11. Baikan

95 8 0
                                    

"Anja buruan turun, lama bener ngapain lo diatas, Mojok?" Alisa berteriak menyuruh Anja turun, ia sudah tidak sabar menjalankan idenya

"Iyaa sebentar" Balas Anja dengan berteriak

"Lama bener lo" kesal Alisa kepada Anja yang telah turun ke bawah

"Iya bawel banget sih lo, emng lo mw ngajak kita kemana sih?" tanya Anja

Alisa mengajak Anja dan Sabina joging lantaran hari ini adalah tanggal merah jadi Anja dan Sabina libur sekolah

"Gue mau ngajak kalian ke taman, taman yg dulu sering kita kunjungi dan bermain sepeda bersama Almarhum kak Adit, kalian pasti masih ingat kan?" tanya Alisa kepada Anja dan Sabina, sekarang mereka bertiga sudah diluar pagar rumah Anja dan menaiki sepeda mereka masing-masing

"Kak Adit" gumam Anja lirih meneteskan air matanya

"Ikhlasin kak Adit Ja, dia udh tenang di sana" ucap Alisa menenangkan Anja yang menangis

"Lo pasti kuat Ja" Sabina menepuk bahu Anja pelan lalu pergi menaiki sepedanya meninggalkan Anja dan Alisa dibelakang

"Yuk" ajak Alisa dengan senyum tulusnya dan dibalas anggukan oleh Anja

"Woii induk kucing santai dong lo naik sepedanya, ntar nyungsep nambah ancur tuh mukak" Oceh Alisa tak mau diam

"Brisik lo kayak janda tua" Balas Sabina yang melihat ke arah belakang, dan tanpa ia sadari ada lobang yg cukup besar di hadapannya, refleks Sabina tak bisa mengendalikan sepedanya dan...

Brukk....

"Aduhh" Pekik Sabina yg terjatuh dari sepedanya, sedangkan Alisa bukannya menolong ia malah sibuk menertawakan Sabina

"Hahaha yahh induk kucing jatuh beneran, duhh model kayak lo nyungsep ucul parah dahh, prihatin gue liat sepedanya" Ledek Alisa tak henti-hentinya sambil memperhatikan detail sepeda yang Sabina naiki tadi

"Kamvrett lo landak tua, bukannya tolongin gue juga" kesal Sabina

"Tolongin gue dong Ann..." Ucapan Sabina berhenti mengingat ia sedang ada masalah sama Anja mana mungkin ia mw menolongi nya

"Sini tangan lo Na gue bantuin buat berdiri" Tawar Anja

"Gk usah, makasi gue bisa sendiri" Tolak Sabina yg langsung ingin berdiri namun ia tak bisa lantaran kakinya yg keseleo, itu yang membuat Sabina terjatuh lagi

"Kenapa keras kepala banget sih, di tolongin juga" geram Anja melihat tingkah keras kepalanya Sabina, ia langsung mempapah badan Sabina agar bisa berdiri tegak dan membawa Sabina ke tempat yang bisa buat duduk bersantai sebentar, setelah Anja menduduki Sabina ia langusung pergi mencari toko terdekat ia ingin membelikan Sabina minuman.

"Pagi-pagi gini, ada gk ya toko yang sudah buka?" Anja bertanya-tanya,

Ia memperhatikan ke sekelilingnya dan ia melihat seorang bapak-bapak yang membawa keranjang sepertinya keranjang itu berisi minuman dan roti-rotian, sontak Anja berlari mendekati bapak itu

Sabina yang melihat tingkah Anja barusan membuatnya merasa bersalah kepada Anja "Lo baik banget Ja" Ucapan Sabina di dengar oleh Alisa yg kini sudah duduk di sebelahnya

"Ehem, jadi udh baikan nih ceritanya?" goda Alisa

"Ck, apaan sih siapa juga yang berantem, lagian ngapain lo disini, tadi aja lo ngetawain gue kayak ngeliat orang gila yang joget-joget di lapangan" Kesal Sabina menolak badan Alisa agar ia pergi

"Neng bayar dulu atuh neng, cantik-cantik kok ngutang sih? Nengggg" teriak bapak penjual minuman yang tadi di samperin Anja

"Elahh pak, saya gk bawa uang, saya mau beli minuman bapak itu buat teman saya yang abis jatuh tadi, nih catat nomor hp saya, nanti saya borong semua jualan bapak, bapak tenang aja" Pujuk Anja kepada bapak penjual minuman tadi agar ia mau mengizinkan Anja membawa minuman itu buat Sabina

"Gak bisa gitu dong neng, ini masih pagi saya belum dapat untung, lagian ngapain neng kasi saya nomor hp neng sih, ntar pacar neng marah lagi" Ucap bapak itu tak terima

"Aduhh pak gk usah takut, saya gak punya pacar" gemas Anja

"Masak sih neng? Cantik-cantik kok jomblo sih?" Ucap bapak itu tak percaya

"Kamvrett luu Pak, untung udah tua, kalau engga udah gue pacarin juga lu" Batin Anja kesal dalam hatinya

Sedangkan dari kejauhan Sabina dan Alisa melihat pertengkaran antara Anja dengan bapak penjual minuman tersebut tertawa melihat aksi adu mulut tersebut, akhirnya Alisa mendatangi Anja

"Ada apa ini pak?" tanya Alisa

"Ini neng temen nya neng masih pagi udh mw ngutang aja" bapak itu menjelaskan

"Enak aja gue gk ngutang kok Alis..." ucapan Anja dipotong oleh Alisa

"Udah diem, sama orang tua aja gak mw ngalah lo dasar curut, nih pak kembaliannya ambil aja, maafin teman saya yaa pak, dia memang rada gesrek sedikit" Ucap Alisa yang menyerahkan uang 50 ribuan

"Iya neng, maturnuhun yaa neng, ngga papa mungkin teman neng kelamaan men jomblo" ucap bapak itu enteng dengan sedikit tertawa

"Apa luu bilang pak, wlek" marah Anja lalu ia menjulurkan lidahnya dan Alisa langsung menarik lengan Anja untuk pergi

"Nihh minuman buat lo" Anja menyerahkan minuman itu kepada Sabina

"Gue gk mau" tolak Sabina

"Haa? Kamvret loo gue belik nya pakek perjuangan dan rintangan yg berat, dan lo nolak gitu aja? Cecar Anja kesal

"Guee gak mau kalau bukan lo yang bukain tutup botolnya" Ucap Sabina dengan senyum merekahnya

"Woww kamvretooo" Ucap Anja dan Alisa dengan tertawa sambil berpelukan

"Gue berhasil buat kalian baikan, dan gue berhasil buat kalian kembali seperti dulu lagi" Ucap Alisa dalam hatinya.


Karena tak ada yg lebih indah selain melihat kebahagiaan sahabat kita sendiri, tetaplah seperti ini karna aku ingin melihat tawa kalian sampai maut memisahkan :)
-Alisa Putry-










Haii guys jangan lupa vote and coment yaa😘😘
Saranghae💙💙






UNICORN [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang