Bye Anglesey

7.3K 229 2
                                    

"Rosalin! Perintahkan pelayan untuk mengemasi barang-barangmu.Besok pagi kita akan berangkat ke rumah bibimu di Carlisle",titah Duke of Anglesey,ayah Rosaline.

"Tapi ayah..harus secepat itukah aku meninggalkan rumah dan tanah kelahiranku?",protes Rose dengan suara gemetar.

Suasana ruang duduk mawar di kediaman duke of Anglesey mendadak terasa mencekam. Kali ini William Chadwell,Duke of Anglesey sudah tidak dapat bersabar lagi dengan ulah putrinya yang diluar batas kewajaran seorang lady.

Rosaline anak bungsunya itu kerap kali membuatnya pusing tujuh keliling. Rosaline atau Rose adalah gadis kecilnya yang tumbuh tanpa mendapatkan kasih sayang dari sang Ibu.

Ibu Rosaline telah tiada semenjak gadis itu berumur lima tahun. Praktis semenjak itu ia hanya berganti dari satu pengasuh ke pengasuhnya yang lain. Pun ketika beranjak remaja ia hanya mendapat perhatian dari satu governess ke governessnya yang lain.

Ayahnya,Duke of Anglesey tentu saja seorang yang sibuk.Waktunya habis terbagi untuk mengurusi tugasnya di House of Lords, selain tentu saja di Anglesey,sebuah pulau yang terpisah dari britania daratan.

Putrinya itu kini telah berusia limabelas tahun. Tentu saja dua tahun lagi ia ingin membawa  putrinya itu mengikuti debutnya di London.

Namun jika seperti ini terus keadaan putrinya,William merasa harus segera mengambil langkah tegas. Ia harus memastikan putrinya  benar-benar telah menjadi seorang lady yang layak diperkenalkan sebagai putri seorang duke ketika debutnya tiba.

Rosaline sebenarnya sangat cantik,benar-benar memiliki kecantikan memukau dan jauh di atas standar kecantikan para gadis bangsawan.
Rambut panjangnya yang pirang bergelombang,matanya yang biru bak batu safir.Kulitnya yang putih bersinar bagaikan pualam,semuanya tampak sempurna. Terlebih neneknya yang masih berdarah Yunani, turut mewariskan jenis kecantikan yang eksotis bagaikan dalam mitologi mereka.

Hanya saja karena bertumbuh tanpa asuhan seorang ibu,dan tidak terlalu dekat dengan ayahnya,ia tumbuh menjadi gadis yang memiliki kemauan bebas--kalau kata liar tampaknya terlalu kurang enak didengar di telinga untuk menggambarkannya.

Terlebih lagi ia tumbuh besar hanya bersama dengan kakak lelakinya yang usianya terpaut tujuh tahun darinya, Alexander atau Alex. Dengan begitu, bisa dibilang Alexlah yang selama ini sedikit banyak turut membentuk sifat dan perilaku adiknya,Rosaline.

Rosaline memandang ke arah kakaknya ,Alex ,dengan sorot mata memohon pertolongan.

"Ayah, apa ini tidak terlalu cepat untuk membawa Rose keluar dari rumah? Debutnya masih dua tahun lagi,"pinta Alex kepada sang duke,ayahnya.

Duke of Anglesey tampak kehilangan kesabaran. Jari telunjuknya kini terarah kepada Alex,"Kau! Sadarkah kau dengan apa yang baru saja kau ucapkan?! Justru karena debut adikmu tinggal dua tahun lagi,karena itulah aku merasa ini waktu yang  tepat untuk membawa Rose kepada Lady Kaytlin!".

Alex hanya memandang Rose dengan tatapan pasrah. Ia menggelengkan kepala perlahan,nyaris tidak kentara. Dan Rosaline tertunduk lesu menyadari bahwa kali ini kakak lelakinya itu sudah tak dapat lagi membantunya.

Lady 'Rose' RosalineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang