"KEIRAAAAAA"
Keira yang mendengar itu menghembuskan nafasnya kasar. Sepertinya orang orang hari ini tidak senang melihatnya bernafas dengan tenang sebentar saja.
"KEIRAAAA"teriakan Daniel kembali terdengar.
Ia bangkit dari duduknya dan menuju asal suara.
"Apasih kak. Baru juga sampai udah teriak teriak aja"ucap Keira kesal .
Dan pandangan Keira semakin terlihat kesal saat melihat ada orang lain selain kakaknya.
Ia bingung kenapa manusia ini selalu datang setiap hari kerumahnya. Emangnya rumah ini dibangun layaknya cafe yang bisa ditongkrongi siapa saja.
"Temeni Sehun ke toko kue biasa dong Kei. Sekalian tolong anteri ke alamatnya nanti alamatnya kakak WA"ucap Daniel dan bangkit dari duduknya lalu memberi beberapa lembar uang pada Keira.
"Kenapa gak kakak aja? Tugas aku masi banyak yg belum selesai kak. Nih udah kakak sama dia aja yang pergi"ucap Keira lalu mengembalikannya ketangan Daniel.
Tapi Daniel menutup tangannya dan malah memohon pada adiknya. Jika sudah begini Keira tak tahan untuk menolaknya. Mau tak mau ia menerima nya.
"Yaudah iya iya yuk"ucap keira lalu pergi ke halaman depan.
"Semoga berhasil bro"ucap Daniel pada Sehun. Sehun yang mendengar itu mengganggukkan kepalanya dan berjalan keluar rumah.
♧♧♧
Setelah mendapat barang barang yang diinginkan nya, Rani memutar balik menuju kerumahnya.
Baru saja ia ingin membelokkan mobilnya tiba tiba beberapa moge menghadang jalannya.
Rani yang sudah paham ini perbuatan siapa menghembuskan nafasnya kasar dan seketika hawa dingin yang selama ini jarang keluar dari tubuhnya, sekarang keluar dengan mudahnya.
Ia keluar dari mobilnya dan menatap siapa yang menghadang jalannya.
"Minggir"ujar Rani dingin. Sekarang ia sangat malas untuk menyakiti orang lain, tapi kalau dia dipancing ya apa boleh buat?
Pria itu mendekat ke arah Rani dan melepaskan helmnya.
"Udah gue bilang kan,urusan lo sampai kapanpun gak akan selesai sama gue kecuali gue mati"ucapnya pelan sambil memberikan senyuman smirk nya pada Rani.
Rani tertawa sebentar lalu kembali menatap tajam pria yang ada dihadapannya ini.
"Gue gatakut, mau lo ngancem bunuh gue atau bunuh gue beneran gapapa. Karena sampai kapanpun gue gak bakal nyetujui persyaratan bodoh itu daripada gue harus setiap hari liat orang munafik kayak lo"ujar gadis itu lalu kembali masuk kedalam mobilnya dan melanjutkan kembali jalannya.
Taeyong yang mendengar itu menghempaskan helm nya ke aspal hingga membuat helm itu meninggalkan banyak retak disana.
Dan tak jauh dari mereka,ada seseorang yang mengamati mereka dari awal hingga selesai.
♧♧♧
Setelah mutar mutar tak jelas membuat Keira akhirnya mengeluarkan suaranya yang sempat dia tahan tahan.
"Buruan dong tau alamatnya gak sih?keburu ni kue ancur"ujarnya yang masih menatap lurus kedepan.
Sedangkan Sehun hanya diam dan seolah tak ingin membalas ucapan yang baru saja dilontarkan gadis yang ada disampingnya.
Kini tatapan Keira beralih menatap Sehun, sungguh ia tak mengerti apa yang ada dikepala pria disampingnya ini.
"Jalan yang bener atau lo berhenti didepan biar gue naik ojek online aja"ujar Keira pelan namun penuh penekanan.
Sehun yang mendengar itu memutar arah pandangannya dan kini menatap keira.
"Lo sama sekali gatau gue?"ujarnya yang akhirnya membuka suara.
Lagi dan lagi, sudah entah yang keberapa kali pria disampingnya ini mengeluarkan kata kata aneh yang sama sekali tak dipahaminya.
"Yaudahlah lupai aja. Turun udah sampai"ucapnya lalu turun deluan dari mobil.
"Kenapa gak daritadi aja"omelnya sambil ikut turun dari mobil.
"Uncle Sehun datang uncle Sehun datang"teriak anak kecil bermata hazel, rambut nya yang sedikit pirang berlari imut kearah Sehun.
Keira yang melihat itu menatap gemas anak kecil yang sekarang sudah berada di gendongan Sehun.
"Uncle kau membawa siapa? Kenapa dia bisa menyaingi cantikku"ucap nya pelan yang masi bisa terdengar oleh Keira.
"Kenalan saja biar Ellea cantiknya uncle tau"ucap Sehun sembari tersenyum manis dan menurunkan Ellea.
Anak manis itu Ellea. Ellea berjalan menghampiri Keira tepat seperti tadi ia menghampiri Sehun.
"Hai aunty. Kenapa kau bisa menyaingi cantikku, ku mohon jangan rebut uncle Sehun dari ku"ujar nya dengan muka memohon yang lucu.
"Tidaklah, mana berani aku mengambil uncle kesayanganmu darimu"ujar Keira yang kini sudah jongkok dan menyamakan tinggi nya dengan Ellea.
"Maklumi ya Ellea emang seperti itu pada uncle nya. Manja nya luar biasa"sahut wanita cantik yang baru saja keluar dari rumah dan menghampiri Sehun, Keira dan Ellea berdiri.
Wajar saja Ellea cantik dan menggemaskan seperti ini, ternyata ibu nya juga tak kalah jauh dari anaknya.
"Masuk yuk"ucapnya sambil memberikan senyumannya.
Persis dengan Sehun. Serupa tapi tak sama.
♧♧♧
'Jemput gueeee'teriak seseorang dari ujung sana.
'Gue gabisa udah gue bilang gue gabisa jemput lo'
'Lo jemput gue atau semua masalah yang selama ini lo tutup tutupi gue bongkar'ucap nya dengan penuh penekanan.
Ia menghembuskan nafasnya kasar. Tanpa orang itu ada disampingnya saja sudah membuat nya sulit tidur apalagi sekarang akan se atap.
Ia bangkit dari duduknya dan pergi mengambil jaket dan helm miliknya. Lalu pergi.
"Taeyong, mau kemana?"tanya perempuan yang tampaknya sudah berumur dan kelihatan sangat mirip dengan nya.
"Mau ke bandara ma, hari ini Ody datang"ucap nya dengan sedikit malas.
"Serius? Ody datang?"tanya mama Taeyong dengan ekspresi senang tak karuan.
"Yaudah aku berangkat ya ma"putus Taeyong dan menjalankan moge nya.
♡♡♡♡
Okee sip segini dulu ya beb.
Next nya di part selanjutnyaSemoga tetep sukaaa yaaaaa😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate But Love
Teen Fiction'Lumayan sensitif,lucu,bikin pengen godai lagi dan lagi'ucap sehun andara. 'Menyebalkan,garing,sama sekali gaada lucu lucu nya,dan bikin kangen'ucap keira asya widjaya. Akankah mereka dapat bersatu? Atau tetap seperti itu saja tanpa ada ikatan.if yo...