welcome to carlisle

2.9K 181 2
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, rombongan kereta kuda yang membawa Duke of Anglesey dan putrinya pun tiba di kediaman milik Archibald Howard, Earl of Carlisle.

Kedatangan mereka telah disambut seluruh anggota keluarga dan juga para pelayan. Meskipun Lady Kaytlin adalah adik ipar William,namun karena kedudukan William lebih tinggi dari suaminya,maka penyambutan pun tetap dilakukan dalam nuansa yang setengah formal.

Setelah acara makan malam usai,barulah William meminta waktu Lady Kaytlin dan suaminya untuk tetap tinggal. Ada perihal penting yang ingin ia sampaikan kepada kerabatnya tersebut.

"Archie,aku tahu kau pasti terkejut dengan kedatanganku dan Rose",ucap William membuka pembicaraan.

"Terus terang kami cukup terkejut,tapi kami merasa senang kalian bersedia berkunjung kemari,Your Grace",jawab Archie.

"Kaytlin..kau tahu bukan bahwa putriku akan memasuki debutnya dua tahun lagi,"lanjut William.

"Betul,your grace...dia sebaya dengan anakku... Hannah",jawab Kaytlin.

"Sejak kecil dia tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu,dan dia yah..kurasa memerlukan bimbinganmu agar dapat menjadi lady yang baik, sebelum ia kuperkenalkan kepada kalangan bangsawan. Mudah-mudahan kau paham maksudku..", William menghela nafas sebentar sebelum melanjutkan",sebenarnya ia telah mendapatkan pengetahuan umum,tata krama dan sebagainya dari governessnya. Namun kurasa itu tidak cukup. Ia butuh teman, gadis yang sebaya..dan juga bimbingan serta perhatian dari seorang lady sepertimu..sebagai pengganti dari.. ibunya",jelas William panjang lebar dengan nada memohon.

"Saya mengerti,your grace. Saya senang jika Rose tinggal di sini sebelum masa debutnya. Kurasa  itu akan baik untuk  perkembangannya...agar dapat menjadi seorang lady seperti yang kita semua harapkan",jawab Kaytlin penuh maklum.

William berdeham sebelum melanjutkan,"Kurasa ada beberapa hal penting yang perlu kalian tahu..bahwa gadisku itu,sedikit memiliki sifat yang keras kepala.Dia juga agak sulit dikendalikan,dan kumohon padamu Kaytlin,jauhkan segala peralatan memanah dan peralatan anggar milik suamimu dari jangkauan Rose",lanjut William dengan suara rendah,nyaris tak terdengar.

"Kami mengerti, Your grace",jawab Archibal sambil mengangguk.

"Baiklah..,besok aku harus segera berangkat ke London. Kuucapkan terimakasih atas bantuan kalian",ujar William mengakhiri percakapan mereka di ruang makan milik Archibald Howard.

***
"Apa kau pernah memancing di sungai ,Hannah?",tanya Rose kepada sepupunya,Hannah.

Segera saja kedua gadis berusia sebaya itu menjadi akrab di hari kedua pertemuan mereka-- setelah sekian lama tak berjumpa.

"Tidak,tentu saja tidak...aku tidak ingin mengotori gaunku dengan lumpur",jawab Hannah dengan terkejut."Lagipula aku takut jatuh ke sungai,gaun itu akan sangat berat jika terkena air,kita dapat saja tenggelam,kau tahu?",lanjutnya dengan tidak acuh.

Rose hanya meringis mendengar jawaban Hannah. Terakhir mereka ketemu,usia mereka masih sepuluh tahun.Dan Rose menyadari bahwa sepupunya itu agaknya sekarang telah menjelma menjadi seorang lady 'sejati'-- tidak seperti dirinya.

"Lalu apa yang kau lakukan untuk mengisi waktumu agar tidak bosan?",tanya Rose penuh rasa ingin tahu.

"Oh aku sangat senang merajut sambil menggosip dengan mama atau Annabel. Atau kita bisa berbelanja aneka topi dan bonet," lanjut Hannah penuh semangat.

Rose hanya membuka mulut dan berkata,Oh..

"Apa hanya itu?",tanya Rose tak bersemangat.

"Tentu saja tidak,kita kadang pergi ke tukang jahit untuk memesan gaun, atau membeli kipas dan sarung tangan dengan model terbaru. Menghadiri acara minum teh sore hari, atau pesta  kebun di siang hari,"lanjut Hannah dengan senyum lebar seolah sedang membicarakan hal yang mendebarkan.

Lagi-lagi Rose hanya mengangguk. "Apakah di Anglesey tidak ada yang menjual bonet dengan model terbaru,Rose? Model Bonetmu kelihatannya sudah kuno sekali",tanya Hannah sembari mengamati bonet milik Rose. Saat itu mereka sedang berjalan-jalan berdua di kebun sayur kastil Carlisle .

"Aku tidak terlalu suka berbelanja bonet. Aku masih menyukai bonetku yang lama,dan belum berminat menggantinya dengan yang baru",jawab Rose sembari memutar bola matanya.

Hannah hanya mengernyit,gadis itu kemudian mendesah dengan tidak puas,"Kurasa kau memang tidak memerlukan bonet model terbaru,bonet model apapun yang kau pakai tetap saja akan tetap nampak bagus,hanya karena kau  yang memakainya",lanjut Hannah dengan bersungguh-sungguh.

Rose sibuk memasukkan bayam yang barusan dipetiknya ke dalam keranjang,dan berpura-pura tidak mendengarkan celoteh Hannah barusan.

Di dalam benaknya sudah terbayang rencana untuk mencari buah berry hutan seperti kebiasaannya ketika masih di Anglesey.

Tiba-tiba Annabel yang masih berusia sepuluh tahun datang menyusul mereka."Miss Brenna menunggu kalian di kelas dansanya",ujar Annabel dengan nafas memburu karena habis berlari.
"Sudah kukatakan berkali-kali padamu Annabel,kau tak boleh berlari seperti itu",kecam Hannah kepada adiknya.

Annabel hanya tersenyum lebar,sembari ekor matanya melirik Rose yang terbatuk-batuk menahan tawa.Dan seketika mereka berdua--Annabel dan Rose-- tahu, sepertinya mereka berdua akan cocok satu sama lain.

Lady 'Rose' RosalineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang