PART 22

110 19 4
                                    
















"aku..

Ahn hyunjin"

"Baiklah salam kenal hyunjin mungkinㅡ"
Belum sempat kalimat jihoon terucap sampai selesai, suara seorang gadis dari balik tubuhnya sukses membuat ia menghentikan kalimatnya.

"Oppa, apa yang kau lakukan didepan toilet wanㅡ







Jihoon eonni?"






















"Hyungseob?"

Jihoon memasang wajah terkejutnya karena mendapati seorang gadis teman adiknya itu tengah berdiri dihadapannya.

"A-apa kalian sudah saling mengenal?" tanya hyunjin yang terlihat sangat kebingungan.

"Tentu saja, dia kakaknya woojin. Wah dunia memang sempit ya. Astaga eonni kapan kau pulang? Aku sangat merindukanmu"
Hyungseob dengan cepat menubruk badan jihoon dengan sebuah pelukan hangat.

"Kau merindukanku atau merindukan woojin?"

Pertanyaan jihoon barusan sukses membuat pipi hyungseob menjadi terlihat bersemu merah.

"T-tentu saja kau" elak hyungseob seraya menyembunyikan rona pipinya dibalik ceruk leher jihoon.

"Kkk.. Baiklah baiklah aku percaya"
Jihoon kemudian melepas pelukannya dari hyungseob.

"Keluargaku kebetulan ada disini juga, apa kalian mau ikut bergabung bersama kami?" tawar jihoon pada dua orang di depannya itu.

Mulanya mereka saling menatap dengan pandangan ragu, namun tak lama kemudian mereka terlihat menganggukan kepalanya tanda setuju.

"Baiklah ayo ikut aku"

Hyungseob dan hyunjin akhirnya mengikuti langkah jihoon dari belakang.

"Duduklah tak perlu malu"
Jihoon mempersilahkan hyunjin dan hyungseob duduk ketika mereka sampai ditempat keluarganya berkumpul.

"Hyungseob. Sudah lama eomma tak melihatmu. Apa kabar mu?" tanya eomma baek ketika melihat hyungseob.

"Baik eomma" ujar hyungseob dengan senyuman yang terpatri di wajah manis nya.

"Wah siapa ini hyungseob?" eomma baek menunjuk hyunjin yang semula masih diam.

"Ini kakak kandung ku eomma"

Hyunjin menganggukan kepalanya seraya tersenyum kecil.

"Saya ahn hyunjin ahjumma. Senang bertemu denganmu"

"Wah kau tampan sekali. Tak usah seformal itu panggil eomma saja. Omong-omong makanlah bersama kami tak usah malu"

"Tidak eomma terimakasih. Kita sudah memesan sesuatu" ujar Hyungseob.


"Woojin ie. Ajak lah dia bicara kenapa kau hanya diam saja?" bisik jihoon pada woojin dengan pizza yang sedang dimakannya.

"Bicara apa?" woojin justru balik bertanya.

Jihoon merotasikan bola matanya malas.
"Bicara yang sepatutnya kau bicarakan"


"Eng.. Hyungseob apa kabarmu"

Hyungseob menatap bingung kearah woojin yang terlihat gugup itu.

"Aku baik. Bukankah eomma mu sudah menanyakan hal itu tadi?"

Woojin merutuki kebodohan dirinya
Bagaimana ia bisa lupa?
Sungguh woojin teramat sangat malu untuk saat ini.

"Ck dia memang bodoh jadi jangan heran"
Ucapan dari jihoon sukses membuat mereka terkekeh geli mendengar nya.

"Bodoh bodoh begini dia itu adik kesayanganmu bukan?" appa chan membuka suara.

"Iya appa benar. Dia memang adik kesayangku" ujar jihoon seraya menepuk gemas kepala woojin.




Dengan tangannya








Yang terkena noda saus.





"Yak Berhenti melakukan itu! Eomma jauhkan noona dariku" ujar woojin seraya membersihkan noda saus dirambutnya dengan kesal.

Hyungseob terkekeh melihat tingkah kekanakan woojin yang sepertinya jarang sekali ia temukan.


'Dia begitu menggemaskan'


"Permisi dengan Hyungseob dan hyunjin?" seorang pria yang seperti nya pelayan itu menghampiri mereka.

"Ya itu kami" hyunjin menyahuti.

"Ini pesanan kalian"
Pelayan itu meletakan dua porsi spagetti diatas meja.

"Terimakasih"

Dengan suasana yang begitu hangat oleh keluarga itu, mereka mulai memakan makanan dengan tenang.







...








"Hufh.. Akhirnya kita bisa kembali lagi ke rumah ini" ujar woojin seraya membaringkan tubuhnya diatas ranjang kamarnya dan jihoon.

"Woojin ie bisa tidak kau bantu aku menata pakaian ini?" ujar jihoon yang masih duduk di lantai seraya menata pakaian yang ada di koper.

"Tapi aku lelah sekali" ucap woojin seraya menelungkupkan kepalanya pada bantal.

"Ck.."
Tak ingin lelah berdebat dengan woojin, jihoon akhirnya mulai menata sendiri pakaian itu untuk dimasukan ke dalam lemari.

Setelah cukup lama dengan jam dinding menunjukan pukul 10 malam, akhirnya kegiatan jihoon usai.

Jihoon merenggangkan otot tubuhnya sekilas kemudian mulai menghampiri ranjang.

Ia mulai membaringkan tubuhnya disamping woojin setelah sebelumnya jihoon menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan woojin.

"Selamat malam woojin ie" ujar jihoon seraya mengusap pelan rambut woojin.

Tak butuh waktu lama, jihoon menutup matanya bersiap untuk mengarungi alam mimpi.












Tbc-




jangan lupa voment nya 💙

PARK'S SIBLING | 2park [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang