Godaan Datang

974 30 0
                                    

................
Mina keluar dengan hati-hati dari kamar mandi untuk mengambil bajunya. Beruntung Sehun sudah keluar kamar.
Ia akan berganti pakaiannya di kamar mandi.

.
Ckleekk!
.

Pintu terbuka dan Mina tidak menyadarinya karena sedang mencari bajunya yang longgar dan sangat tertutup.
"Mina?"

"Ah! Kucing-kucing bertelur!" latah Mina yang berbalik dengan memegang dadanya karena kaget.

"Kau kenapa?" heran Sehun.

"Ti-tidak apa-apa! Mina a-akan ke-ke-keluar ganti baju,"

"Kok keluar? Ganti baju saja di depan Oppa," seringai Sehun yang berjalan mendekati Mina.
.
Gleekk!

Mina meneguk salivan dengan berat dengan mata yang tidak lepas dari suaminya.
"Kenapa memakai handuk sepanjang itu?" lirih Sehun yang sudah di depan Mina.

Bugh!

Mina mendorong tubuh tegap Sehun dan berlari ke arah kamar mandi dengan berteriak, "Mina ganti baju dulu!"

Sehun menegang dadanya yang didorong Mina dengan terkekeh.

"Gemesin dan nafsuin sekali istri kecilku itu,"
Sehun ikut melangkah ke arah kamar mandi.

Tok! Tok!

"Sayang, buruan! Mau ngantor nih, Oppa akan sarapan apa?" teriak Sehun.

"Oiyaa, belum nyiapin sarapan ... Tapi oppa di situ, apa dia nanti akan marah-marah lagi?"

Dengan takut, Mina meraih knop pintu dan keluar dengan menunduk. Ia tidak sadar bahwa Sehun berada di depannya dan hampir ia tabrak.

"Eih! Kenapa nunduk? ... Itu juga, kenapa pakaiannya tebal dan lebar gitu, apa tidak panas?"

"Tidak ... Mina akan menyiapkan sarapan Oppa!" bantah Mina seraya berlalu, tetapi-

Syeett!

Sehun menahan pinggang Mina dan membawa tubuh mungil itu berada sangat dekat dengan tubuhnya.


Chuuu!


Sehun mengawali pagi mereka dengan ciuman lembut.
"Siapkan baju dan sarapan Oppa," lirih Sehun di depan wajah Mina yang masih memejamkan matanya.
.
.
.
.
.
.
.
Sehun berangkat kerja dengan perilaku yang sangat berbeda dari sebelumnya, yaitu meminta Mina mengantarnya ke mobil, membawakan tasnya.

Sebelum masuk mobil, Sehun terhenti karena Mina menarik tangannya.
"Ada apa, hmm?"

"Oppa, bo-bo-bolehkah na-na-nanti Mi-"

"Mau apa?" potong Sehun yang sudah berada dekat dengan wajah Mina.

"Bo-bolehkah Mina me-menelpon nanti?"

Chuup!

"Tentu saja boleh, kapanpun istriku ini mau," balas Sehun setelah mengecup singkat bibir Mina.

Mina menatap Sehun dengan sumringah, "Baiklah, terimakasih oppa!"

"Suami istri tidak perlu mengucapkan terimakasih," ucapan Sehun membuat Mina menangkupkan wajahnya yang memerah.
.
.
Sepeninggalan Sehun ke kantor, Mina masuk ke rumah dengan berjingkrak seperti anak kecil yang kegirangan.

"Aku istrinya SEHUN OPPA!"

"SEHUN OPPA SUDAH MENYENTUHKU!"

"Ye-ye! Sehun oppa tersenyum padaku!"

"Sehun oppa bicara padaku," girang Mina.

"Hiks! Apa ini mimpi lagi?" takutnya yang tiba-tiba menangis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

My Innocent Wife (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang