Part 8

121 3 6
                                    

Setelah berdebat cukup lama, Keira akhirnya mengiyakan ucapan Rani walaupun itu sama sekali tak masuk logikanya.

"Yang ikhlas dong, senyuum jangan cemberut gitu"Rani menarik pipi Keira keatas membentuk lengkungan senyum.

Karena suasana hati Keira masi tak karuan, sulit sekali rasanya untuk memberikan senyuman walaupun setipis kertas.

"Gausah aja deh ya"Keira tak dapat membohongi rasa takutnya. Ia takut sesuatu yang tak diinginkannya terjadi pada Rani.

"Yaaah tadi lo udah ngebolehin sekarang gak ngasih lagi. Kei tenang aja gue gabakalan kenapa kenapa. Lo tau kan gue gaselemah itu"ia masi meyakinkan Keira agar gadis itu tak dikerubunin dengan rasa bersalah.

Daniel mendekati adiknya dan memegang pundak adiknya itu untuk menenangkan sedikit apa yang dirasakan Keira saat ini. Ya pria itu pulang karena Keira sendiri yang meminta nya.

"Rani bakal pergi sama Chanyeol"ucapan Daniel barusan sukses membuat mereka semua menatap kearah daniel dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

"Maksudnya?"

"Iya chanyeol yang bakalan nemeni rani ketemu wanita itu"

"Kalau kak Chanyeol kenapa kenapa emang nya kakak mau tanggung jawab?"tanya Keira pada kakaknya

"Yaampun Kei dia cowo gamungkin lah dia kenapa kenapa. Jadi buat apa dong dia nemenin Rani kalok dia yang kenapa kenapa"jelas Daniel pada adiknya.

Keira menganggukkan kepalanya. Ucapan kakak nya barusan ada benarnya.

"Gue juga ikut nemenin Rani kesana"kini si cungkring membuka suaranya.

"Gak sekalian aja semuanya nemeni Rani ajak warga se RT"sindir Daehwi.

"Gausah Jin. Gue gamau kalian malah kenapa kenapa"ucap Keira sambil memijit pelipisnya yang sangat sakit sekarang.

"Ayooolah Kei ya gue ikut ya"pria itu masih mencoba memohon pada Keira.

"Keira bener mending lo gausah ikut takutnya malah ancur rencana yang udah kita buat"Daniel menengahi.

Baejin tertunduk lesu. Bahkan untuk menatap keatas saja sekarang rasanya malas sekali.

"Udah gausah kayak anak kecil lo ngambek ngambek gitu gak cocok"ucap Rani pada Baejin.

"Tau nih udah tua juga. Lagian juga lo cemburu banget si sama kak Chanyeol, tenang aja dia mah cuma nemeni Rani ketempat itu bukan nemeni seumur hidup Rani"ledek Jihoon pada Baejin tentunya berhadiah cubitan lengan yang cukup kuat dari Baejin.

"Dih apaan orang gue gacemburu kok. Pure gue cuma pingin nemeni Rani kesana"ucap Baejin sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Pure apa pure. Hayoo ngaku lo cemburu kan?"goda Keira pada Baejin.

"Pliss trust mee"teriak nya sambil sedikit malu dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Semua yang berada disitu tertawa melihat kelakuan Baejin.

"Yaudah karena lo gabisa nemeni Rani kesana, nanti lo deh yang anter Rani pulang"ucapan Keira barusan membuat Baejin menatap gadis itu haru.

"Jangan sampe gue tabok ya"

Pria itu hanya cengegesan menatap Keira.


♧♧♧





"Gak gue gasetuju apa apaan perjanjian nya kayak gitu. Lo mau apa? Villa? Apartemen? Atau bahkan rumah beserta isinya bisa gue penuhi kecuali permintaan konyol lo itu"ucap Keira kesal.

Hate But LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang