♥♥♥
♥♥♥
WARNING!!! Miss Ty (Karena belum diedit), kata-kata kasar, kata makian, dsb.
♥♥♥
♥♥♥
Jaejoong yang dulu mungkin akan bersimpati dan merasa tertekan melihat penampilan menyedihkan sepupunya tetapi Jaejoong yang sudah memiliki Hyunno merasa biasa-biasa saja melihat Boa berpenampilan seperti itu -murung dan layu, seperti bunga yang sekian lama tidak meneguk air.
Sebelumnya Jaejoong bertemu dengan Yoochun. Tetapi karena Yoochun sibuk mereka hanya bicara sebentar sebelum Yoochun pergi. Ia sempat terkejut melihat perut Jaejoong yang tidak lagi buncit namun demikian Yoochun berjanji akan mengirim hadiah untuk putra kecilnya.
"Joongie... perutmu...?" Boa yang melihat sepupunya bergegas berlari menuju meja Jaejoong dan mengamatinya dengan seksama.
"Laki-laki, sudah hampir satu bulan usianya. Lahir sehat meskipun prematur." Ucap Jaejoong. Ia mengabaikan wajah pucat dan lingkaran hitam di sekitar mata Boa. "Ayo duduk! Aku sudah memesan teh untuk kita."
Restoran tempat mereka bertemu adalah restoran rumahan, menu yang disajikan menu rumahan. Meskipun menyediakan mekju dan anggur tetapi Jaejoong tidak memesannya mengingat ia sedang menyusui dan sepertinya alkohol harus dijauhkan dari Boa yang kelihatan berantakan.
"Yunho Oppa meninggalkan rumah." Ucap Boa begitu ia duduk. Ia butuh teman bicara dan tidak mungkin ia mengatakan gugatan yang Yunho layangkan kepada neneknya mengingat kondisi kesehatan sang nenek yang terus turun setelah kematian putri kesayangan dan menantunya.
Jaejoong tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada pelayan yang menyajikan sepoci teh dan dua cangkir tembikar indah. Jaejoong menuangkan teh ke dalam cangkir dan diberikan kepada Boa. "Minum dulu tehmu agar kau sedikit tenang!"
Boa hanya menatap cairan berwarna merah kehitaman tersebut tanpa minat tetapi masih meletakkan tangannya di sekitar cangkir teh, meresapi kehangatan yang menjalar melalui jarinya. "Yunho Oppa mencampakanku demi perempuan lain."
Jaejoong diam saja. Perempuan yang dimaksud Boa jelas adalah dirinya. Ia tidak bisa banyak bicara karena Yunho secara tegas melarangnya mencampuri urusan antara Yunho dan Boa. Terlihat sekali Yunho ingin segera menceraikan Boa dan Jaejoong benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa untuk hal ini.
"Dalam pernikahan materi memang penting, tetapi perasaan pun sama pentingnya." Gumam Jaejoong.
"Aku mencintai Yunho Oppa, Joongie..."
Mengabaikan air mata sang sepupu yang perlahan membasahi pipi pucatnya, Jaejoong mengajukan pertanyaan. "Apakah suamimu juga mencintaimu?"
Pertanyaan yang menusuk! Jawaban dari pertanyaan tersebut bahkan lebih menyakitkan. Boa tahu dengan pasti bahwa Yunho tidak pernah mencintainya meskipun mereka menjadi pasangan suami istri cukup lama.
"Kau tahu... kadang melepaskan sesuatu yang kita cintai adalah hal yang sulit dan berat tetapi jika satu-satunya jalan adalah dengan melepaskannya kenapa harus bersusah payah mengekangnya dan berusaha menipu diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja?!"
Boa menatap wajah cantik sepupunya dengan air mata yang terus mengalir. "Aku mencintai Yunho Oppa, Joongie."
"Tetapi kau tidak bahagia." Sekali ini saja Jaejoong tidak akan memberikan penghiburan kepada Boa. Sekarang Boa mungkin terluka dan merasa hancur tetapi jika ia bisa bangkit semuanya akan baik-baik saja kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl (GS) ✔️
Fiksi Penggemar🔞🔞🔞 🔞🔞 🔞 "Saya bersedia...." Kalimat itu masih terngiang ditelinganya. Kalimat yang 3 bulan lalu diucapkan oleh suaminya. Kalimat yang ia pikir akan membuatnya menjadi perempuan paling bahagia di dunia. Kalimat yang justru membawanya menuju ja...