Brightness

76 20 1
                                    

Aku mendengar suara yang sangat keras, dentuman seperti getaran yang ingin membangunkan ku. Ah, apalagi kalau bukan alarm. Aku mulai membuka mata karena sinar matahari pagi ini telah menusuk tembus ke kamar ku dan tepat pada mataku.
Aku beranjak dari tempat tidur ku menuju kamar mandi yang terletak tak jauh dari kamar ku.

Hari ini adalah hari dimana semua rutinitas banyak orang dimulai. Ya, hari ini hari senin. Aku sudah berpakaian rapi layaknya seorang pegawai perusahaan dibagian keuangan, tapi aku tidak berpenampilan se-sexy pegawai kantor pada umumnya. Aku mulai mengoles roti dengan selai coklat kesukaan ku, dan tak lupa susu putih sebagai sarapan setiap pagi ku. Karena dari kecil, mama selalu mengajarkan ku untuk sarapan sebelum memulai aktivitas.

Selesai sudah aku melahap roti dan susu kesukaanku, aku langsung beranjak meninggalkan rumah ku didaerah jakarta ini. Dan seperti biasa, aku pergi ke kantor dengan ceria dan semangat, seperti Anna yang biasa.

**

"Na,lo dipanggil pak arsen tuh."

Tiba tiba sherin memanggil ku. rekan seruanganku sekaligus sahabat karibku.

"Ngapain? Laporan keuangan bulan ini kan udah gue kasih ke dia." jawabku.

"Nggak tau gue na, tadi gua ketemu dia didepan ruangan nya terus dia nyuruh gue manggil lo."

"Yaudah deh, biar gue temuin dulu."

Aku dengan langkah yang berwibawa mengetuk pintu ruangan besar yang bertuliskan "Komisaris". Ketika sudah mendapat izin masuk dari suara yang ada didalam, akhirnya aku pun masuk dan mendekati mejanya. Ruangan nya sangat besar, bahkan melebihi kamarku. Hmm, ya tentu lah Anna bodoh. Dekorasi nya sangat minimalis di tata dengan sangat rapi , tak lupa sofa empuk dan meja di sudut ruangan beserta lemari dan meja kerja kantor yang tentunya di tata sebaik mungkin. Satu hal yang aku suka diruangan ini, view ruangan ini sangat indah, memancarkan keindahan dan keramaian kota jakarta, karena dinding ruangan ini bukan tembok biasa melainkan kaca.

"Udah melamun nya Anna?"

"Eh, maaf sir, hmm ada perlu apa anda memanggil saya?"

Harum maskulin menusuk indra penciuman ku. Aroma khas yang dimiliki seorang Arsen, pewaris tunggal Demitris Corp. Tampilan nya sangat menggoda setiap kaum wanita , dan impian setiap wanita untuk memilikinya.

"Mari duduk." Ucapnya.

Asterry ZiannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang