Part 10

61 4 14
                                    

Setelah berdebat cukup lama sekarang mereka sudah berada didalam ruangan yang disampaikan oleh perempuan itu.

Tenang saja Rani sudah membagikan lokasi dimana mereka berada kepada Keira tentunya sebelum mereka masuk kedalam ruangan neraka itu.

"Mau lo apa? Dan sebelumnya kita juga belum pernah ketemu kan?"ucap Rani to the point dan langsung membuka pembicaraan.

Perempuan itu menatap Rani dan Chanyeol bergantian lalu diakhiri dengan deheman dan senyuman smirk nya.

"Gue gasuka apa yang gue miliki dimiliki orang lain. Dan lo ngelakuin itu ke gue"ucapnya pelan sambil meminum minuman yang ada dihadapannya.

"To the point aja deh gausah ribet2, hidup lo udah ribet gausah makin diperibet"ucap Chanyeol dengan nada suara yang masi bisa ia tahan tapi tentunya hawa dingin itu tak dapat ter elakkan.

"Gue gasuka ada orang yang sentuh sentuh milik gue. Dan lo tau gue bisa aja ngabisin nyawa lo sama kayak orang sebelumnya yang berani berani nya nyentuh Taeyong dari gue"ucap gadis itu sambil berdiri dan tentunya para pengawalnya juga langsung membekap Rani dan Chanyeol ditempat.

Rani baru paham siapa orang yang dimaksud gadis dihadapannya ini.

"Kalau gitu lo salah paham sama gue. Jangan kan suka, buat natap dia aja gue ogah dan sekarang berani nya lo ngatai gue nyentuh milik lo? Emangnya gue wanita apaan?"ucap Rani dengan nada yang tak dapat ia kontrol lagi.

Kini emosi nya semakin memuncak.

"Jadi kalok bukan rebut namanya apa? Lo kalau mau main main bukan sama gue. Salah orang lo"ucap Ody yang kini sudah menangkup kedua pipi Rani kuat.

Chanyeol yang melihat itu melepas kasar tangan Ody dari wajah Rani dan tentunya membuat para pengawal gadis itu menghajar Chanyeol satu persatu.

"Udah gue bilangkan jangan main main sama gue"ucap Ody sambil menatap Rani yang sekarang ada dipegangan salah satu bodyguardnya.

Chanyeol masi terus melawan pasukan pasukan yang disiapkan Ody. Pria itu kira yang akan dihadapinya tak sebanyak ini tapi ternyata malah terus bertambah.

"Lepasin guee"teriak Rani dan mencoba terus memberontak dari bodyguard yang menahannya tapi apa daya tenaganya tak cukup melawan pria yang ada dibelakangnya.

"Ini buat lo yang udah merebut perhatian Taeyong dari gue"

Satu tamparan kuat mendarat dipipi Rani. Tentunya meninggalkan memar disana.

"Ini buat lo yang berani beraninya ngegeser perasaan Taeyong ke gue"

Kali ini darah segar mengalir di sudut bibir Rani.

"Ini buat lo yang berani berani nya ngelawan gue"

Tamparan tamparan keras itu masi berlanjut. Bahkan untuk berteriak saja ia sudah tidak kuat lagi.

Rani hanya dapat mengeluarkan air matanya bahkan tenaga nya sudah tak dapat ia andalkan lagi. Ia hanya berharap sebelum ia terpejam lebih lama ada seseorang yang membantu ia dan Chanyeol sekarang.

Ah chanyeol, pria itu juga sudah mulai kewalahan.

"Raniiii"

Rani mengenali suara itu ya dia mengenalinya. Akhirnya ada seseorang yang menolongnya.

Bruuk...

♧♧♧


Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi ke sepenjuru sekolah.

Suara ini yang sangat sangat dinanti Keira dan yang lainnya.

"Akhirnya demi apa buk Caca keluar. Gila udah 20 kali mimpi gue dia gak siap siap ngomong dong"ujar Woojin sambil menguap dan membuka kedua mata nya utuh.

Hate But LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang