"Buru kali Sung, lo ngomong setengah setengah gue udah kebelet nih"omel Sungwoo pada Jisung.
"Gue denger denger besok cewe cantik bakal masuk kesekolah kita"ucap Jisung dengan mata berbinar binar.
"Demi apa lo? Gila start subuh subuh gue besok"saut Jihoon semangat.
"Semok gak? Kalok gak ngapai disambut"kini Woojin ikut menanggapi.
Rani yang mendengar itu langsung menoyor Woojin yang ada disebelahnya.
"Bisa bisanya ya lo ngomong kayak gitu ada gue sama Keira"
"Yaelah ran bercanda kali. Lagian gue ngomong kek gitu tapi hati gue gak sekotor itu"ucap Woojin sambil membereskan rambutnya yang berantakan.
"Dan gue dapat info besok kita yang amanin itu anak baru pas datang dan ngebuat suasana nya biasa aja kayak gak ada kejadian"ujar Jisung lagi
"Dih males amat"saut Rani yang masih setia pada ponselnya.
"Ini langsung dari kepsek. Lo gak mau beneri nilai cuma untuk masalah sekecil ini?"tanya Jisung pada Rani. Rani yang tadi masih fokus pada ponselnya kini beralih menatap Jisung dengan minat.
"Seriusan lo? Gila, ya mau la gue"ucap Rani dengan semangat.
"Giliran ada imbalan aja langsung antusias 45"saut Woojin yang masih mengerjakan tugasnya.
"Udah siapin aja tugas bu ais. Nanti lo kena tambah tugas lagi. Udah tau dia cinta mati banget sama lo"ujar Keira sambil bangkit dari duduknya dan diikuti Guanlin dibelakangnya.
"Yaudah biasa aja kali yang mau pacaran"teriak Jisung dari tempatnya.
♧♧♧
Jam sudah menunjukkan hampir larut malam. Tapi ketukan pintu yang ada diruang utama tak kunjung berhenti.
Keira yang masih terjaga dan mengerjakan tugasnya terganggu dengan suara bel terus berbunyi. Ia kesal kenapa yang tidur dibawah tidak mendengarnya sama sekali.
Mau tak mau ia harus turun kebawah dan melihat siapa yang menekan bel semalam ini. Tapi sebelum ia membuka pintu ia melihat kamar kakak dan orang tuanya terlebih dahulu.
Pantas tidak ada yang membuka kannya, ternyata tak ada satupun yang berada dirumah malam ini.
Ia membuka pintu dan menampakkan laki laki pria jangkung yang pasti nya sangat menyebalkan baginya.
"Maaf kak Daniel gaada. Tolong datang lagi besok, ini sudah tengah malam"ujar Keira dan kembali menutup pintu rumahnya tetapi dengan cepat pria itu menahan ganggang pintu agar tak tertutup.
Keira mengernyitkan dahinya bingung, kenapa pria yang ada dihadapannya ini suka berbuat sesuka nya apalagi dalam berbicara.
"Izinin gue buat nginep satu malam aja disini"mohon nya pada Keira dengan suara datarnya.
"Ngerti sopan santun gak sih? Gue sendiri dirumah dan lo mau nginep? Maaf ya balik kerumah lo aja"ucap Keira penuh penekanan.
"Gue gak bakalan ngapai ngapai lo. Ngapain gue berfikir sampai sejauh itu. Tolong gue untuk hari ini aja"ujarnya parau. Sekarang pandangannya sudah kebawah. Kacau. Satu kata itu mewakili pria itu saat ini.
"Yaudah ikuti gue, dan lo janji gak ngapa ngapain selain tidur dikamar kakak gue"ucap Keira dengan tatapan tajamnya.
Pria itu hanya menganggukan kepalanya dan mengikuti jalan Keira menuju dimana kamar daniel berada.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hate But Love
Teen Fiction'Lumayan sensitif,lucu,bikin pengen godai lagi dan lagi'ucap sehun andara. 'Menyebalkan,garing,sama sekali gaada lucu lucu nya,dan bikin kangen'ucap keira asya widjaya. Akankah mereka dapat bersatu? Atau tetap seperti itu saja tanpa ada ikatan.if yo...