Part 2

1.3K 167 2
                                    

Hoseok menatap buku yang digenggamnya dengan sesekali mengganti lembarannya.
Hoseoknya Taehyung tidak suka membaca buku.

Tapi Min Hoseok nampak jatuh cinta pada buku, ia tenggelam didalamnya hingga tiba-tiba tangannya menutup buku itu dan menatap pintu depan café untk menatap sosok yang baru saja muncul.

Taehyung benar-benar ingin menyumpahi seseorang yang merusak konsenterasi Hoseok, Taehyung melemparkan pandangan pada sosok itu dan menyesalinya dengan segera ketika ia menatap Hoseok menadaratkan tubuhnya pada sosok itu.

“I miss u” kata Hoseok bergumam dengan pipinya yang terangkat penuh.

Taehyung tidak dapat menolak senyuman yang muncul pada pipinya. Meskipun gumaman itu bukan untuknya.
Sosok itu sesekali mengecup bibir Hoseok dan segera mendekati counter.

“Hi hyung”

“Oh Yoongi, apakah kau akan langsung pulang?” tanya Jin

Yoongi mengangguk, “Ya, aku sangat mengantuk” kata Yoongi mengangkat bahunya sedikit.

“Kau selalu seperti itu, lain kali tolong bermainlah Disini lebih lama Yoon, kau seperti sudah tenggelam dalam pekerjaanmu” kata Jin

“Kau sebaiknya mengatakan hal yang sama pada kekasihmu hyung, jika dia ada Disini aku juga pasti akan ada Disini” kekeh Yoongi.

“Namjoon itu bebal, aku tidak dapat membuatnya berhenti” kata Jin menggeleng dengan kekehan.

Dengan begitu, berakhirlah kesempatan Taehyung menatap Hoseoknya Yoongi.
Yoongi benar-benar tidak dapat memikirkan betapa Taehyung ingin mendekap Hoseok dan menghujaninya dengan ciuman dan kasih sayang.

Persetan jika ia bukan Kim Hoseok.

Hoseok dan Yoongi baru saja melewati pintu itu, tapi yang Taehyung rasakan lebih dari kesepian. Ini kesepian yang menyakitkan. Hoseok itu bahkan bukan miliknya.

Malam itu Taehyung tidak dapat memastikan dirinya tetap waras untuk sisa malam itu.
Taehyung terduduk didepan tv yang menyala yang menampilkan beberapa orang sedang melakukan hal konyol yang membuat oranh-orang disekeliling mereka tertawa terbahak-bahak, Taehyung menatap tv itu tapi tidak sama sekali memahami apa yang sedang mereka lakukan.
Bagaimana tidak, kini pikirannya telah diambil alih penuh oleh sosok yang dirasanya ia kenal. Hoseok.

Bahkan beer digenggamannya tidak membantu melupakan Min Hoseok sama sekali.
Min Hoseok itu sangat mirip dengan Hoseok yang dikenalnya. Yang menghabiskan waktu bahagia bersama Taehyung. Mereka sangat mirip.
Dan kini Taehyung menangis, tegukan demi tegukan beer itu bahkan terasa menusuk tenggorokannya. Setiap tegukan ia dampingi dengan Kenyataan pahit yang seharusnya tidak ia kenang.

Hoseok kembali ke café seperti biasa dan ini menjadi kebiasaan baru Taehyung untuk mampir sebentar setidaknya menatap senyum manis Hoseok sebelum pergi bekerja. Taehyung juga tidak lupa mampir sebentar ketika ia akan kembali pulang, senyuman Hoseok seakan mengangkat semua beban kerjanya.

Jangan salahkan Taehyung yang memiliki ribuan foto Hoseok yang sedang tersenyum atau hanya sekedar mengunyah, atau hanya minum, atau mungkin hanya sekedar bernapas.
Taehyung ingin merekam semuanya.
Semua tentang Min Hoseok.
Yang bukan miliknya.

“Tae, ceritakan lagi tentang Hoseokmu..” pinta Hoseok sambil menarik lengan baju Taehyung, memohon dengan sungguh-sungguh.
Taehyung mencoba mengingat.

“Ah, Hoseokku sangat periang”

“Aku juga” jawab Hoseok cepat.

Taehyung tersenyum. Taehyung tidak apa jika harus memiliki pria ini meskipun pria ini bukan Kim Hoseok miliknya.

Taehyung kini menyadarinya, sudah terlalu banyak yang ia ceritakan tentangnya dan Hoseok miliknya.

“Hoseok pernah marah ketika aku pulang terlambat, dan itu sangat buruk. Aku tidak ingin membayangkannya. Hoseok marah besar ketika mengetahui aku tidak membawa payung atau jacket tebal saat musim hujan. Dia adalah orang yang sangat mudah khawatir..” kata Taehyung tidak dapat menyingkarkan senyumannya saat ia mengingat begitu manis Hoseoknya.

Hoseok berpikir sebentar, “Ah, namanya juga cinta dia pasti sangat mengkhawatirkanmu. Seperti Yoongi padaku, Yoongi adalah orang sangat mudah khawatir” kata Hoseok ditemani kekehan yang terdengar sangat manis.

“waktu itu ia pernah datang kesini secepat cahaya ketika ia mengetahui aku pingsan” lanjut Hoseok.

Dan saat itu Taehyung sadar, seorang Kim Hoseok bukan seorang yang mudah sakit. Berbeda dengan Hoseok yang kini berada dihadapannya, ia mudah pingsan bukan karena sakit katanya. Hoseok menjelaskan pingsan hanyalah hasil dari trauma psikis yang ia alami beberapa tahun yang lalu, ia bilang ia pernah mengalami kecelakaan yang sangat parah yang menyebabkannya ‘sedikit trauma pada pola pikirnya’.

Taehyung juga baru tahu bahwa Hoseok dan Yoongi adalah pengantin baru dan betapa bahagianya Hoseok bahwa Yoongi masih menikahinya bahkan setelah kecelakaan hebat itu terjadi.

Hari itu Taehyung tidak dapat singgah sebentar di café, ia memiliki segudang pekerjaan. Dan malam itu ia lewati penuh dengan sumpah serapah kepada pemimpin kantornya dan dirinya sendiri yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat sehingga ia tidak dapat melihat Hoseok sebelum pulang.

Hoseok baik-baik saja jika tidak melihat Taehyung bukan?

Next Chapter 🔜

공간 - SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang