7. Kasih pertama

51 2 0
                                    

Sekitar 5 tahun yang lalu,
ada sebuah notifikasi dari aplikasi BBM (Blackberry Messager) yang berisi broadcast tentang ajakan untuk memulai chatting .
Terdengar aneh dan cukup terlihat kurang kerjaan. Tepatnya di malam minggu itu terjadi.

Yang isinya kurang lebih begini
"Selamat malam minggu, chat yuu"

Karena aku adalah salah satu kontak yang berteman dengan orang aneh ini, maka dari itu aku juga menerima pesan aneh ini.

Sama-sama tidak punya kegiatan dan merasa gabut pada malam itu, ya malam minggu, akupun dengan sengaja membalas broadcast singkat yang tidak penting itu.

"Kurang kerjaan bgt yaa hehe" mulaiku membalas.

Dalam kurun waktu 1 menit pesan balasan tadi dibaca dan langsung dibalas detik itu juga.

"Hehe, iyanih. Maklum, gaada kerjaan. Bingung mau ngapain" balasnya sok kenal.

Okey, mungkin ini adalah awal untuk aku berkenalan dan berteman dengan orang baru, yang sama sekali aku tidak tahu siapa dia.
Malam semakin larut, kisah malam minggu terhenti di obrolan yang kian tak menentu arahnya, saling membalas pesan dengan sangat cepat, ibarat kilat yang memotret alamnya saat itu.

Pada akhirnya, tanpa kita sadari sesungguhnya kita mempunyai teman yang sama. Teman aku semenjak SD ternyata sekarang berteman dengannya, dibangku SMA.

"Aku barusan lewat rumahmu loh"

"Haa? Serius? Kok tau rumahku si? Kan aku belum ngasih tau"

"Iyadong, ini tadi bareng verry katanya dia kenal kamu, temenan sama kamu sejak SD, dan kebetulan tadi aku lagi main dirumahnya, terus aku cerita ttg kamu, yaudah deh diajakin lewat" penjelasan yang membuat senyum sendirian.

"Hoalaaa, pantesan. Iya verry temenku waktu SD, kenapa ga mampir? Nanggung padahal"

"Nggadeh, lain kali aja. Udah malem juga, gaenak nanti hehe"

"Oh yaudah, jadi aku gaperlu kasih tau lah ya rumahku dimana, abisnya kamu tau sebelum aku ngasih tau"

"Yaaiyasihh hehe gapapalah, mendahului"

Yaaa, cukup mengesankan bukan? Diawali perkenalan yang aneh, membalas pesan singkat yang sejujurnya tidak ada bahasan penting sedikitpun. Simple, untuk saling mengenal dan kemudian berteman baik.

Tidak cukup sampai di kisah malam minggu kemarin, obrolan lewat pesan semakin menjadi, berkobar seakan tahu keingintahuan dan rasa penasaran keduanya.

Namanya Dirga, anak sekolah SMAN 2 yang ada di daerahku. Dia adalah orang yang asik, seru, baik, rame, lucu juga. Jago buat suasana menjadi damai.

"Kamu ternyata orangnya asik juga ya, jadi makin penasaran" pesanku kepadanya.

"Emang iya ya? Biasa aja padahal"

"Entahlah, aku ngerasa gitu si. Apa aku yg baru nemuin yaa? Hehe"

"Yaaa mungkin sih" balasnya singkat.

Dia adalah orang pertama yang bisa buat aku senyaman ini. Belum pernah ada sebelumnya yang bisa membuat hati ini luluh dan lenggowo kayak gini.

Satu minggu berjalan, obrolan kian intens terjadi diantara keduanya. Aku merasa ada yang berbeda dari awal kenal hingga sekarang. Perlakuannya terhadapku, meski itu melalui chat tanpa tatap muka langsung aura nya sangat berbeda. Ini lebih dari sekedar teman.

Pukul 20.05 WIB di Tanjung Pandan,Belitung
"Kayaknya aku mulai ada rasa deh, aku mulai nyaman" ujarnya

"Haa? Rasa yang kayak gimana?nyaman?" dengan gugup aku membalas.

Fyi, aku baru pertama kali dekat sama seseorang yang sampai sebegininya. Ya walaupun mayoritas temenku adalah lelaki.

"Yaaa gitudeh, rasa suka mungkin" balasnya cepat.

"Hmm, kok bisaa?" balasku heran.

"Gatau, mungkin nanti aku jelaskan setelah kita bertemu"

Ketika percakapan online itu terjadi, aku merasa ini akan indah. Sungguh!

Dinginnya malam terus menggeluti hati yang hangat, yang lagi tidak membutuhkan pelukan. Untuk pertama kalinya merasakan bagaimana istimewanya cinta. Tanpa penjelasan apapun, aku sadar dan bisa paham apa maknanya.
Merenung dan melamuni apa yang sudah terjadi didalam hangatnya sebuah obrolan. Tentu saja saat itu belum mengenal rasanya sakit hati bahkan apa itu kecewa, sehingga menjatuhkan hati sedalam mungkin karena yakin akan kesempatan yang hadir, tanpa berfikir panjang untuk masa selanjutnya.

Entah kenapa firasat untuknya terasa dalam ditambah dengan rasa yakin yang entah dari mana asal-usulnya. Terus terjun ke relung hati yang paling dalam.
Bahkan akupun bertanya pada diri sendiri, apa kisah ini akan selalu bahagia? Seiring dengan proses mengenal? Memang saat itu aku belum cukup paham mengenai 'jatuh hati' aku hanya melihat orang sekitar yang telah merasakannya dahulu sebelum aku dan terus terang bercerita tanpa jeda.

"Nanti sore aku jemput ya, aku mau ngobrol sama kamu"

"Kok tiba-tiba? Untung aku bisa, yaudah nanti jemput aja ya"

"Okeedeh, nanti aku blg kalo udah mau kerumah"

"Iyaa dirga"

Ini adalah pertama kali kami bertemu, melihat wujud yang sesungguhnya. Bagaimana dia dan bagaimana aku.
Romansa SMA semakin menuntunku untuk tetap menikmati kisah bersama.
Untuk pertama kali aku mengenal cinta.
Yang tak tahu akan seperti apa nantinya.

Rotasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang