Telulas : Asal Itu Kau

124 9 0
                                    

Hari ini adalah malam minggu, rencananya Baekhyun akan berkencan dengan Chanyeol.

Sudah sekitar satu jam Baekhyun masih bingung memilih-milih baju yang akan dikenakan pada kencannya nanti. Bahkan lemarinya sudah terlihat awut-awutan. Begitupun dengan ranjangnya yang tertimbun oleh baju-baju.

Saat matanya tak sengaja melirik jam, ternyata kurang dari 15 menit lagi dari waktu janji kencannya. Akhirnya pilihan Baekhyun jatuh pada skinny jeans abu-abu dan cardigan dengan warna senada. Di dalamnya Baekhyun menggunakan kaos putih polos.

Sesegera mungkin Baekhyun berias. Menyisir rambut pinkishnya, memakai eyeliner dan pelembab bibir. Setelah dirasa cukup, Baekhyun mengambil dompet dan ponselnya. Kemudian keluar dari kamarnya untuk menunggu Chanyeol.

Tepat saat Baekhyun ingin duduk di sofa ruang tamu, bel berbunyi. Baekhyun beranjak untuk membuka pintu. Dan ternyata benar kekasihnyalah yang datang.

"Hai Bee. Sudah siap?"

"Uhm. Tunggu sebentar, aku akan berpamitan dengan ibu dan ayah. Ayo Chan masuk dulu."

"Baiklah, sudah lama juga aku tidak bertemu dengan ibu dan ayah."

Baekhyun menggandeng tangan Chanyeol dan menuntunnya untuk ke ruang tamu.

"Selamat malam ibu. Selamat malam ayah." Chanyeol menyapa sambil membungkukkan badan.

"Wahh. Selamat malam calon menantu. Kalian akan pergi berkencan hari ini?" ibu Baekhyun bertanya sambil tersenyum menggoda.

"Iya bu." Chanyeol menjawab sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, pertanda salah tingkah.

"Ibu, jangan menggoda Chan-ieku."

Ibu dan ayah Baekhyun hanya tertawa menanggapi rajukan putranya.

"Ish. Kalau begitu aku dan Chanyeol pergi dulu ya bu, yah."

Baekhyun kemudian mengecup pipi ibu dan ayahnya. Sedangkan Chanyeol membungkukkan badannya.

"Hati-hati di jalan sayang," ucap ibu Baekhyun.

{ㅌxㅇ}

Baekhyun dan Chanyeol menaiki skuter untuk kencannya kali ini. Baekhyun memeluk pinggang Chanyeol dengan erat dan menumpukan dagunya di bahu kanan Chanyeol.

Selama perjalanan Baekhyun terus saja berceloteh untuk memecahkan keheningan. Hanya gumaman hm, ya, oh itu bagus, yang terdengar dari mulut Chanyeol.

Baekhyun mengerutkan dahinya. Tak biasanya kekasih giantnya menjadi pasif seperti ini. Biasanya Chanyeol akan melempar candaan konyol. Yang akhirnya mereka berdua tergelak disepanjang jalan.

"Chan-ie..." Baekhyun memanggil Chanyeol kemudian bertanya, "kau kenapa sih Chan? Tak biasanya diam seperti ini. Apa kau sedang ada masalah?"

"Hah? Ahh, tidak, tidak apa-apa Bee. Hehehe."

"Tidak apa-apa apanya? Kau hanya membalas singkat setiap ceritaku."

"Chan... kau sudah pernah berjanji jika ada masalah akan selalu cerita. Kenapa sekarang kau ingkar?"

Chanyeol menghela nafas mendengar penuturan Baekhyun. Menimbang apakah dia harus jujur atau tidak. Pada akhirnya, Chanyeol memilih untuk jujur.

"Sebenarnya... gajiku bulan ini belum turun Bee."

"Lalu..?"

"Yah, jadi aku tidak bisa mengajakmu makan di restoran biasanya. Aku hanya bisa mengajakmu makan di kedai pinggir jalan. Maafkan aku ya. Kau pasti kecewa. Padahal aku sudah janji untuk terus membahagiakanmu."

"Mengapa harus meminta maaf? Oh astaga Chan, aku kira kau ada masalah berat."

"Ehh? Ka-kau tak marah?"

"Untuk apa aku marah Chan-ieku sayang?"

"Kupikir... kupikir kau akan marah, karena kencan kali ini kita tidak bisa ke restoran favoritmu."

Baekhyun tersenyum kecil menanggapi. Kemudian mengeratkan pelukannya pada pinggang Chanyeol. Dan kembali menumpukan dagunya di bahu bidang kekasih giantnya.

"Asal itu kau. Kita makan ramen di minimarket pun tak masalah. Asal itu kau Chan," bisik Baekhyun masih dengan senyum manisnya.

"Oh Bee... Aku jadi ingin segera menikahimu."

fin.

Chan and BaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang