my love

258 21 0
                                    

Weni awalnya tidak menyukai bermain game, ia lebih suka menghabiskan waktu di depan komputer yg menyala menampilkan work yg penuh dengan tulisan, berkelahi dengan kiboard sepanjang malam.

Weni awalnya tidak menyukai daging.

Baginya sayurlah yg lebih membuatnya sehat.

Awalnya Weni tidak menyukai kopi.

Rasanya pahit dan milk shake lebih menarik untuknya.

Tapi ada yg berubah beberapa bulan ini.

"Bermain game denganku call?"

"Call"

Otak bodohnya mungkin lambat, tapi Weni tidak pernah tahu kalau lambatnya akan separah ini.

Bukankah jika ia memikirkan sesuatu harus ada jeda waktu yg di gunakan untuk menyalurkan informasi?

Tapi bagi Weni beberapa bulan ini itu tidak berlaku.

Karena seseorang.

Jungkook.

Saat Jungkook mengatakan A maka hurup di dunia adalah A.

Saat Jungkook mengatakan apel, maka hanya ada satu jenis buah di duia ini.

Bodoh memang, tapi itulah jatuh Cinta.

"Kalau kau lelah tidur saja, aku bisa bermain game sendiri"

Weni menggeleng mantap.

Ia tidak punya banyak waktu karena jadwal Jungkook yg padat, maka saat ada kesempatan seperti ini Weni bersumpah tidak akan melewatkannya.

"Jungkook'ah"

"Hng?"

"Rahangmu Bagus"

Jungkook terkekeh.

Dia sudah mendengar Weni mengatakan itu puluhan kali.

"Kau bilang rahang Namjoon hyung yg paling Bagus"

Weni menggeleng "rahangmu yg paling sempurna, aku sangat menyukainya"

"Thank you"

"Aku yakin banyak yg memujimu selain aku kan? Bukan hanya aku yg mengaguminya kan?"

Jungkook mencoba menahan tawanya saat mendengar seruan Weni yg putus asa.

Ia seperti ingin mendengar jawaban tegas dari Jungkook tentang masalah ini.

"Orang-orang pasti mengatakan jika kau sexi kan?"

"Ya aku sering mendengar itu"

"Ah aku tahu, hehehe, rahangmu benar-benar sexi"

Weni menunduk dan bermain diam dengan ponselnya.

Egois memang tapi terkadang Weni ingin menjadi yg satu-satunya.

Ingin menjadi satu-satunya yg mengatakan Jungkook sexi dan sebagainya.

Walau ia yakin itu tidak mungkin.

"sayang.. "

"Ya?"

"Aku terkejut sebenarnya"

"Kenapa?"

"Kau ingat saat pertama kali aku mengenalkanmu pada member lain?" Jungkook menekan pouse pada gamenya dan menoleh pada Weni yg menunggu lanjutan seruan darinya "mereka bilang kau terlihat sangat manis dan menggemaskan, mereka menyukai binaran matamu saat menatap"

Weni tersenyum malu, memang benar, semua orang pasti terpikat dengannya, karena dia di karuniai mata jernih dan Indah saat tersenyum.

Ia menggaruk tengkuknya dan berseru memastikan.

"Apa aku cantik?"

"Hng.. "

"Apa aku manis dan menggemaskan?"

"Sangat"

"Hehehehehehe.. "

"Kau senang saat banyak yg memujimu manis dan menggemaskan bukan?"

Weni menggeleng.

"Aku senang karena kau yg mengatakannya"

"Kalau begitu sama"

"A-apa?"

"Banyak yg mengatakan jika aku terlihat sexi dan sempurna, rahangku Bagus, wajahku tampan dan badanku besar dengan otot yg terbentuk sempurna, aku mendengar dari orang lain tentang itu, aku biasa saja, tapi aku senang saat kau yg mengatakannya"

Hening.
Diam.

Weni berkedip bingung dan Jungkook terkekeh lebih dulu.

"Gamenya kita teruskan besok ya, kita harus segera beristirahat malam ini"

Weni bahkan belum menjawab, tapi Jungkook sudah membawa tubuhnya untuk berbaring dan tertutupi oleh selimut tebal yg beberapa detik yg lalu Jungkook tarik menutupi tubuh mereka.

Dan mereka tertidur malam itu, dengan fikiran Weni yg masih sedikit terganggu, tapi otak kecilnya bisa mencerna dengan baik kalimat Jungkook setelahnya.

Hingga ia bisa memejamkan matanya dan tersenyum sambil mempererat pelukannya pada badan besar jungkook.

Semuanya akan baik-baik saja jika mereka tidak melibatkan orang lain pada hati mereka.

...
...

The end

mood booster (jeon Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang