PART 13

152 27 18
                                    











Jihoon melangkah kan kakinya dengan cepat seraya menutupi mulutnya berusaha menahan isakan dan tetesan air yang mengalir dari pelupuk mata nya.

Sungguh.

Jihoon tidak pernah merasakan hatinya sesakit ini kala woojin meneriakinya tadi

Jihoon benar-benar tak percaya bahwa adiknya itu telah menggoreskan luka dihatinya.


Hatinya telah hancur.

Sehancur-hancurnya.

Fikiranya benar-benar kalut.



Setelah langkahnya berhenti di pinggir trotoar, ia dengan cepat menghentikan salah satu taksi yang berlalu lalang.

Jihoon segera masuk ke dalam taksi dan meninggalkan supermarket tersebut.












Sedangkan..












"W-woojin ah"
Ucap gadis tersebut dengan suara bergetar.

Woojin masih sedikit syok dengan tindakannya barusan.

Ia benar-benar lepas kendali sungguh sehingga emosinya meledak seketika.

Woojin berusaha menetralisir deru nafasnya.

"W-woojin ah apa kau gila? d-dia kakak mu"

Woojin dengan cepat menatap gadis disampingnya itu.




'Noona?'




"Akkkhh!"

Woojin memegangi kepalanya seraya berteriak merintih kesakitan.

Dongbin -gadis disampingnya terkejut melihat woojin yang tengah berteriak.

"W-woojin ah ada a-apa dengan mu?"

Dongbin berujar dengan suara bergetar.

Woojin tak merespon ucapan dari gadis itu dan terus berteriak kesakitan dan mengundang perhatian dari orang-orang di sekeliling supermarket tersebut.

Karena sakit yang begitu hebat dikepalanya itu.
Perlahan kesadaran woojin mulai hilang kemudian tak beberapa lama akhir nya badan woojin mulai limbung dengan kepalanya yang terbentur lantai dengan keras.

"Woojin!"

Dongbin yang terkejut kemudian segera meminta pertolongan pada orang-orang disekitar supermarket itu untuk memanggilkan ambulan.









...










"Eungh.."

Suara lenguhan woojin mulai terdengar dari mulutnya kemudian ia mulai mengerjapkan matanya dengan pelan.

Woojin mengamati ruang disekeliling nya.

Ini seperti di ruangan sebuah rumah sakit.

Kemudian matanya menangkap seseorang yang tengah duduk disampingnya dengan tatapan yang terlihat khawatir.

"Woojin ah kau sudah sadar?"

"Bagaimana aku bisa disini?"

Tanya woojin seraya membiasakan cahaya yang memasuki ke retina matanya.

"Tadi kau tidak sadarkan diri woojin ah. Aku sungguh sangat khawatir"

Woojin mulai sedikit ganjil dengan perasaanya.

PARK'S SIBLING | 2park [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang