salam misteri

41 6 0
                                    

Bel pertanda pulang sekolah pun terdengar.
Para siswa berhamburan pulang.
Lalu Zahra??
Zahra masih dikelas, ia piket pada esok hari. Jadi sebelum pulang hari ini Zahra membersihkan ruang kelasnya bersama Amira dan Linda.

Seusai menyapu, Amira dan Linda langsung pulang duluan. Sedangkan Zahra masih sibuk menelpon adiknya. Menunggu beberapa lama, telepon itupun akhirnya terhubung.
"Assalamualaikum dik, sudah sampai di rumah atau masih di sekolah?" Tanya Zahra dengan menahan kekesalan karena telepon yang cukup lama tidak terhubung-hubung.

"Waalaikumusalam, udah sampe rumah kok kk. Kakak dimana?" Tanya Reina kembali.

"Oh yau udah. Ini nh masih di sekolah, bentar lagi sampe kok. Yaudah ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumusalam" telepon pun terakhiri.

Zahra langsung menuju ke parkiran sekolah. Suasana begitu sepi, hanya tinggal pak satpam dan itu...

Anita masih berada di parkiran berdua dengan Lisa. Sontak Zahra terhenti terpaku, keheranan melihat Anita yg belum kunjung pulang. Zahra takut jika Anita marah padanya karena tadi pagi.

Zahra memberanikan diri mendekati Anita. Ia mengatur nafas nya, mengelus dada kecil dan tersenyum simpul. Bersikap seolah-olah tidak ada apa apa.

"Hai Nit, kok belum pulang. Nunggu apa??" Tanya Zahra yang terlihat santai saja. Sedangkan Anita, terlihat seperti marah.

"Nunggu kamu!!" Suaranya meninggi. Jeda beberapa detik "Kamu sukak sama Zaky?" Tanyanya dengan mata yang hampir copot.

"Maaf Nit, maksud kamu apa?? Zahra gak suka kok sama Zaky. Kamu kenapa??" Zahra berusaha keras meyakinkan Anita. "Tenang aja, Zahra gak akan suka dengan Zaky kok. Dia juga bukan tipe Zahra, dia hanya teman sekelas untuk Zahra dan nggak lebih dari itu Nit" jawab Zahra dengan tenang dan senyuman yang semakin melebar. Bahkan ia memegang tangan Anita.

Anita berubah drastis mendengar pernyataan Zahra. Kini ia tersenyum bahkan memegang tangan Zahra dengan kedua tangannya. Dengan girang ia berkata "oke deh," ia melepas tangannya dan berbisik di telinga Zahra dengan suara lembutnya "jangan dekati Zaky ya Ra, apalagi caper ke dia. Aku calon istri nya"

Deg!!

Zahra terdiam, ia terkejut mendengar perkataan Anita barusan. Ia membisu, dan baru tersadarkan oleh suara klakson mobil Anita yang mengejutkan. Dilihatnya Anita pergi berlalu bersama Lisa begitu saja.

"Iiih, apaan sih Ra. Ngapain sampe terkejut sih, itukan bukan Alif. Dia Zaky teman sekelas mu yang hanya kebetulan mirip dengan dia yang kau idam-idamkan. Ngapain juga perduli, toh itu urusan mereka berdua. Mau calon istri keek, atau menikah sekalian juga apa hubungannya dengan ku" gumamnya dalam hati dan keheranan sendiri dengan apa yang ia pikirkan.

Suara teriakan satpam terdengar dari depan pintu gerbang sekolah. "Nak, mau pulang atau mau jaga sekolah? Buruan keluar. Pintu mau bapak tutup" teriak si pak satpam sampil berkacak pinggang.

"Eeeh, iya pak." Jawab Zahra panik.

Ia langsung berlari menuju sepeda motornya dan melenggang keluar sekolah menuju rumahnya.
Setelah sampai ia mengganti baju sekolah dengan pakaian hariannya.

Zahra melihat hp nya. Barulah ia teringat tadi Ainun berjumpa dengannya di musholla sekolah saat sholat zuhur yang memintanya membuka ponsel dan memeriksa akun Whatsaap miliknya.

Zahra disekolah memang terlalu jarang membuka ponsel miliknya, kecuali memang ada urusan yang harus diselesaikan melalui ponsel. Dia memang menghindar sedikit dari ponsel Karena matanya mudah sekali lelah saat berkutat dengan ponsel yang memiliki radiasi.

Inikah akhir dari penantianku??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang