•
CHAPTER TWO
── koin dengan dua bentuk
19 JULI ── BEL PERTAMA✧*:.。.
aksana benjamin kini berbagi bangku denganku, letaknya di sudut kiri belakang yang bersisihan dengan jendela kelas yang mempertontonkan lapangan luas.
aku tidak keberatan, jelas: aku tidak kenal orang-orang yang berada di kelas ini—kuputuskan duduk dengan aksana saja, karena aku hanya kenal dirinya.
kutorehkan atensi pada makhluk-makhluk yang berada di kelas: kurasa siswanya serta siswinya soon to be bintang—garis besarnya popular dengan visualisasi yang luar biasa.
seketika aku merasa seperti upik abu, atau bebek hitam yang tersesat dalam koloni angsa putih.
kemudian, aku memecah keheningan dengan bertanya pada aksana, "kenapa namamu benjamin? maksudku nama itu jarang digunakan untuk nama belakang."
"benjamin itu asalnya dari benjamin franklin," aksana menyeringai pongah, bangga, "orangtuaku mau aku bisa memimpin, setidaknya bertanggung jawab dan dapat dipercaya. ya paling tidak bertanggung pada diri sendiri lah."
lesung pipi yang terpantri di wajah aksana nampak, bah, dirinya justru memancarkan aura memikat, ibaratkan bunga yang melepaskan aroma mengundang lebah, "ah iya namamu siapa? kita bicara selama ini tetapi aku tidak tau namamu."
"delia estelle." kataku lalu tersenyum.
kemudian, sebelum percakapan itu berlanjut. seseorang mengintrupsi kami: masuk ke dalam kelas, mungkin senior kami.
mereka terdiri dari lima orang, tiga laki-laki dan sisanya perempuan. perawakan mereka seperti idol negeri gingseng—ramping. cantik-cantik pula.
sayangnya air wajah mereka jelas sangar, dan penuh ejekan. aku mendesau, inilah yang tidak aku sukai.
seorang dari mereka: berambut pirang mencolok namun kontras dengan kulitnya pucat, tampan dan tinggi, membuka suara, "kami dari organisasi kesiswaan disini akan bertanggung jawab atas siswa tahun ajaran baru—kalian selama beberapa hari ke depan, jadi mohon kerja samanya."
mereka lalu memperkenalkan diri, masih menunjukkan ekspresi penuh ejekan, pongah. senior pirang itu namanya alec. lalu ia menyuruh kami memperkenalkan diri masing-masing.
aksana maju, karena berada di deretan belakang di sampingku, ia berjalan dengan tegas. aksana kini menghadap kelas dengan senyuman mentari.
"namaku aksana benjamin," aksana menjeda, "aku punya banyak koleksi plushie, kalau tidak percaya datang saja ke rumahku. salah satunya bernama shiber, favoritku."
aku menganga, konservatif. aksana sungguh bertolak belakang dengan spekulasiku sebelumnya.
lalu jemari panjang aksana menunjuk sesuatu, sepersekian sekon kemudian aku sadar telunjuknya mengarah kepadaku. sehingga meraup seluruh atensi.
aksana tersenyum," nah yang di sana itu pacarku, delia."
aksana itu enigma, anomaliku. kebahagianku yang berlebih meski mungkin tak sebaliknya.
╰✧*:.。.
cheesy much. Ew :(
KAMU SEDANG MEMBACA
suaka ala, san ✓
Fanfictionʬʬʬ. 𝘼𝙇𝙏𝙀𝙍𝙉𝘼𝙏𝙄𝙑𝙀 𝙍𝙀𝘼𝙇𝙄𝙏𝙔.com ◝﹆་ . 𓍢 ⠀⠀▌afirmasi, delia adalah afrosidiak bagi cawan aksana. ⌗ .° lowercase ▬ !! ،، 𖠵⃕⁖ 𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚 :: typos, relative ...