Limà : Hah?

229 24 0
                                    

Sudah satu setengah jam lebih aku dan teman-temanku duduk di dalam ruangan ini. Mendengarkan dosen yang sedang memaparkan rencana kegiatan yang akan kami selenggarakan.

Satu setengah jam pula aku merasa sangat bosan dan mengantuk. Bahkan Luhan disebelahku sudah terlelap nyenyak. Kurang ajar memang.

Aku mencoba menghilangkan kantuk dengan mengedarkan mataku. Melihat ke sekeliling.

Saat pandanganku mencapai sudut kelas, seketika aku mengalihkan muka untuk kembali melihat ke depan. Tak berani menoleh lagi.

Dosen super duper galak baru saja menatapku tajam. Bahkan masih terasa sampai sekarang, pandangannya menusuk.

Aku hanya bisa pura-pura fokus mendengarkan Pak Kim di depan. Sambil menenangkan jantungku yang berdegup kencang. Berharap semoga tak ada masalah setelah selesai rapat.

Karena biasanya, saat dosen killer itu memandang seseorang dengan tajam, maka bisa dipastikan orang tersebut memiliki masalah dengan sang dosen.

Aku bergidik ngeri membayangkan masalah apa yang telah aku perbuat hingga Pak Chanyeol memandangiku seperti itu.

"Ya anak-anak, rapat kali ini cukup sampai di sini. Kita lanjutkan minggu depan. Terima kasih."

Saat aku sibuk berfikir, tiba-tiba Pak Kim mengakhiri rapat sore ini.

Setelah Pak Kim berjalan keluar, aku segera mungkin menata barang-barangku dan memasukkan ke dalam tas. Bergegas untuk segera pulang. Ku lihat Luhan malah sudah lebih dulu keluar kelas.

Aku berjalan menuju pintu keluar. Di luar aku berpapasan dengan Kyungsoo. Aku hanya menyapanya dengan senyum.

"Baek, tunggu."

"Ya Kyung?"

"Tadi Pak Chanyeol berpesan, agar kau menemuinya di ruangan beliau."

"Hah? O-oh oke, terimakasih Kyung."

"Baiklah, kalau begitu aku duluan Baek. Dahh.."

Uhhh, aku makin takut bila aku telah melakukan kesalahan yang tidak ku sengaja dan ku sadari.

Aku pun bergegas menuju ruangan Pak Chanyeol. Sampai di depan pintu, aku mengetuk dan mengucapkan permisi. Ku dengar suara berat menyahuti dari dalam.

Segera aku membuka pintu dan masuk.

"Maaf Pak, ada ap-.."

"Duduk Byun."

Seketika aku memegang mendengar suaranya yang semakin dingin dan menusuk. Aku pun duduk di depan Pak Chanyeol.

"Jadi Byun... Apa kau Sabtu ini ada acara?"

Aku mengerutkan dahiku. Berusaha mencerna apa yang dibicarakan Pak Chanyeol.

"Maaf Pak?"

"Aku ingin mengajakmu kencan."

.

.

.

.

Fin.

Chan and BaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang