🔞🔞🔞
🔞🔞
🔞"Selamat malam..."
Yunho melirik sejenak perempuan yang membukakan pintu untuknya.
"Sepupuku dan calon suaminya sudah menunggu di ruang makan. Ku harap hari ini kau bisa bersikap sedikit ramah pada mereka." perempuan itu menatap suaminya penuh permohonan. Suami yang dicintainya setulus hati namun tidak pernah menatapnya penuh kasih. Ia memang memberikannya nafkah lahir dan batin namun hanya sebatas kewajiban dan kebutuhan belaka.
Yunho tidak menyahut. Berdiri kaku dengan angkuh dan dingin.
"Aku sudah menyiapkan air hangat jika kau ingin mandi."
"Sepupumu, apakah menginap?"
"Iya. Apa kau keberatan? Kalau kau keberatan akan ku minta sepupuku tinggal di apartementku."
Yunho tidak menjawab. Mendengus sebentar sebelum meninggalkan istrinya sendirian di depan pintu. Ia tidak harus bersikap ramah pada perempuan yang menyeretnya ke neraka bernama pernikahan.
🔞🔞🔞
Yunho menaikkan alisnya melihat pria muda seusianya duduk sambil meminum kopi di ruang makan rumahnya. "Sepupumu?"
"Ah, kau datang? Kenalkan, Park Yoochun. Calon suami sepupuku. Yoochun sshi adalah seorang petugas kepolisian."
Yunho menjabat tangan Park Yoochun yang terulur padanya.
"Maaf merepotkanmu Yunho sshi." Park Yoochun tersenyum hangat. Sungguh pria dengan pribadi yang menyenangkan.
Ketika perempuan itu keluar dari kamar mandi yang berada di samping dapur mata Yunho terbelalak.
"Sepupuku, Kim Jaejoong."
Jaejoong tersenyum pada Yunho. Menyapa sekenanya sebelum berjalan perlahan menuju arah Yoochun sambil mengusap-usap perut besarnya.
"Kalian sudah menikah?" tatapan Yunho sangat menusuk ketika diarahkan pada Yoochun.
Yoochun tergelak. "Belum. Tetapi kami akan segera menjadi orang tua."
Yunho memperhatikan bagaimana dengan lembut Jaejoong menepuk bahu Yoochun. "Kau harus segera pergi!"
"Benar. Aku harus bekerja demi anak kita." ucap Yoochun. "Yunho sshi, Boa sshi, tolong jaga Jaejoongku. Secepatnya aku akan menemukan rumah yang bisa kami sewa untuk ditempati agar tidak terus merepotkan kalian. Selamat malam..."
🔞🔞🔞
"Maafkan aku yang tidak mengatakannya lebih awal. Karena kehamilannya Jaejoongie diusir dari rumah." Boa berkata ketika Yunho hanya diam semenjak Boa mengantar Jaejoong ke kamar tamu.
"Sepupumu hamil anak Park Yoochun?" tanya Yunho. Mata tajamnya melirik puntung rokok yang masih menyala di dalam asbak. Yunho tidak menyadari sejak kapan dirinya menjadi seorang perokok
Boa terdiam sejenak. "Tidak. Itu.... Orang lain." jawabnya. "Jaejoongie memiliki seorang kekasih semenjak SMA, aku tidak tahu siapa orangnya tetapi mereka berhubungan dengan serius. Kedua keluarga sudah saling mengenal, bahkan mereka tinggal bersama saat mereka kuliah di luar negeri. Aku kurang paham cerita sebenarnya tetapi beberapa bulan lalu Jaejoongie mengatakan ia sudah putus dengan kekasihnya dan kini ia tengah mengandung. Paman dan Bibi jelas marah. Mereka mengusirnya. Jaejoongie sempat bekerja tetapi keluar minggu lalu karena perutnya sudah membesar."
"Lalu Park Yoochun?"
"Ia seorang teman lama, sahabat Jaejoongie semenjak kecil. Yoochun mencintai Jaejoongie dan mau menjadi ayah dari anak yang dikandung Jaejoongie tetapi sampai sekarang Joongie belum mau membuka hatinya untuk Yoochun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl (GS) ✔️
Fanfiction🔞🔞🔞 🔞🔞 🔞 "Saya bersedia...." Kalimat itu masih terngiang ditelinganya. Kalimat yang 3 bulan lalu diucapkan oleh suaminya. Kalimat yang ia pikir akan membuatnya menjadi perempuan paling bahagia di dunia. Kalimat yang justru membawanya menuju ja...