secret

209 13 0
                                    

Awalnya aku fikir kau hanyalah sosok gadis manis dengan tingkah menggemaskan, sedikit ceroboh dan bodoh kelewat polos.

Sebab kau selalu bertingkah seakan kau baru mengetahui dunia, membuatku terjatuh ke dalam pesonamu, dan membangun rasa ingin melindungi.

Aku melihatmu sebagai gadis lemah yg butuh perlindungan, seorang yg akan mudah terluka oleh apapun.

Tapi akhir-akhir ini semuanya perlahan berubah, satu-persatu rahasia terungkap, membuatku menganga dan tak tahu harus merespon seperti apa.

Hari itu, aku ingat betul setiap menit dan detik kejadiannya.

Situasi itu adalah yg paling mengejutkan yg pernahku hadapi.

Mengapa tidak, kalian bisa bayangkan seorang wanita mungil dengan segalah tingkah menggemaskannya yg biasa kalian lihat sehari-hari mendadak mampu melumpuhkan sekumpulan preman yg membawa senjata hanya dengan menggunakan sebila pisau yg panjangnya kurang dari 10 cm.

Gila, aku hapir saja jantungan.

Bahkan saat mengingatnyapun jatungku masih berdegup dengan cepat, hari itu bagai mimpi buruk untukku.

...
...

Jadwal yg padat membuat para member bangtan mengeluh lelah sepanjang perjalanan, membuat seorang wanita mungil yg sedari tadi tangannya di genggam erat oleh sosok besar maknae artis idola Nasional korea hanya dapat mengela nafas berat.

Bola mata bening berwarna abu-abu miliknya menatap sendu pria besar yg tengat terpejam di sampingnya.

Ia bingung harus melakukan apa, otak bodohnya terus berputar memikirkan cara bagaimana ia harus meredam lelah mereka dan pria ini.

Alhasil ia hanya dapat mengelus dengan lembut tangan besar itu, membuat kedua sudut bibir Jungkook tertarik ke atas, menandakan jika ia menyukai elusan tangan mungil Weni.

'Ini nyaman' fikirnya.

Tak lama waktu berselang, tiba-tiba mobil van yg mereka naiki berhentih mendadak, membuat degupan jantung mereka meningkat dua kali lipat karena terkejut.

Mereka bertanya-tanya tentang apa yg terjadi, hingga sebuah suara berat menjelaskan situasi.

Jika sebuah mobil telah menghentikan jalan mereka.

Semua mata tertuju kearah depan, dan benar saja disana terdapat dua mobil yg melintang di tengah jalan yg kebetulan cukup sepi karena ini area perbatasan antara busan dan kota seoul.

Mendadak semua orang di sana panik, saat ada beberapa orang yg keluar dari mobil dengan tubuh yg terbilang besar, jauh lebih besar dari tubuh Jungkook.

Sejin yg masih mencoba untuk terlihat tenang melirik kearah Weni yg otaknya mulai berfikir tentang apa yg akan ia lakukan.

"Tetap tenang, jangan ada yg keluar kita akan mencoba bernegosiasi dari dalam"sejin sang manajer masih berusaha menenangkan para member agar tak panik.

Dan berhasil, mereka terlihat agak tenang, dengan nafas yg mulai teratur.

"Aku akan keluar, tetap di dalam sini, jangan ada yg bersuara" kedelapan orang yg ada di dalam mobil itu menoleh kerah Weni yg masih menatap kerah depan mobil.

Tubuh mungilnya hendak bergerak, sebelum tangan besar Jungkook menggengam erat pergelangan tangannya, dengan tatapan mata bulat menggemaskannya yg berubah tajam.

Seakan bertanya tentang maksud dari kalimat pendek yg baru saja Weni ucapkan.

"Aku akan menghadapi mereka"seruan polos Weni membuat Jungkook berseru frustasi.

mood booster (jeon Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang