Part 12

845 134 21
                                    

Taehyung sedikit merasa lega ketika keesokan harinya ia melihat sosok Hoseok sedang berada didapur dan menyiapkan sarapan.

“Tae? Kau sudah bangun? Pergilah bersiap kekantor, aku akan menyiapkan sarapan dan makan siangmu” kata Hoseok cepat dengan senyuman lembut dan tangan yang cekatan menyiapkan berbagai makanan dihadapannya.

Taehyung mengangguk cepat dan tidak dapat menyembunyikan senyuman yang terbentuk diwajahnya.

Apakah dia telah mendapatkan Hoseoknya kembali?

Hari itu berjalan dengan sempurna tidak ada yang dapat merusaknya.

Dan setiap hari berjalan seperti itu.

Taehyung pulang dengan disambut oleh sosok Hoseok yang tersenyum dengan lembut.

Hoseok tidak seceria dulu, tapi setidaknya kini Taehyung dapat memeluk Hoseok. Memeluk tubuh itu dan berserah, seakan mengangkat semua beratnya pekerjaan dan bertanya tekanan Kehidupan dari dipundaknya. Taehyung bahagia.

Tapi tidak mungkin ada kebahagiaan yang sempurna bukan?

Pintu apartemen terbuka sedikit, waktu di dinding menunjukkan pukul 4 subuh. Suara napas dan langkah kaki benar-benar diusahakan sangat lembut, untuk meredam suaranya.
Beberapa saat kemudian, lampu menyala dan menampilkan sosok lain yang terduduk disofa.

“Seok, kau dari mana?” tanya Taehyung.

Ia tidak bergerak sedikitpun dari sofa, tapi matanya benar-benar ia tancapkan pada sosok dihadapannya kini.

Hoseok  tersenyum. Hanya tersenyum.
Tidak ada emosi dimatanya. Tidak seperti dia telah mencurangi perjanjiannya dengan Taehyung waktu itu. Tidak seperti dia telah menyakiti Taehyung dan bertemu dengan seorang Min Yoongi. Ia tersenyum seakan ia tidak melakukan apapun yang salah.

Taehyung berdiri, kakinya terasa gemetar hebat. Amarah yang berkecamuk dalam kepalanya dan kalimat yang telah ia susun sejak tadi serasa menjadi pisau tajam dalam tubuhnya yang lama kelamaan membunuhnya.

“Seok, jawab aku” kata Taehyung menangkup kedua sisi bahu Hoseok dan mengguncangnya, berharap ada respon selain senyuman bodoh yang ia tampilkan sejak tadi.

“Aku tidak ingin menyakitimu” kata Hoseok cepat tanpa sama sekali tidak mengubah air mukanya.

Dan tepat saat itu, air mata Taehyung terbentuk.
Tuhan, ia membenci orang yang paing dia cintai ini.

“Kau telah menyakitiku, menyakitiku sampai rasanya aku mati saja Seok. Kau sudah berhasil membuat luka yang lebih lebar, lebih dalam dan lebih menyakitkan dari kejadian dimana aku mendengar kau meninggal. Seok kau actor yang hebat” Taehyung terus berbicara dengan air matanya yang terus mengalir.
Dia lelah.
Lelah sekali, untuk harus seperti ini.

“Kau tidak mencintaiku bukan?”

Dan dengan mudahnya Hoseok mengangguk. Dia mengangguk.

Dan Taehyung menangis sejadi-jadinya.
Ini pertama kalinya Taehyung menangis begitu hebat.

Hosoek tidak berkata apapun. Taehyung terduduk dan terus menangis, ia tenggelamkan wajahnya dalam-dalam pada telapak tangannya.

Hoseok berlutut dihadapan Taehyung dan melingkarkan lengannya pada tubuh pria dihadapannya ini.
Taehyung segera membalas pelukan Hoseok dan menenggelamkan wajahnya pada dada Hoseok.

Ia harus kehilangan kehangatan ini lagi. Kehilangan wangi ini lagi. Kehilangan sosok ini lagi untuk kedua kalinya.
Setelah beberapa menit kemudian Taehyung mengangkat wajahnya. Mengusap semua air matanya dan membuka mulutnya.


“Seok, pergilah. Kembalilah pada Yoongi. Aku akan baik-baik saja”

Kalimat bodoh yang keluar dari bibirnya, ia menyesalinya saat itu juga. Tapi lega telah menyampaikan itu karena sedetik kemudian Hoseok mencium bibirnya lembut, menandakan Perpisahan dan setelah itu ia tak pernah melihat Hoseok lagi. Setelah hari itu.





Kau pernah membayangkan sesuatu yang buruk? Lebih buruk dari kau kehilangan seseorang 2 kali dan menganggapnya telah meninggal?
Itulah yang Taehyung lakukan. Ia tidak mempunyai siapapun. Jika ia mati hari ini, dia tidak masalah. Dia lebih baik mati daripada seperti ini.
Dia hidup untuk Hoseok dan kini ia tidak punya alasan untuk hidup. Ia kira setelah ia bertemu dengan Hoseok semuanya akan kembali seperti semula. Semula saat mereka mencintai satu sama lain lebih dari apapun, dan sampai tidak ada ruang untuk orang lain dalam hati masing-masing.




Next Chapter 🔜






I'm sorry for being late to upload this 💕💕

공간 - SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang