
Akan tetapi pada hari-hari berikutnya pun Dejun masih terus memimpikan Ahra lagi dan lagi.
Hampir setiap malam... dengan isi mimpi yang sama.
Dejun benar-benar tidak tau harus berbuat apa.
Ketika ia tidur, ia dipaksa untuk mengingat tentang gadis itu. Namun ketika ia sedang sadar, seluruh tubuhnya seakan menolak untuk mengingat segalanya.
Di dalam tubuh Dejun... rasanya seperti sedang ada perang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Please, listen to me.. | XIAOJUN ✔️
Fiksi Penggemar[BUKU KEDUA] [2019] tolong baca buku pertama terlebih dahulu :)