"Kalau kau tidak terus membuntuti pemuda tampanmu kau bisa mendapatkan hasil sedikit lebih memuaskan." Jaejoong melirik Boa sebelum melangkah pergi meninggalkan sepupunya seorang diri.
"Joongiee..." Boa mengejar Jaejoong, menarik lengan sepupunya untuk berhenti melangkah.
"Kalau diotakmu hanya memikirkan wajah tampannya saja, kenapa tidak kau berikan dirimu untuknya dan menikahlah! Jangan mengganggu hidupku!" Jaejoong berteriak, matanya mengalirkan aliran bening, bibirnya bergetar karena kemarahan dan kesedihan. Ia sudah cukup lelah mentolelir semua sikap egois sepupunya yang berakibat buruk kepada dirinya. "Aku lelah!" ia menyentak lengan Boa dan berlari menuju kamarnya meninggalkan Boa yang menatapnya dalam diam.
♥♥♥
Dari dalam kamarnya Jaejoong bisa mendengar perdebatan sang ayah dengan neneknya. Jaejoong mengigil karena kemarahan dan ketakutan tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Sejak kecil ia memang diperlakukan selayaknya anak pembantu oleh neneknya.
Ketika pintu kamarnya terbuka Jaejoong terkejut melihat ibunya tersenyum meskipun derai air mata terus turun membasahi wajah cantiknya. Perempuan tersebut memeluk Jaejoong, mengusap kepala Jaejoong lembut penuh kasih.
"Sayang, ayo kemasi barang-barangmu!" ucapnya. Suaranya pun sangat menenangkan.
"Ibu...?"
"Ibu dan ayah akan membuat mimpi Joongie terwujud. Kuliah di luar negeri bersama Yunho, kan?"
"Tapi... nenek?"
Perempuan tersebut menggenggam jemari Jaejoong erat. "Ayah dan ibu sudah bicara. Kita akan keluar dari rumah ini." Ia tersenyum meskipun wajahnya mengandung mendung. "Ayo kemasi barang-barang Joongie. Dua jam lagi truk pengangkut barang akan datang
♥♥♥
Yunho mengetuk-ketukkan jemarinya ketika melihat Boa di hadapannya. Ia tidak pernah tahu bahwa perempuan berstatus istrinya tersebut berani datang ke kantornya seolah-olah kantornya adalah kediamannya sendiri. Yunho tersenyum penuh arti, membiarkan sekertarisnya menutup pintu ruang kerjanya.
"Nyalimu cukup besar. Apa yang membuatmu datang kemari?" nada suaranya tidak bersahabat sama sekali.
Boa gemetar tetapi tetap tersenyum. "Kemarin aku sudah bilang pada Oppa bahwa hari ini kita mendapat undangan, salah seorang temanku menikah."
"Temanmu. Bukan temanku."
Boa mengigit bibir bawahnya. "Tidak bisakah hari ini Oppa bermurah hati dan menemaniku datang?"
"Siapa kau hingga aku harus bermurah hati padamu, huh?" Yunho menatap tajam Boa. Kesabarannya diambang batas.
"Aku istrimu, Oppa...."
"Jika bukan karena nenek sialanmu yang sudah membusuk di neraka aku tidak akan pernah sudi menikah denganmu, brengsek!" Yunho mengumpat. Ia tidak suka diganggu ketika sedang bekerja terlebih oleh perempuan memuakkan di hadapannya. "Sekarang pergi!"
Boa diam, air mata turun membasahi pipinya. Bibirnya bergetar menahan isakan. Ia ingin menangis tetapi tidak bisa. Ia tahu ia sangat bodoh karena mencintai Yunho hingga mengabaikan kebahagiaannya sendiri dengan harapan Yunho bisa perlahan-lahan mencintainya. Tetapi, sampai kapan kesabarannya harus diuji? Boa tersenyum terakhir kali kepada Yunho sebelum melangkah pergi.
Mendengar pintu di buka dan ditutup Yunho segera menghela napas panjang. Ia tidak suka bersikap kasar pada perempuan tetapi Boa adalah pengecualian. Siapapun yang membuat Jaejoong menderita adalah musuh bagi Yunho meskipun orang itu adalah seorang perempuan.
Mengingat Jaejoong membuat Yunho ingin segera pulang dan menemui kekasih hatinya. Ia mati-matian belajar dan bekerja demi membahagiakan Jaejoong. Yunho ingin memberikan kehidupan yang membahagiakan bagi Jaejoong tetapi semuanya berubah ketika ia dipaksa menikah dengan Boa.
Jika saja waktu itu ia membiarkan Boa bunuh diri ia pasti akan berbahagia dengan Jaejoong sekarang. Tetapi jika Yunho membiarkan Boa mati maka Jaejoongnya akan menderita karena perasaan bersalah.
Kwon Boa sialan! Yunho harus memberikan pelajaran kepada perempuan jalang itu secepatnya!
♥♥♥
♥♥♥
♥♥♥
Maaf yang nunggu lama. Yuuki nyari drafnya ga ketemu dan Yuuki benar-benar sudah lupa kalau pernah post epep ini. Kemungkinan drafnya tersimpan di laptop yang mati dilihat tanggal post chap kemarin. Habis baca Chap kemarin langsung coba ketik. Hasilnya kek gini...
Pendek dulu ya, soalnya mau persiapan buat mudik :D post chap ini perjuangan karena hujan deras dan jaringan inet di sini lola sangat.
♥♥♥
Wednesday, December 25, 2019
2:23:46 PM
NaraYuuki

KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl (GS) ✔️
Fanfic🔞🔞🔞 🔞🔞 🔞 "Saya bersedia...." Kalimat itu masih terngiang ditelinganya. Kalimat yang 3 bulan lalu diucapkan oleh suaminya. Kalimat yang ia pikir akan membuatnya menjadi perempuan paling bahagia di dunia. Kalimat yang justru membawanya menuju ja...