**Pagi ini aku sangat bersemangat pergi ke kantor. Hmm aku juga tidak tahu persis mengapa aku begitu bersemangat. Apa mungkin karena Arsen? Ah laki-laki itu. Jujur, aku memang terpesona dengan ketampanan nya. Tubuhnya yang proposional, rambut nya yang selalu ditata rapih tanpa meninggalkan kesan maco , bulu mata dan alis nya yang tebal sempurna, rahang kokoh dan tegas, bola mata coklat nya yang begitu indah, beserta hidung mancung nya yang pasti akan membuat wanita mana pun terpana. Ah lengkap sudah kau Arsen. Satu kata untuk mu. Sempurna.
Aku memang baru mengenalnya. Hmm sekitar 1 bulan yang lalu ini. Dan kami mulai akrab hingga saat ini. Dia sering sekali keruanganku , mengajakku untuk sekedar makan siang bersama. Kasihan Sherin, aku jadi tidak enak pada nya. Maka dari itu aku juga sering mengajak Sherin untuk makan bersama kami.
Arsen juga memiliki hati yang baik. Ya, setara dengan wajahnya. Tapi ia sedikit posesif. Hanya karena saat libur kerja. Aku ingin sekedar ke toko buku atau kepasar, Arsen selalu menghujani ku dengan pertanyaan pertanyaan posesif nya. Hmm memang aneh.
Bahkan arsen tidak jarang untuk mengajak ku jalan. Ke toko buku bersama misalnya. Untung nya kami mempunyai selera yang sama, hobi yang sama yaitu membaca buku. Jadi kami bisa dikatakan 'nyambung'.
Oh iya, kini mama ku juga sudah mengenalnya. Mama meminta Arsen kerumah ku karena Mama ingin mengenalnya, hal itu terjadi karena saat sepulang kerja yang lalu Arsen mengantarkan ku pulang, dan mungkin Mama melihatnya dari jendela.
'Akhirnya kamu mulai bisa percaya bahwa tidak semua laki laki itu sama, Anna.' Ucap Mama kepadaku saat usai Arsen berkunjung kerumahku.
Ketika Mama bilang seperti itu aku jadi terfikir tentang Rey. Kalau dibandingkan Rey dengan Arsen. Mereka sama sama tampan, sama sama tinggi dan memiliki tubuh yang atletis. Tetapi bedanya Rey berasal dari keluarga yang biasa saja. Sedangkan Arsen lahir dari keluarga konglomerat. Dan satu lagi perbedaan mereka, sifat. Ya sifat mereka sangat jauh berbeda. Ketika Rey bisa dibilang friendly atau dengan wanita mana pun ia bisa 'nyambung' , Rey juga bangga jika banyak wanita yang memuja karena ketampanan nya. Ia merasa senang jika para wanita menyukai nya. Lain hal nya dengan Arsen. Ia begitu dingin menghadapi perempuan , apalagi perempuan yang menatapnya dengan perasaan ingin memiliki, ia pernah bilang bahwa ia tidak suka ada wanita yang menatapnya seperti itu, ia bilang 'geli'. Hahaha ada ada saja kau Arsen.
Semakin hari kami semakin dekat. Aku sangat risih jika sedang berada dikantor. Karena sekarang pulang dan pergi nya aku selalu bersama Arsen, pewaris tunggal perusahaan tempat ku bekerja. Dan tentunya tiap aku bersama nya, banyak sekali karyawan lain yang melihatku dengan tatapan iri. Dan tak jarang juga banyak karyawan wanita yang kini memusuhi ku hanya karena 'iri'. Tidak penting sekali alasan kalian girls...
Tetapi, aku juga bingung ntah karena apa ia melakukan ini padaku. Ia memperlakukan ku layaknya seorang kekasih. Tetapi ntah mengapa aku tidak merasa terganggu. Justru malah aku merasa nyaman. Apakah nyaman dengan hubungan tanpa status seperti ini?
Damn! This feeling so hard.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Asterry Zianna
RomanceLepaskanlah ia yang telah membuatmu berantakan. Tinggalkan lah ia yang telah membuang mu jatuh terlalu dalam. Cukuplah sudah kau berjuang dan bertahan. Meskipun ia telah memberimu banyak kesan.