sepuluh

21 9 0
                                    

"Dion..."

Suara itu membuat hati Dion semakin sesak karena melihat keadaan mamanya yang sangat kacau dengan mata sembab karena ia terus menangisi suaminya.

"Mah.."panggil Dion yang segera berlari merengkuh mamanya Sangat erat.

"Dion,papamu nak"Isak Desy.

Dion semakin mempererat pelukannya agar mamanya bisa tenang dan mengelus-elus rambutnya dengan penuh kasih sayang.

"Udah mah,papa baik-baik saja kok,kan papa kuat mah!"ujarnya menyemangati mamanya.

"Mama yang salah nak"

"Enggak ada yang perlu di salahkan mah!"

"Enggak Dion ini semua salah mamah"ucapnya terus menyalahkan dirinya sendiri.

"Mah,lihat Dion!"ujar Dion sambil mendongakkan kepala mamanya agar melihatnya.

"Mah tolong dengarkan Dion!"
"Gaada yang perlu di salahkan mah di sini,ini memang sudah takdir dari tuhan.jadi tolong mama jangan terus menyalahkan diri mama sendiri,ini sama saja membuat hati Dion semakin sakit mah dengan melihat keadaan mama yang seperti ini"

"Maaf kan mama nak"

"Ga perlu minta maaf mah,seharunya Dion yang minta maaf karena Dion belum bisa jagain papa dengan baik"

"Sudahlah nak mari kita duduk dulu!"

Setelah Dion dan Desy duduk,Dion bertanya kepada mamanya tentang kondisi papanya.

"Mah gimana keadaan papa sekarang?"tanyanya lembut.

"Papa masih belum sadarkan diri nak,jadi papa belum bisa di pindahkan ke ruang rawat inap sehingga kita tidak boleh menengoknya"jelas Desy parau.

"Sudah mah,papa pasti baik-baik saja kok!"Dion menyemangati mamanya yang rapuh.

Desy yang baru saja menyadari kalau Dion masih menggunakan baju sekolahnya,ia langsung menyuruh Dion agar pulang terlebih dahulu
"Mending kamu pulang,kamu kan baru pulang sekolah!"

"Daripada aku yang pulang,mending mama aja yang pulang!kan dari tadi mama yang nungguin papa,jadi sekarang gantian biar Dion yang jagain papa!"

"Gak usah nak,mending kamu saja yang pulang!"

"Enggak mah,biar mama aja yang pulang!"

"Yasudah mamah pulang yah nak!"Desy mengalah.

"Kamu tolong jagain papa baik-baik dan diri kamu juga!"pesannya.

"Siap mah!"

"Yasudah mama pamit yah nak! assalamualaikum!"ucapnya sambil menerima uluran tangan Dion yang hendak mencium punggung tangan nya.

"Waalaikumsalam mah! hati-hati di jalan!"

______________

"Argghhh!"

Sebuah erangan yang berasal dari dalam kamar yang sangat luas yang di dominasi dengan warna hitam dan putih.

"Kenapa masalah terus menerus muncul di kehidupan gua!"teriaknya frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri.

"Kenapa kenapa kenapa tuhan!!"

"Hamba sudah capek menghadapi itu semua!"

"Hamba capek tuhan!!"

Drett....drett....drett....

Suara ponsel itu membuat sang empu meraihnya dan segera memberhentikan aktivitasnya.

"Hallo"ucapnya

.............

"Males gua,lagi banyak masalah!"

Friendship Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang