Part 7

138 4 4
                                    


Hari ini sampai beberapa hari kedepan sekolah mereka mengadakan ujian kenaikan kelas.

Terlihat kesibukan dimana mana. Misalnya ada yang menulis kopekan di kertas kertas kecil, atau memfotocopy catatan mereka menjadi kecil bahkan buat yang lebih mageran mereka hanya mengandalkan ponsel milik mereka.

Contohnya Jaehwan. Sekarang ia sedang sibuk meminta tolong untuk menitipkan kepada siapa saja yang akan ke fotocopy.

Teman teman nya menggelengkan kepala melihat kelakuan teman mereka itu.

"Jaehwan pintar nya yang diatas rata rata, itu kelas 10. Lo minta tolong sampe mampus pun catatan dia gaakan keluar diujian lo"ujar Baejin sambil menatap jaehwan kesal.

"Loh iya? biarin aja deh. Biar tukang fotocopy nya laris. Kan lumayan gue bantu sekalian bersedekah cuy"ujar Jaehwan mulai kembali sok cool.

"Gue ke toilet bentar ya"

"Gue ikut"Keira ikut bersuara. Karena rasanya untuk meninggalkan Rani sekarang pergi kemana mana sendiri membuatnya gelisah.

"Gue juga"ucap Woojin

Dan langsung ditarik Jisung.

"Juga apanya? ke toilet cewe? Gila aja lo"ucap Jisung dan langsung memegang kerah baju Woojin.

"Ya gue mau ke kantin lah cari makanan masa nyari makanan di toilet"

Ucapan Woojin barusan langsung membuat Jisung melepaskan pegangannya pada baju Woojin.

"Eh enak aja 10 menit lagi masuk. Lo lupa janji lo apa sama gue?"tanya Jihoon pada Woojin

"Gue gak akan dapat nilai 80 lagi semester ini. Puas ?"ucap Woojin kesal.

"Bagus deh kalo masi inget"

"Ruang 5 dimana ya?"tanya perempuan yang mereka tolong waktu itu.

"Ini depan ruang 5. Lo ruang 5?"tanya Daehwi pada gadis itu.

"Yaiya la dia ruang 5. Kalok gak ruang 5 ngapai dia pakai nanya Daehwi"Sungwoon memberikan ekspresi yang tak dapat diartikan.

♧♧♧



Setelah selesai ujian Keira langsung pergi begitu saja tanpa bertemu dengan teman temannya dulu.

Ia masuk kedalam mobil yang sudah menunggu nya didepan sekolah.

"Sekarang kita mau kemana?"Keira membuka percakapan diantara mereka.

Pria yang ada disampingnya itu tak membuka suara sama sekali dan hanya fokus pada menyetirnya.

Keira fikir mungkin sekarang bukan saat yang tepat untuk bertanya. Ia sedikit memunggungi pria yang disampingnya itu dan menatap kearah luar kaca mobil.

Entahlah sekarang ia sangat ingin semua masalah ini dapat selesai. Kehadiran masalah ini rasanya membuat sakit yang mungkin dulu pernah dia rasa semakin bertambah sekarang.

Ia tak tau rasa sakit karena apa yang ia rasa tapi yang ia tahu bahwa sekarang dada nya semakin penuh sesak.

♧♧♧



"Lo gimana sih Ran masa seruangan sama Keira tapi gatau anaknya kemana"omel Guanlin sedari 45 menit yang lalu.

"Yaampun Guanlin ludah lo gakering nyerocos mulu? Gue yang dengar aja haus"sahut Daehwi.

"Ya kalok lo haus minum. Lapar makan, bosan hidup bilang sama gue"ucap Guanlin pada Daehwi.

Hate But LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang