tiga

46 13 1
                                    

Di sinilah.dikamar sederhana bernuansa Abu-abu putih yang di dalamnya terdapat kasur berukuran sedang dan meja belajar yang terdapat buku-buku yang tersusun rapih.Ada pula televisi berukuran sedang yang tertempel di dinding kamarnya. Di dinding-dinding juga terdapat figura foto-fotonya saat masih kecil hingga sekarang,dan ada pula foto dirinya bersama nenek dan sahabat-sahabatnya.Ada satu foto berukuran besar yang paling menarik perhatian,yaitu foto ibunya.ia tidak pernah bertemu dengan ibunya selain melihat nya dari foto.ia sangat ingin bertemu dengan ibunya.namun itu mustahil karena mereka berbeda alam.

Usai shalat Maghrib,mereka semua berkumpul di kamar Nesa sambil bercerita hal yang tidak bermanfaat.
Namun dari cerita itu mereka bisa tertawa bersama meluapkan masalah mereka.

"Eh kalian tau gk sih kenapa ibu Kartini itu cewek?"tanya Iren

"Gk tau deh"ucap Alin sambil menggelengkan kepalanya

"Yeee emang lu mah semua juga gak tau Lin"sekak Iren sambil tertawa.

"Lu kan TELMI!"lanjut mereka kompak memojokkan Iren sambil menekan kata telmi dan mereka pun tertawa terbahak bahak.

"Sialan yah kalian semua"ucap Iren merajuk.

"Hahaha Iren ngambek guys"kata Fany yang masih tertawa.

"Iya Fan,temen elu tuh kalau lagi ngambek jeleknya minta ampun.hahaha"Tiya melanjutkan

""Temen elu juga kali Ya"seru mereka kompak

"Si Alin tuh bukan temen gua"balas Tiya songong.

"Tapi Alin itu sahabat gua"lanjut Tiya sok bijak sambil merangkul pundak Alin.

"Yeee,sama aja bego"sorak mereka kepada Tiya.

"Idihh,beda dungs masssaaa kalian gaq tau sih buedanya syshabat syamaa temanss"ucap Tiya dengan nada yang kelewat alaynya yang membuat semuanya jijik mendengar nya.

"NAJIS!" Jawab mereka lagi kompak sambil memasang wajah jijik.

"Iih kalian kok jahadd syihh syama acku"lanjut Tiya dengan nada yang masih di buat-buat.

"Udah deh Ya berhenti ngomong kek gitu.jijik tau gak"ucap Nesa kesal

"Eh udah dong,kalian kan belum jawab pertanyaan gua"selah Iren

"Lupa!"seru mereka sambil nyengir tak berdosa.

"Jawab elahhh!"kesal Iren kepada teman-teman yang memadai sudah kelewat begonya.

"Apa pertanyaannya"ucap mereka lagi sambil nyengir.

"Haduhh heran deh gua kok bisa sih punya temen bego semoga"geram Iren sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yah gini-gini juga lu mau kan Ama kita"celetuk Risa

"Yah jelas mau lah kan kita besplen"balas Iren

"Yodah buru apa pertanyaannya?!"kata Nesa

"Jadi kenapa ibu Kartini itu cewek?"Iren mengulang pertanyaan nya

"Gatau"ucap mereka sambil menggelengkan kepalanya.

"Ohh gua tau!"sergah Nesa semangat

Friendship Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang