20 Juli 2019
Ahra sampai tersedak saat menerima telepon dari Lucas yang mengabarkan bahwa Dejun menggila dan berlarian di tengah jalan hingga ditabrak oleh pengguna jalan.
Sial.
Pria itu kini benar-benar dinyatakan amnesia oleh dokter, persis seperti apa yang Ahra harapkan terjadi kepada pria itu.
Entah kenapa Ahra jadi tidak dapat merasa sedih atau kasihan lagi.
Ia malah bersyukur karena sekarang pria itu akan benar-benar melupakan segalanya dan Ahra tidak perlu lagi berpura-pura mati seperti kemarin.
——————
line!
Hyunjin:
Ra
Hyunjin:
Keluar dulu dong?
Hyunjin:
Gue mau ngomong.Setelah membaca pesan dari Hyunjin, Ahra pun segera bergegas membuka pintu rumahnya.
Dan di depan sana.. Hyunjin berdiri dengan raut wajah sedihnya.
"Kenapa?" ujar Ahra bingung.
"Orang tua gue balik tugas di Jepang lagi," ucap Hyunjin.
"L-Lo... ikut ke sana juga dong?"
"Iya. Berangkat besok pagi."
Sungguh, rasanya seperti ada yang menusuk dada Ahra.
Sejak bulan lalu Siyeon dan Jeno jadi semakin sibuk menyiapkan diri untuk masuk perguruan tinggi tahun ini, dan sekarang Hyunjin dengan tiba-tibanya malah ingin pergi meninggalkan Ahra.
Gadis itu pikir Hyunjin akan selalu ada di sisinya dan menemaninya setiap hari. Namun.. pada kenyataannya Ahra akan kembali sendirian lagi.
Ahra ingin sekali rasanya berpura-pura gila seperti Dejun agar Ibunya juga mau ikut berubah dan dapat lebih sering pulang ke rumah.
Namun.. tidak.
Tidak boleh.
Walaupun hanya sendirian.. Ahra yakin ia akan dapat bertahan.
Ahra juga tidak benar-benar membutuhkan Hyunjin karena sekarang Dejun sudah lupa dengannya dan tidak ada lagi hal yang harus Ahra khawatirkan.
Seperti Dejun, Ahra juga akan memulai hidupnya dari awal lagi. Belajar untuk masuk perguruan tinggi tahun depan dan mencari lebih banyak teman dan kesibukan baru.
——————
line!
Lucas:
Ra
Lucas:
Lagi apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Please, listen to me.. | XIAOJUN ✔️
Fiksi Penggemar[BUKU KEDUA] [2019] tolong baca buku pertama terlebih dahulu :)