....
Panas
Satu kata yang bisa digambarkan pada saat ini. Ketika ke lima anak remaja yang tengah menyantap es krim seraya memandangi beberapa orang yang tengah menikmati air pantai yang asin tanpa memperdulikan kulit mereka yang mulai memerah terbakar oleh cahaya matahari.
"Hoam..."
Kelima nya nyaris bersamaan merasa bete dengan situasi sunyi yang sejak tadi mereka ciptakan. Hanya makan es krim seraya melihat kesedihan Kevin yang tak kunjung reda.
"Ngapain kek yu!" Seru Ringgo berusaha memecah keheningan.
"Main air aja lah yu!" Sahut Bumi bersemangat.
"Gak! Takut item gue!" Sahut Raina dan Fara bersamaan.
Bukan hal yang biasa lagi bagi kaum hawa di negara tropis seperti Indonesia ini. Kebanyakan dari mereka sangat amat takut pada matahari, termasuk Raina dan Fara yang memilih untuk menghindari bermain air di bawah matahari yang sedang terik-teriknya.
"Terus ngapain dong?" Tanya Ringgo yang langsung membaringkan tubuhnya diatas pasir yang serasa seperti permadani.
Semuanya hanya menggeleng, seraya menghembuskan nafas bersamaan.
Kelimanya kembali diam, sampai pada saat ketika tiba-tiba Kevin berteriak, sontak membuat semuanya menatap Kevin.
"Lo kenapa?"
Kevin menggeleng, menyembunyikan wajahnya di balik lututnya yang ia lipat.
Bumi paham, maksud dari Kevin pada saat ini. Cowok itu masih memikirkan bagaimana nasib keong nya yang sudah tewas karna kesalahannya.
"Mampus lo vin, nanti keong lo gentayangin lo!" Ucap Fara yang langsung mendapat tatapan sadis dari Kevin.
Fara hanya tertawa puas melihat Kevin yang sengsara.
"Ngapain sih lo nangisin keong yang banyak di jual di SD? Kurang kerjaan banget." Ucap Fara. Yang lagi-lagi, Kevin memandangnya dengan sinis.
Ketiga temannya ikut tertawa ketika Fara tertawa, tak memikirkan bagaimana raut wajah Kevin yang sudah mulai berubah.
"Lo lupa Far?" tanya Kevin di sela-sela tawa ke empat temannya. Fara menaikan sebelah alisnya, dengan sisa tawa.
"Lupa?" Kevin mengangguk.
Fara masih bingung.
Kevin menarik nafasnya dalam-dalam, lalu mendekati wajahnya ke depan wajah Fara, gadis yang saat ini tengah duduk persis di sebelahnya.
"Itu keong yang lo kasih tempo hari."
Fara terdiam sejenak. Berusaha mengingat apakah itu benar?
Bumi, Raina dan Ringgo lantas tersenyum meledek. Mengerti maksud dari ucapan Kevin. Bahwa apa yang sudah diberikan harus dijaga, itu prinsip Kevin. Apalagi jika yang memberikannya adalah orang yang spesial, Kevin akan selalu menjaganya, sudah seperti itu sifat Kevin dan semua teman-temannya pun tau dengan sifat kevin yang seperti itu.
"Terus?" tanya Fara tak mengerti.
"Lo gak paham? Itu prinsip gue. Diberikan sesuatu, gue harus menjaganya."
Fara menoleh ke arah ketiga temannya yang masih terus tersenyum kepadanya.
"Terlebih kalo di kasih sama orang yang spesial." sambung Kevin yang langsung membuat pipi Fara memerah.
"Ciee..."
Fara memalingkan wajahnya. Ia akhirnya paham dengan maksud Kevin.
"Kalo lo harus menjaga, kenapa lo lepas?" tanya Fara.
KAMU SEDANG MEMBACA
There's Love In Class
Teen FictionMasa lalu yang membawanya menjadi seorang pengecut dan sebuah ketakutan yang membuatnya takut untuk mencintai dan dicintai. Namun, semua rasa itu hilang sekejap seperti tertiup angin menjauh darinya ketika seorang anak remaja datang membawa sedikit...