Bab II

4.6K 488 39
                                    

🔞🔞🔞
🔞🔞
🔞

Jaejoong terbangun ketika merasakan tendangan kuat pada perut bagian bawahnya. Matanya terbuka lebar karena kaget. Menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan, Jaejoong mengulanginya beberapa kali sampai perasaan tidak nyaman itu berkurang.

Menolehkan kepalanya ke samping mata Jaejoong terbelalak melihat wajah damai Yunho, dengkuran halus dan mulut sedikit terbuka. Pria itu tetap tampan dan menawan meskipun dalam keadaan terburuknya.

Tidak! Tunggu dulu! Bagaimana bisa Yunho tidur bersama dirinya? Yunho sudah menjadi suami orang lain. Sepupunya sendiri. Boa...

Dulu mereka memang selalu tidur bersama, berbagi kehangatan, cinta dan sayang. Sekarang mana bisa mereka melakukan semua hal tersebut meskipun Jaejoong menginginkannya tetapi tidak mungkin ia merealisasikannya.

Perlahan Jaejoong bangun. Duduk dengan susah payah karena rasa mengganjal pada perutnya. Jemarinya mengusap-usap wajah Yunho perlahan-lahan. Sesekali mencubit dan menepuk-nepuk pipi berminyak Yunho.

"Bangun beruang malas!" ucap Jaejoong. "Mana bisa kau tidur di sini dan membiarkan istrimu sendirian kedinginan semalaman? Cepat bangun!"

🔞🔞🔞

"Maaf aku terlambat bangun." ucap Boa yang baru datang ke ruang makan.

"Apakah ahjuma yang menyiapkan sarapan?"

"Kau adalah seorang istri. Seharusnya kau yang menyiapkan makanan untuk suamimu bukan pelayan apalagi seorang tamu." ketus Yunho. Dengan perlahan ia mengambil cangkir kopinya, menghirup harum aromanya sebelum meminumnya dengan nikmat.

Boa belum sempat duduk. Wajahnya terkejut, bukan karena sindiran Yunho —Boa sudah sering mendapatkan sindiran dari Yunho— melainkan karena sepupu tersayangnyalah yang memasak pagi ini.

"Maafkan aku Boa, aku sedikit lapar sehingga menjajah dapurmu." ucap Jaejoong. "Duduklah dan makanlah!"

Boa menatap masakan yang tersaji di atas meja. Makanan rumah biasa memang tetapi semua makanan yang tersaji kebetulan adalah makanan kesukaan suaminya.

Boa mendudukkan dirinya. Membiarkan sepupu baiknya menyiapkan makanan untuknya. "Terima kasih." Boa belum pernah memasak makanan layak untuk Yunho. Ia selalu mengandalkan pembantunya untuk memasak. Melihat keterampilan sepupunya membuat Boa ingin belajar mengurus dapur.

"Hari ini aku akan pergi."

"Eh?" Boa menatap Jaejoong. "Kenapa? Apakah ada yang membuatmu tidak nyaman?" dengan takut-takut Boa melirik Yunho.

"Tidak. Ada seorang teman baik yang mau menyediakan tempat tinggal untukku. Aku tidak bisa menolaknya..." jawab Jaejoong.

"Kalau begitu aku akan mengantarmu."

"Tidak perlu. Aku sudah memanggil taksi tadi." Jaejoong tersenyum. "Kau bisa membantuku membawa barangku ke depan usai makan."

"Bukan ide yang buruk." Boa menyahut.

🔞🔞🔞

Yunho berangkat ke kantor usai menyelesaikan makananya. Untuk pertama kalinya ia menghabiskan banyak makanan di pagi hari di rumahnya. Biasanya ia hanya akan makan beberapa suap sebelum pergi.

Boa tidak berkomentar apa-apa. Sangat tidak baik membuat Yunho marah ketika sepupunya ada di rumah mereka.

Boa membantu Jaejoong menarik 2 buah koper besar menuju teras depan rumahnya dan membiarkan supir taksi mengurusnya kemudian. Boa memberi beberapa pesan dan permintaan pada Jaejoong untuk selalu mengabarinya.

Not a Bad Girl (GS) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang