Pagi itu, Baekhyun berangkat kuliah sendiri. Kekasihnya yang biasa menjemput tidak menampakkan batang hidungnya. Padahal semalam Chanyeol sudah berjanji akan menjemput.
Baekhyun berangkat menaiki si Justin kesayangannya. Ya benar Justin, kalian tidak salah baca. Tapi.... Justin yang ini bukan si penyanyi terkenal itu, bukan juga si mantannya Selena Gomez, apalagi mantan saya-ehh. Sama sekali bukan.
Justin yang ini adalah nama motor kesayangan milik Byun Baekhyun. Motor matic yang bodynya ramping-seperti pinggang Baekhyun-berwarna pink cetar. Sampai-sampai orang yang melihatnya akan memicing. Saking membuat sakit mata.
Tidak cocok memang. Tapi yah, begitulah Baekhyun. Memiliki pemikiran yang agak-sangat-aneh dan out of the box. Cocok sih jika disandingkan dengan kekasih yodanya. Sama-sama anehnya.
Oke, kembali ke Baekhyun. Dengan santai Baekhyun mengendarai si Justin. Tidak terburu-buru karena kelasnya hari ini akan dimulai dua jam lagi. Pikirnya tak apa sesekali berkendara seperti siput.
Saat ia sampai di lampu merah dekat kampusnya, Baekhyun membelalakkan matanya yang sipit itu. Ia melihat kekasihnya, persis di depannya.
'Bangsat'. Makinya dalam hati. 'Kenapa yoda jelek itu tidak datang menjemput dan sekarang malah ada di sini?'
'Minta dihajar ya si bodoh ini? Berani-beraninya dia.' Terus memaki-maki dalam hati.
Saat lampu berubah hijau, dengan segera Baekhyun menyusul kekasihnya. Hampir menyalip, sebelum ia melihat sesuatu yang aneh pada kekasihnya.
Seketika ia urung untuk menyalip dan memilih untuk menepi. Sedikit menenangkan hatinya setelah melihat sesuatu yang tidak lazim tadi. Rasanya Baekhyun masih syok. Setelah hatinya sudah tenang, Baekhyun kembali menuju kampusnya.
Dari gerbang masuk ia melihat kekasihnya bersama sahabat-sahabatnya. Segera Baekhyun memarkirkan si Justin. Dan menghampiri si yoda.
"Aku mau kita putus."
Tanpa basa-basi Baekhyun mengutarakan maksudnya. Senyum lebar-terkesan idiot-Chanyeol saat melihat kekasih mungilnya tiba-tiba luntur.
"Hah? Coba ulangi sekali lagi?!"
"Pu.tus! Aku mau kita putus!"
"Ta-tapi kenapa Bee? Apa karena aku tidak menjemputmu tadi? Maafkan aku sayang, tapi jangan minta putus," mohonnya, bahkan mata Chanyeol sampai berkaca-kaca. Dan ekspresinya-ewhh-seperti bocah minta digampar.
"Bukan itu! Pokoknya aku minta putus!"
Baekhyun segera berlari saat kalimat terakhir itu terucap.
"Berhenti Baek! Atau kau akan ku cium!"
Chanyeol berlari mengejar dan segera meraih lengan Baekhyun.
"Sebenarnya kenapa?! Jangan kekanak-kanakan seperti ini, Bee!" Nada Chanyeol sedikit meninggi, karena emosi.
"Aku malu bodoh! Aku malu melihatmu di lampu merah naik motor bonceng tiga dengan Kris dan Sehun!" Baekhyun balas berteriak.
"Apa kalian tidak sadar?! Kalian itu kelebihan kalsium! Sama sekali tidak cocok naik motor matic, bonceng tiga lagi! Kau dengar itu? Bon.ceng ti.ga!!! Argh aku malu sekali melihatnya!"
Chanyeol hanya melongo mendengar kekasih mungilnya berteriak.
'Apa salahnya dengan bonceng tiga?' batin Chanyeol.
Fin.
Oke. Gw tau ini aneh. Tapi idenya tiba-tiba muncul gitu aja pas liat ada anak SMA bonceng tiga di depan gw tadi pagi.
Jangan lupa vomen. :3
