lembar 7

67 23 0
                                    

Lembaran baru kini sekarang tentangmu,tuan.
Entah apa yang membawa ku bisa sampai mau menggerakkan penaku sampai ke lembar ini hanya untuk menceritakan tentangmu.

Laki-laki yang saat itu kutemui digudang belakang sekolah,yang entah siapa nama nya pun aku tidak tahu saat itu,kini menjadi dekat denganku,kamu baik, dan aku menyukai mu, kamu selalu ingin aku tidak kenapa-kenapa, kamu selalu ada,kamu selalu bisa membuat aku tersenyum, apa mungkin kekosongan hati ku ini akan kamu yang menempati?

Ah ada-ada saja aku ini, batin Thasa.

🌻🕊🌻

"Ikut,yuk." Ajak Nathan.

"Kemana?"

"Jalan-jalan."

"Kemana, Nathan?"

"Kepo."

Setelah kejadian tadi, Nathan tidak langsung mengantar Thasa pulang ke rumah, dia mengajaknya ke Mall Malioboro.

Masih mengenakan seragam sekolah, dengan mengenakan sweater, mereka berdua menghabiskan waktu siang itu bersama.

"Tunggu disini,duduk,jangan kemana-mana." Perintah Nathan.

Thasa duduk disebuah bangku panjang ditengah-tengah keramaian orang, Nathan berlalu, sesekali ia melihat sekeliling, memastikan Nathan berada dimana.

Tiga puluh menit setelahnya, Nathan juga belum kembali datang, Thasa sudah sebal menunggu, dia juga takut sendirian di tengah ramainya orang-orang seperti ini. Lagipula kalau ke toilet pun tidak akan selama ini.Batin Thasa.

Thasa menopangkan tangannya dibawah dagunya,masih dengan kegiatannya,melihat ke sekeliling, kanan dan kirinya, menunggu Nathan yang sedari tadi juga belum kembali, tiba-tiba pandangannya gelap, seperti sedang disekap, matanya ditutup rapat sampai ia benar-benar sulit untuk melihat, bertanya-tanya siapa yang melakukannya pun tidak ada jawaban,orang itu pun tidak membuka suara sedikitpun untuk setidaknya Thasa tahu sedikit siapa dia, akhirnya Thasa melepas paksa tangan yang menutup matanya itu, dan didapatinya dia, Nathan, tepat dibelakangnya.

"Ih, kirain siapa.. " Gerutu Thasa.

"Hehehe, takut ya."

"Gak usah nanya." Jawab Thasa sambil mengerucut kan bibirnya.

"Aduh.. aduh.. ada yang ngambek nih. "

"Lagian, kemana aja sih, lam-"

"Sstt.. Nih."

Boneka teddy bear berwarna pink diberikannya kepada Thasa, tangan kanan Nathan yang sedari tadi di belakang itu ternyata menyimpan benda itu.

"Buat Thasa si tukang ngambek." Kata Nathan,sambil menyusul Thasa duduk disebelahnya.

"Jadi, daritadi lama tuh beli boneka?"

"I-iya, suka kan? "

"Suka kok." Thasa memasang wajahnya senang.

"Hmm.. Makasih, Nat. "

"Sama-sama, cuma mau lo ga cemberut aja,karna lo lebih cantik kalau senyum begini." Sambil menyentuh ujung hidung Thasa.

Aku Cinta Dan Dia ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang