•
CHAPTER NINE
── aksara terbungkus euforia
31 JULI✧*:.。..
main surat-suratan hayuk
-aksana.dasar anak kecil, dengusku. sulit menapik bahwa remaja kelas satu sma berlaku layaknya bocah sd dimabuk asmara. lebih-lebih surat-menyurat begini, memangnya ini zaman batu.
padahal ia sendiri punya ponsel, dasar.
di sudut sana, sang oknum tersenyum lebar. disusul lesung pipi menggemaskan menarik hati. aku menggerutu, karena senyum itu—aku tidak bisa berbuat lebih.
posisi duduk kami ditukar, untuk sementara saja. aku juga takkan bertahan lama bila berjauhan dengan aksana. sulit lepas dari mentari kelas itu. layaknya canduku pada novel.
heh, perumpamaan apa itu.
tidak mau, belajar sana
-delia
lewat perantara wahyu, surat itu mendarat tepat di meja aksana. meski remaja berambut mencolok aditama itu sempat protes.
kemudian, balasan itu datang.
heeh, tidak asik ah. aku mau bicara sesuatu sama kamu.
-aksanapasti dia merajuk. balik lagi deh ke sekolah dasar. aksana memang tidak ubahnya dari anak kecil.
belajar, atau aku tidak akan berteman denganmu.
-delia.
mainnya ngancam. tadi juga bilangnya tidak mau, tapi tetap membalas suratku.
-aksana
aksana benjamin, aku serius! aku tidak bisa bermain-main
-delia
aku juga serius, serius sayang sama delia
-aksana
bangsat.
jangan buat aku terlalu berharap lebih, aksana.
╰✧*:.。.
hiya hiya cheesy, cringe abis yaw :( geli sendiri huhu
maaf pendek, aku lgi ga mood akhir-akhir ini
KAMU SEDANG MEMBACA
suaka ala, san ✓
Fanfictionʬʬʬ. 𝘼𝙇𝙏𝙀𝙍𝙉𝘼𝙏𝙄𝙑𝙀 𝙍𝙀𝘼𝙇𝙄𝙏𝙔.com ◝﹆་ . 𓍢 ⠀⠀▌afirmasi, delia adalah afrosidiak bagi cawan aksana. ⌗ .° lowercase ▬ !! ،، 𖠵⃕⁖ 𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚 :: typos, relative ...