fake love

320 16 0
                                    

Jeon Jungkook pria bersurai hitam bermata Indah itu sedang duduk di cafe di temani alunan musik yg romantis dan tumpukan buku di hadapannya.

Iris pekatnya bergulir tak beraturan mengamati setiap kalimat yg terdapat di dalam bukunya, dengan tangan yg tak kala sibuk mencoret-coret buku catatan sekedar memindahkan apa yg menurutnya penting untuk di jadikan bahan pembelajaran.

"Sejak kapan kau datang... "Suara lembut yg terdengar familiar memecah konsentrasinya.

Jungkook mendongak lalu tersenyum "sekitar 30 menit yg lalu... "Ujarnya lalu kembali foku ke bukunya.

Mata gadis itu membelalak, mulut menganga dengan ekpresi tak percaya "heoll... Kau belajar selama itu... "

"Ini menyenangkan.. "Ujarnya sambil tersenyum, tanpa mengalihkan atensinya.

"Kau pasti sudah gila... " gadis itu berujar sambil berlalu pergi.

"Yak... Kim Weni kau mau kemana? " Jungkook langsung berteriak begitu menyadari sang sahabat karib telah beranjak menjauh darinya, Jungkook sudah dapat menebak kemana tujuan gadis itu sebab ia sudah terbiasa dan hapal betul jadwal Weni di setiap akhir pekan "berhenti menemui pria itu, apa kau tidak malu menjadi parasit rumah tangga orang..."

Bak angin lalu, sang gadis tak perduli tetap melangkah dengan ringan keluar dari cafe yg sedikit lenggang sore itu.

"Aiisshhh... wanita itu benar-benar " Jungkook menghela nafas pasrah dengan segala upatan yg tertahan di otak jeniusnya, percuma ia berucap, segala jenis makian darinya tidak lagi berpengaruh pada gadis kecil itu, dia akan tetap lurus dengan keinginan nya meski mulut Jungkook berbusa sekalipun ia tidak akan perduli.
...
...

Kim Weni tersenyum manis kearah seorang pria tampan nan menawan yg berdiri di depan sebuah jendela kaca sebuah hotel mewah.

"Apa caffemu berjalan dengan lancar..? " sang pria bertanya dengan nada lembut mendayu dengan senyum dimple menjadi pemanis tambahan.

Weni mengangguk dan perlahan mendekat ia langsung mendapatkan sebuah pelukan hangat yg nyaman.

Pemandangan kota seoul yg Indah di malam hari menambah kesan romantis kedua insan itu.

Mereka berpelukan saling menyamankan diri melupakan segala gundah yg tertahan di hati masing-masing, mencoba saling melengkapi kekosongan.

Sampai sebuah dering telpon memecah keromantisan yg telah coba mereka bangun.

Weni tahu betul siapa yg menelpon, sosok yg membuatnya merasa bersalah setiap waktu "Angkatlah.. " tentu Weni tak mungkin egois, bahkan dengan dia bertemu dengan Kim Namjoon ini sudah menempatkannya menjadi seorang tokoh antagonis.

Kim Namjoon tersenyum tipis kearah Weni dan mencium Puncak kepalanya sebelum melangkah kearah ranjang meraih ponselnya yg bergetar di dalam saku jas mahalnya.

"Hallo..! "

"...."

"Aku baru selesai rapat... " Kim Namjoon tentu saja akan berbohong, ia menyayangi keluarganya tentu saja.

Weni tersenyum miris, sebenarnya ia tidak terlalu perduli dengan hubungan Namjoon dan istrinya, yg ia tahu Namjoon ada di sampingnya.

"aku akan segera pulang... "

Kemudian pria itu menutup sambungan telponnya, dan meraih jas mahalnya yg tergeletak di ranjang.

Kaki panjangnya melangkah menghampiri gadis mungil berparas cantik nan anggun yg sedang berdiri di depan jendela kaca hotel tanpa berniat sedikitpun menoleh kearahnya, Namjoon tak paham apa isi fikiran gadis itu dan tidak cukup peduli tentang perasaannya, yg ia tahu mereka sudah selesai untuk hari ini "aku pulang dulu... "Ujarnya sambil mengecup sekilas kepala weni.

mood booster (jeon Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang