awal misi 🍁

45 4 0
                                    

Pagi pagi sekali Qiana sudah bangun dan sekarang dia sedang  sibuk berkutat di dapur. Sejak jam setengah 4 pagi dia sudah bangun dan langsung pergi ke dapur.

Qiana sengaja bangun pagi karena akan menjalankan misi nya yang sudah direncanakan semalam bersama anggie.

"tumben udah bangun sayang." Qiana kaget mendengar suara bundanya yang tiba tiba berada dibelakangnya.

"astagfirullah bunda iih ngagetin aja deh." Qiana mengelus dadanya kaget.

"kamu lagi bikin apa? Tumben banget udah bangun?" tanya amira penasaran.

"hehe gapapa mah ini loh aku lagi pingin bawa kue coklat ke sekolah buat temen aku." ucap Qiana sambil tersenyum kepada bundanya.

"buat temen apa buat pacar nih?" goda amira sambil nencolek dagu anaknya.

"iih bukan kok bun. Qiana kan gak punya pacar." sambil masih memasukan adonan kue coklatnya kedaalam oven.

"masak sih? Kok tumben?"

"udah ah aku mau mandi dulu udah jam setengah enam nih. Bunda tolong lanjutin manggangnya yaa hehe." ucap Qiana sebelum pergi meninggalkan bundanya didapur.

Amara hanya mengangguk dan muali memasak untuk sarapan dia dan anaknya pagi ini.

Kini Qiana sudah rapih dengan baju seragamnya. Ia sedang memasukan kue coklat yang ia buat tadi ke dalam toples kecil. Setelah selesai dengan kegiatannya Qiana buru buru berpamitan dengan bendanya.

"Qiana berangkat dulu bunda. Asalammualaikum." sambil mencium tangan bundanya.

"Waalaikumsalam. Nggak sarapan dulu sayang ini masih pagi loh? " amara mwlihat jam dinding yang terletak diatas kulkas masih menunjukan jam 6 pagi.

"nggak bunda takut telat." Qiana berjalan keluar dengan senyum diwajahnya.

***

Baru saja Qiana sampai didepan pintu kelasnya sudah dihadang Oleh sahabatnya itu Siapa lagi kalo bukan Anggie.

"Qiana..  Lama banget deh gue tunggu dari Subuh disini Lo malah berangkat lama deh."

"iih lebay deh ini juga masih pagi anggie Sayangggg." kan gue jadi ikutan lebay batin qia Wkwk.

"yaudah otw jalanin misi. lo sekarang buruan ke kelasnya kak arga mumpung belom banyak orang dateng ke sekolah."

"Aduhh gue deg dengan."

"udah Cusss Kelamaan." anggie segera menarik tangan Qiana ke kelas 12 ips 2 kelasnya Arga. Setelah sampai mereka berdua melihat keadaan sekitar terlebih dahulu Aman sepi batin mereka.

"na buruan masuk! Makanya tuh paling Belakang pojok kanan." tunjukin anggie.

"bedua Ayoo Masa sendiri sih takut gue." Qiana menarik tangan anggie agar sahabatnya Ini mau menemaninya masuk.

" lo mah gue juga takut."

Tapi Akhirnya mereka berdua pun masuk Dan berjalan menuju bangku seseorang.

Qiana sangat deg dengan padahal cuma mau narok kue dimeja orangnya belom ketemu kangsung sama yang Punya Meja kalo bener ketemu Mati deh Qiaa.

"ssttt sstt buruan."

"Sabar dong deg degan gue nggie."

Anggie Dan Qiana yang sedang Fokus narok Kotak bekal dimeja seseorang itu tidak Sadar sediri Tadi sudah Ada orang yang berdiri Di Dekat mereka.

"ngapain." Suara berat khas cowok

Deg

Jantung Qiana berasa mencelos ingin keluar. Sedangkan Mata anggie Sepertinya Akan keluar Karena tau siapa yang ada dihadapanya sekarang.

"mampus ketauan." batin anggie.

Qiana langsung berdiri tegak sekarang. Bingung mau jawab apa.

"Anu kak gue mau itu apa yaa anu itu kak." Qiana bingung harus menjawab apa.

Kemudian Arga mendekat Qiana yang masih membeku diposisinya sekarang Setelah itu Arga menarik tangan Qiana Dan membawanya keluar.

"Looh Looh Qiaa Aduhh mau dibawa kemana coba tuh anak. Aduh GUE harus gimana nih." anggie langsung ikut keluar juga Mengajar Qiana yang ntah Akan dibawa kemana.

Taman Belakang sekolah? Batin Qiana.

"kak Sakit." ringis Qiana Karena pergelangannya Sakit akibat Tadikan Arga.

Arga hanya memandang Qiana datar tanpa rasa bersalah.

Setelah beberapa menit mereka saling diam Akhirnya Qiana Ingat barang yang ia Bawa belom ditarok Di Meja seseorang Tadi akibat ia sudah terciduk Oleh pemilik mejanya. Sial memang.

"hmm kak gue tadi mau ngasih ini." Ucap Qiana Tulus sambil membersikan Kotak bekalnya yang ia bawa tadi.

Sedangkan Arga hanya melirik Kotak bekal itu tak berniat untuk mengambilnya. Qiana mendengus kesal Dia lupa Dia sedang berbicara dengan ice boy alhasil Dikacangin deh.

"kak gue ngasih ini sebagai permintaan Maaf Dan tolong kembaliin sepatu Gue kak soalnya itu sepatu pemberian Dari mam-"

"mine." ucapnya datar.

"Hah?" bingung Qiana. "kakk ngomong apa tadi mine? Maksudnya apa yaa? "

"gak ada penolakan." Setelah itu Arga melenggang pergi meninggalkan Qiana yang masih terbengong ditempatnya.

***

Alhamdulillah selesai juga🤗 maap yaa kalo Ada Bagian yang typo maklum Lagi dehidrasi wkwk.
Selamat membaca lagii 😂🤗🤗

FREEZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang