jungkook

2.2K 49 0
                                    

Kring.. Kring.. Kring

Weni menggigit bibirnya dan melirik telpon kamar yg berdering sejak tadi.

Angkat.

Jangan angkat.

Weni yakin beribu persen ini pasti Jungkook.

Dering telepon itu berhenti membuat Weni menghela nafas lega karena berfikir kalau telepon itu tidak akan-

Kring... Kring..

Weni menatap sengit telepon itu, Jungkook memang orang yg pantang menyerah.

Saat makan malam tadi Jungkook sendiri yg mengatakan bahwa Weni harus cepat-cepat istirahat karena pekerjaannya tadi pasti melelahkan.

Ini bahkan belum 20 menit sejak makan malam berakhir tapi dering telpon itu sudah bergantian kira-kira  lima kali.

Dering itu berhenti, Weni menebak sepuluh detik lagi akan ada panggilan lain.

Ia menunggu.

Satu detik...

Dua detik...

Sampai sepuluh detik...

Telepon itu belum juga berdering seperti tadi.

Weni terkekeh senang karena mengira Jungkook sudah menyerah, tapi ternyata-

Tok..

Tok..

Weni menoleh kaget kearah pintu kamar dan berkedip cepat karena tak tahu harus melakukan apa.

Weni tetap duduk di kasur memeluk bantal erat-erat, menimang haruskah ia membuka pintu atau tidak.

"Kau sudah tidur?"

Suara Jungkook terdengar, nadanya manja dan terdengar sangat kecewa.

"Bagaimana mungkin kau bisa tidur, Kim Weni?"

Weni mengeratkan pelukannya pada bantal, mengigit bibirnya mencoba menenangkan degup jantungnya yg semakin cepat karena suara lembut Jungkook.

"Jantungku- mungkin akan meledak karena tau kau tidur di dekatku.

Pemuda tampan itu mengeluh, ia mengetuk pintu kamar Weni dengan kepalanya yg sengaja di benturkan kearah pintu.

Dia pasti sedang duduk bersandar pada pintu di luar sana.

"Ini gila, kita baru saja bertemu tiga puluh menit yg lalu, tapi- aku merindukanmu"

Weni menunduk dan mengigit bibirnya makin keras, membenamkan kepalanya pada bantal dan mencoba menutupi rona pipinya yg semakin memerah.

"Kau benar-benar sudah tidur?"

Weni tidak tahu apa yg ada di fikirannya, hingga ia dengan cepat bangkit dan membuka pintu kamar itu.

Cklek!

Weni melebarkan matanya kaget saat melihat tubuh Jungkook terdorong ke belakang karena pintu yg ia sandari di buka tiba-tiba.

Weni berkedip cepat.

Sekarang bagaimana?

Apa yg akan kau lakukan?

"Maaf aku-"

"Kau belum tidur ternyata"
Jungkook bangkit dan menepuk-nepuk kecil celana trainingnya.

Ia tertawa lebar dan menyentil pelan dahi Weni yg memejamkan matanya cepat.

"Kenapa tidak membuka pintunya dari tadi? Apa kau senang mendengarku mengeluh seperti tadi?"

mood booster (jeon Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang