12. Memupuk banyak harap

32 1 0
                                    

Layaknya anak-anak remaja masa kini, jalan dimalam hari bersama seseorang yang buat kita bahagia adalah hal lumrah.
Menikmati hembusan angin malam bertabur bintang dilangit luas duatas sana diantara awan yang tertutup kabut.
Menjadikan suasana menjadi lebih penuh haru dan bereksan.

"malam minggu nih, mau jalan ga?" tanya dia kepadaku tadi sore,

"wah boleh sih, tapi mau kemana? Makan doang?" jawabku bingung

"ya ngga juga bee, kemana ajalah. Keliling misalnya" ujarnya optimis.

"aku sih ayo aja, yang penting bareng ga misah, hehe" cobaku meluluhkan suasana berharap ide muncul untuk sebuah jawaban.

"yaudah ntar malem abis isya aku jemput ya bee" balasnya

"okedeh, nanti kabarin aja yaa. Jadi seneng dehh, hehe" ucapku senang mendapat kabar baik disore hari

Senja kala itu mendukung suasana merujuk ke malam hari, tak ada niat sedikitpun semesta untuk membatalkan rencana. Sejak saat itu, dirga selalu membuat hari-hari terasa begitu spesial, tanpa sedikit ragu untuk melangkah maju kedepan. Lelah terkadang memikirkan masa yang akan datang akan seperti apa jadinya, namun apalah daya masa sekarang tak memaksa untuk mengulik masa yang akan datang nantinya.

Hati dan pikiran selaras untuk terus berdamai tanpa bertengkar perkara perpisahan, karena hal buruk itu terus aku hindari dengan berbagai cara. Terus mengalah salah satunya.
Ingat, mengalah bukan berarti kalah dengan perdebatan, namun mengalah merupakan salah satu cara dewasa dalam menghadapi emosi jiwa.

Sore menjelang malam tiba, cengkrama diluar sana mengisyaratkan untuk melaksanakan kewajiban sebagai umat manusia. Waktu Magrib telah tiba,

"caca, jangan lupa magriban yaa, setelah itu makan dulu aja biar nanti ga kelaperan" dirga adalah orang yang sangat perhatian disegala suasana.

"iya bee, abis magriban nanti makan. Kamu juga yaa bee" balasku cepat dan tepat.

Kami tidak pernah chattingan setiap detiknya karena itu hal yang membosankan, aku sangat setuju dengan hal itu.
Kala bosan melanda, telfon atau pergi dengan hobby masing-masing adalah jalan untuk menghindari pertengkaran.

Bahagialah jika memang waktunya
Menangislah jika memang tempatnya
Hidup tak melulu soal diri sendiri
Dan hidup tak melulu masalah jati diri
Tak usah enggan untuk melakukan sesuatu,
Jika memang bahagianya disitu, silahkan lakukan
Tak ada kata memaksa untuk bahagia
Namun tetap pada hakekatnya,
Menghargai perasaan dan hati orang lain tetaplah digalakkan
Karena itu menyangkut jiwa orang lain
Yang seharusnya tidak untuk disia-sia

Sebenarnya, siap tidak siap semua orang akan merasakan kesedihan, kekecewaan, amarah, bahkan kebencian. Semuanya terikat dengan hati. Renungan kala itu seketika mengabaikan segalanya. Tak disangka hujan mulai turun, isyarat pertemuan malam ini masih mengambang.

"Yaah, hujaan. Kalo sampai isya ga berhenti pertanda aku gajadi keluar dong malam ini" ujar ku dalam hati

Iya, tapi bukan suatu penghalang untuk tidak melakukan apapun. Banyak cara untuk tetap bertemu walaupun tidak secara langsung.

"dirgaa, kalo ujannya deres kita gausah jadi aja yaa? Aku takut kenapa-napa, lagian kamu jg gaakan dibolehin sama ibu kamu" dengan cepat ku kirim pesan tersebut

Tak lama kemudian, ada balasan darinya

"iya caa, aku juga gaakan maksain. Nanti sakit, siapa yang repot? Hehhe kan aku juga"

"ho'oh, bukan cuman aku juga kali, kamu juga bisa sakit"

"iyaiyaa, tapi gimana yaa aku kan cowo aku pasti kuat laahh" balasnya dengan kata-kata yang amat sombong itu

"yeeeeeeuu-.- siapa bilangg, suka ngeyeel deh" balasku dengan kesal yang tertahan

"ngeyel gini tapi suka juga kan? Ehh ga suka doang sih, sayang juga pasti :p" emang ini anak suka seenak jidat kalau berbicara atau mengirim text.

Ya memang benar yang ia ucapkan mengenai hal itu, tidak bisa saya tepiskan egonya tentang rasa.

Dia memang bisa diandalkan, andai aku bisa memilih dan mempertahankan, aku hanya memupuk harap dia tetap disini dengan segala rasa yang tetap selamanya ada.

Memupuk harap? Iya, rasa tidak bisa dipaksa, suatu ketika akan kandas pada waktunya. Hanya ada dua kategori, kandas karena berpisah tak saling mempertahankan atau kandas yang berujung kebahagiaan di pelaminan menghujung kisah dengan kasih yang amat sempurna.
Hanya dua kemungkinan itu yang akan terjadi, namun terkadang segala sesuatunya sulit untuk ditebak, apalagi masalah hati yang semuanya masih diangan dan harap.

Seperti kata orang, hati mudah berubah karena yang Maha Kuasa berkuasa untuk membolakbalikkan hati manusia, entah untuk mempertahankan atau memisahkan.

Menemukan yang terbaik tak semudah ini seharusnya, maka tidak salah jika ada sedikit pikiran yang kian tak karuan meski belum ketebak alurnya.

"bee, so gimanaa nihh? Masih gerimis udah jam 8?" masih dengan harapan yang sama untuk tetap memastikan untuk malam itu

"gatauu ihh, kalo sampai setengah 9 masih kerasa hujan mending gausah aja, yagasi? Masih banyak waktu hehe" dengan tenang kata-kata tersebut tersampaikan.

Niat baik dari kata-kata tersebut sangat jelas bukan? Memberi ketenangan dan jalan tengah agar kedua belah pihak merasa nyaman dengan suatu keputusan.

Dirga, seseorang yang selalu meng'iya'kan apa yang aku mau dan selalu tepat mengenai apa yang ia canangkan.

Terima kasih atas segalanya sampai detik ini ya bee:)
Aku banyak belajar dari kisah ini, yang bisa dikatakan sangat singkat untuk saling mengenal kemudian memutuskan untuk menjalani semuanya bersama hingga waktu yang tak ditentukan.

Lagi dan lagi aku hanya berharap untuk tetap baik-baik saja meski mustahil.

"iyaa bee, aku mana baiknyaa lagian kalo hujan juga susah mau kemana-mana" balasnya dengan nada yang tenang menurutku.

"iyaa, mikirin kamu juga sih jauh gini jaraknya kerumah belum nanti pulangnya dingin banget. Yaa gitulah pokoknya" jawabku menghibur

"iyaaa cacaa, makasih yaa udah ngertiin" balasnya singkat namun mendalam

Iya dirga, sama-sama.
Menumpuk banyak harap tak salah bukan? Asal tidak berlebihan dan dalam batas wajar. Meski tak akan tahu kemana arah kisah ini, namun usaha terus dilakukan untuk mendapatkan kisah yang terbaik.
Entah kenapa sejak mengenal dia hati terasa yakin dan aman, berpandangan bahwa kisah ini akan sangat indah dan sempurna.
Terdengar berlebihan akibat efek jatuh cinta, namun berkali-kali aku tegaskan bahwa keyakinan yang akan menuntun.

Selama satu bulan berjalan, semua baik-baik saja. Tetap saling mengerti dan memahami satu sama lain.

Coba tebak kemana kita akan memijak?
Kearah yang berbahagia atau malah celaka?
Kau tahu,
entah rasa yakin mana yang melengkapi hati yang semula kosong tanpa isi menjadi penuh
Seketika mencengangkan tanpa penawar
Rasanya bahagia tanpa batas,
Biarlah anganku membawa harap
Semoga tak salah dalam bersikap

Selamat dan semangat berusaha untuk menciptakan bahagia seutuhnya!
Ini kisah kita, bukan masalah kamu atau aku yang berbicara tentang titik temu.

Rotasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang