Part 4

1K 159 6
                                    

Keesokan harinya Hoseok telah menunggu Taehyung didepan apartemen miliknya, seketika mobil Taehyung menepi HOsoek segera masuk dan tersenyum selebar-lebarnya.

“Hi, selamat pagi suami idaman milik Kim Hosoek. Aku membawakan beberapa makanan yang kubuat untuk Hobi. Aku tidak tahu apakah dia akan menyukainya atau tidak aku tidak yakin, kau tidak mengangkat teleponku tadi malam, padahal aku ingin memasakkan makanan yang disukai Hobi. Ah ngomong-ngomong, apakah Hobi setuju untuk bertemu denganku?”

Taehyung terdiam cukup lama, bagaimana tidak. Dia terlalu sibuk menatap mata Hoseok dan pipinya yang merah padam, bibirnya yang ranum serta gerak tubuhnya yang lembut. Serta cerianya Hoseok hari itu.

Taehyung  jatuh cinta.

Taehyung menepikan semua perasaan ingin mengecap bibir Hoseok saat itu juga, lalu ia kembali waras.

“Huh? Hobi?” tanya Taehyung

“Yah, Hobi. Aku agak sedikit aneh Mendengar namaku kusebut untuk menyebut orang lain. Hobi adalah nama panggilanku untuknya, bolehkah?” tanya Hoseok.

Taehyung menggangguk pelan

“itu memang nama panggilannya” katanya pelan.

Hoseok mengambil lunch pack dan memangkunya memandangnya sebentar dan kembali menatap Taehyung.
Setelah beberapa lama, Hoseok akhirnya buka suara

“Tae, apakah aku melakukan kesalahan? Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?” tanya Hoseok sangat pelan setelah merasa hening di dalam mobil selama beberapa saat bersama Taehyung itu terasa membunuhnya.

Taehyung menatap Hoseok, kepalanya masih dipenuhi pikiran tentang Hoseok miliknya.

“Tidak, tidak baby. Kau tidak melakukan kesalahan. Aku hanya, aku hanya sedang tidak fokus. Maafkan aku” kata Taehyung sambil mengusap kepala Hoseok.

Hoseok tertawa dan mengusap kepala Taehyung “Kau baru saja memanggilku baby, haha. Bagaimana kau bisa memanggil orang lain baby ketika kau adalah bayi besarnya?”

Taehyung mengerjap.

Taehyung menepi setelah beberapa lama,

“Ayo, ikuti aku”

Hoseok segera mengejar Taehyung dengan langkahnya yang antusias, namun dengan semakin dekatnya Taehyung dan Hoseok pada sosok Kim Hoseok ini, Jantung Taehyung serasa ingin keluar dari tubuhnya dan berteriak ingin dibebaskan.

Taehyung mencoba menelan kasar ludahnya berharap ini adalah keputusan yang baik.
Hingga akhirnya mereka kini berdiri tepat didepan sosok Kim Hoseok.

“Ini Hobi” kata Taehyung pelan.

Kini giliran Hosoek yang mengerjap, ia mengangguk kecil dan memberi hormat 90 derajat.
Setidaknya hal sopan itulah yang bisa dia berikan pada sosok Kim Hoseok.

Tapi Kim Hoseok tidak seperti perkiraannya, sosok Kim Hoseok kini berada didalam sebuah guci cantik bersama dengan bunga segar dan foto keluarga Kim Hoseok dan tidak lupa fotonya bersama Taehyung.

“Hobi, aku membawakanmu Hoseok” TAehyung menatap Hoseok dan tersenyum

“Aku banyak bercerita tentangmu padanya, aku yakin dia sangat menyukaimu”

Hoseok tersenyum lebar pada TAehyung dan kembali membungkukkan tubuhnya didepan kaca yang menyimpan Kim Hoseok.

“Hobi, tolong jangan percaya jika ia mengatakan sesuatu yang buruk tentangku. Aku tidak seperti itu, aku manis dan menarik dan tidak lupa baik hati” kata Hoseok seakan berbisik pada Hobi.

Taehyung tahu semua akan baik-baik saja.


“Bolehkah aku datang mengunjungi Hobi?” tanya Hoseok mengunyah sandwich yang telah dibuatnya tadi pagi.

Taehyung tersenyum lebar dan menggangguk.
“Tentu, aku rasa dia sudah jatuh cinta padamu saat pertama kali ia melihatmu.. seperti aku” kata Taehyung.

Sayang Hoseok tidak Mendengar dengan baik, dia hanya Mendengar bahwa Taehyung mengizinkannya mengunjungi Hobi. Hoseok terlalu sibuk memandang anak-anak yang bermain layangan disekitar taman itu dengan bahagia.

“Hobi itu cantik sekali, kuharap aku terlihat seperti itu dimata orang lain” kata Hoseok mengingat betapa cantiknya Hobi didalam foto yang dipajang tadi.
Taehyung tertawa

“Apakah kau sedang memuji dirimu sendiri? Kau sangat mirip dengan Hobi. Jadi ketika kau mengatakan Hobi itu cantik, kurasa kau mengatakan hal yang sama tentang dirimu”

Hoseok tersenyum dengan pipinya terisi penuh dan merona merah.

“Yoongi sangat jarang memanggilku cantik” kata Hosoek tiba-tiba.

“kalau begitu biarkan aku yang memanggilmu cantik”

Hoseok kini tertawa terbahak-bahak “apakah kau berencana menggodaku? Karena aku belum selesai, Yoongi jarang memanggilku cantik karena aku pria, tapi dia sering menyebutku manis. Jadi kurasa itu setimpal” lanjut Hoseok.

Ah, siapa Taehyung ingin mengambil Hoseok dari Yoongi.

Taehyung mengantar Hoseok kembali keapartemen milik Hoseok.

“aku sangat Menikmati hari ini, jika saja kau berkenan apakah aku boleh mengajakmu lain kali?” tanya Taehyung malu-malu.

Hoseok sedikit tertawa dan menyubit gemas pipi Taehyung yang Sebenarnya nampak aneh jika dilihat orang.

“Tentu boleh saja, pekerjaanmu pasti sangat melelahkan. Dan kurasa aku tidak terlalu sibuk untuk bertemu denganmu”.

Hoseok melambai pada mobil Taehyung segera setelah mereka mengucapkan selamat tinggal.

“Apakah menyenangkan sayang?”

Hoseok menoleh dan menatap Yoongi yang berdiri tidak jauh darinya, Hoseok berlari dan melompat kearah Yoongi. Ia memeluk Yoongi dengan sangat erat.

“Banyak yang ingin keceritakan Yoon” kata Hoseok antusias.

“Dan banyak yang ingin kutanyakan Seok”

Hoseok dan Yoongi terduduk didepan tv yang menyala. Keduanya hanya fokus pada orang yang ada dihadapan mereka, jari mereka saling bertautan, Jarak diantara tubuh mereka terasa tidak berarti dan mereka bertukar kehangatan tubuh.
Hoseok dengan sigap memulai ceritanya, bahkan tidak kehilangan sedikitpun detail yang telah terjadi.

Lalu keingintahuan Yoongi melonjak “Kau mengenal pria tadi?” tanya Yoongi yang disambut kekehan dari HOseok

“Tentu aku mengenalnya jika aku tidak mengenalnya rasanya kau tidak akan pernah melihatku keluar dari mobilnya”

“Hoseok, kurasa ada sesuatu tentang pria itu, aku tidak yakin. Aku hanya merasa aneh” kata Yoongi cepat mengingat wajah pria yang Hoseok panggil Tae itu.

Hoseok menatap Yoongi, Yoongi tidak sedang melarang Hoseok bertemu dengan Taehyung lagi bukan?

Tidak jauh dari perasaan Yoongi, hal itu juga yang dirasakan Taehyung. Aneh. Malam itu Taehyung mencoba berpikir degan keras.

“Ada sesuatu tentang pria itu. Ada, tapi aku tidak yakin”

Taehyung sadar betul, ia belum pernah memiliki percakapan yang layak dengan Yoongi namun mengapa ia merasakan sesuatu yang sangat mengganjal. Rasanya ada sesuatu.

“kuharap dia bisa bahagia dan menerima kenyataan bahwa Hoseok miliknya telah pergi dan aku masih memiliki Hoseokku” kata Yoongi mengecup kening HOseok.
Hoseok menatapnya dan sedikit tersenyum

“Jangan khawatir, dia sudah bahagia. Hoseok miliknya terlalu indah untuk dimiliki dunia, maka dari itu ia harus segera dipannggil yang diatas”

“Apakah itu yang dikatakan Taehyung padamu?”
Hoseok mengangguk.


Next Chapter 🔜

공간 - SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang