1

510 34 0
                                    

KIM JI-SOO memandangi pria yg mungkin sedang berusaha membunuhnya.


   Ia menguak sedikit tirai jendelanya agar dapat melihat lebih jelas jalanan Hongdae yang terentang dalam gelap bawah. Kilau cahaya kekuningan yg dipancarkan lampu gas antik hampir tak mampu menembus kegelapan malam Maret yang dingin.


   Pria itu duduk diam di bangku pengemudi mobil hitam yg diparkir di seberang jalan, wajahnya tertutup bayangan.


   Pria itu juga ada disana kemarin malam.


    Jisoo sudah memperhatikannya. Ia memang sengaja memperhatikan. Pengalaman sebagai anggota YG Family selama lebih dari 3 tahun meningkatkan kewaspadaannya. Dulu, ketika baru lulus dari sekolah vocal, ia jauh lebih polos.


   Pekerjaan ringan namun berkelas di Agensi Big Hit Entertainment bergengsi seharusnya jadi tingkat berikut dalam jenjang karier Jisoo. Paling tidak, itulah yg diharapkan oleh keluarganya yg berasal dari kalangan atas.


   Sebaliknya, Jisoo mengejutkan mereka semua. Ia memilih pekerjaan sulit sebagai personil YG Entertainment.


   Jisoo mengalihkan kembali pandangannya ke pria dalam mobil itu. Tentunya semua orang akan lebih terkejut bila ia ditemukan tewas di apartemennya dengan leher tergorok akibat serangan pria misterius yg mengirimnya ancaman-ancaman maut. Jisoo tidak ingin memberi kejutan dengan cara seperti itu.


   Ia menahan napas saat pria dalam mobil itu bergerak dan membuka pintu di sisi pengemudi.


   Saat pria itu keluar dari mobil, Jisoo merapat ke jendela untuk memperjelas penglihatannya, namun ia tak dapat melihat jelas raut wajah pria itu dalam gelap. Jisoo dapat melihat bahwa pria itu tinggi dan berperawakan tegap, rambutnya hitam dan ia mengenakan pakaian berwarna gelap.


   Jisoo mengawasi saat pria itu melihat kiri kanan kearah jalan lalu menyeberang ke rumahnya. Apakah pria itu akan menghampiri dirinya?


   Jantungnya mulai berdegup kencang, napasnya tertahan di tenggorokan. Telepon polisi! Jerit sisi rasional dalam otaknya.


   Bukankah para tetangganya akan mendengar sesuatu bila pria itu mencoba menerobos masuk? Lingkungan elit Hongdae amihause tempat Jisoo tinggal biasanya tenang dan damai.


   Pria itu melintas dibawah lampu jalan dan benak Jisoo mendadak berhenti berpikir.


   Ia kenal wajah itu


   Ketakutannya berganti dengan kemarahan. Kemarahan seseorang yang merasa telah dipermainkan.

I Still Love You || Jinsoo X TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang